7 Tanaman yang Rentan Mati di Musim Hujan dan Cara Merawatnya dengan Benar

Nur Umar Akashi - detikJateng
Rabu, 26 Nov 2025 18:15 WIB
Ilustrasi bunga geranium, salah satu tanaman yang rentan mati saat musim hujan. Foto: iStock/ph2212
Solo -

Puncak musim hujan 2025 diperkirakan berlangsung selama periode November-Desember. Para pencinta tanaman harus memberi perhatian lebih untuk mencegah tanaman kesayangan mati mendadak.

Dikutip dari situs resmi Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, musim hujan memang berarti air berlimpah. Namun, di sisi lain, hama tanaman juga berkembang pesat dan menimbulkan kerugian.

Salah satu alasan hama mudah menyerang tanaman saat musim hujan adalah sifat asam air hujan itu sendiri. Kandungan asam ini menyebabkan lapisan lilin daun rusak sehingga rentan terhadap dingin, jamur, dan serangga. Pertumbuhan akar juga terhambat.

Perlu diketahui bahwasanya efek buruk ini tidak terbatas pada tanaman pertanian semacam cabai saja, tetapi juga tanaman hias. Jadi, apa saja tanaman yang rentan mati saat musim hujan? Cek daftarnya di bawah ini, yuk!

Poin Utamanya:

  • Banyak tanaman mudah mati saat musim hujan karena terekspos air berlebih. Hal ini menyebabkan kemungkinan busuk akar meningkat.
  • Pertumbuhan hama tanaman yang meningkat saat musim hujan menjadi sebab lain. Dua di antaranya adalah bekicot dan ulat.
  • Di antara cara merawat tanaman saat musim hujan adalah memindahkan posisi pot, mencegah tanaman tergenang air, dan memberi pelindung dari air hujan.

Daftar Tanaman yang Rentan Mati di Musim Hujan

1. Lidah Buaya

Biasa dikenal dengan nama latinnya, Aloe vera, lidah buaya adalah tanaman sukulen yang punya daun tebal berisi gel bening. Tanaman dengan daun bergerigi ini mampu bertahan hidup di lingkungan kering karena kemampuannya menyimpan air.

Saat musim hujan, pasokan air yang berlebihan justru jadi bahaya menakutkan lidah buaya. Dikutip dari buku Lidah Buaya Budidaya dan Pengolahannya oleh Pauliz Budi Hastuti dkk, lahan tempat tanaman ini tumbuh harus disesuaikan sedemikian rupa agar air tidak menggenang.

Jika sampai menggenang, lidah buaya rentan terserang penyakit busuk akar yang menyebabkannya mati. Di samping itu, kondisi lembap dan genangan air di mana-mana menyebabkan pertumbuhan hama bekicot lebih masif.

2. Bunga Dahlia

Menurut keterangan dari situs The Plant Aide, dahlia adalah tanaman dengan kebutuhan air tinggi. Namun, jika berlebihan, akarnya akan membusuk. Jadi, memindahkannya saat musim hujan adalah prioritas. Terlebih karena tanah di sekitar dahlia mungkin menebal sehingga air hujan sulit mengalir pergi.

detikers disarankan untuk memindahkan dahlia ke tempat yang terkena cahaya Matahari. Lakukan pengecekan suhu pada siang hari terik. Bila lebih dari 30 derajat Celsius, maka berikan semacam kanopi agar tidak layu.

3. Kamboja Jepang

Bunga kamboja jepang alias adenium adalah tanaman indah dengan ciri khas akar tebal 'berotot'. Tanaman dengan bunga berwarna merah muda bercampur putih ini termasuk golongan sukulen, sama seperti lidah buaya.

Adenium yang biasa disebut desert rose (mawar gurun) sudah beradaptasi dengan kondisi kering. Hal ini disokong bagian caudex (terletak di bawah batang yang menggembung)-nya yang berfungsi menyimpan air. Oleh karena itu, adenium harus ditanam di tanah ringan nan gembur sehingga kelebihan air simpanannya bisa cepat terbuang.

Pada musim hujan, pot adenium dapat dimiringkan untuk mencegah penumpukan air. Kurangi juga frekuensi penyiraman karena adenium tidak butuh air banyak saat musim hujan.

Tidak disarankan memberi pupuk pada tanaman ini. Sebaiknya, tingkatkan penyemprotan bubuk fungisida yang sudah dicampur air untuk mencegah jamur sebagaimana disarankan situs Indraprastha Horticulture Society.

4. Bugenvil

Di urutan keempat, tanaman rentan mati saat musim hujan adalah bougenville atau bunga kertas. Nama unik ini merujuk pada bunga tipis berwarna-warninya. Sama seperti tanaman lain, bugenvil rentan terkena busuk akar bila potnya kebanjiran air pada musim hujan.

Bukan hanya busuk akar, kondisi kelembapan tinggi khas musim hujan memicu pertumbuhan jamur dan bakteri. Keduanya mungkin menyerang batang, daun, dan akar bugenvil sehingga menyebabkan kematian. Salah satu tips mencegahnya adalah menghindari penyiraman berlebih, dilihat dari situs Green Ways Nursery.

5. Cabai

Sudah jadi pengetahuan umum di Indonesia bahwasanya tanaman cabai sering gagal panen saat musim hujan. Dirujuk dari situs Program Studi Doktor Ilmu Pertanian UMA, di antara pemicunya adalah virus kekuningan. Virus ini membuat daun cabai menggulung dan menguning sehingga produktivitasnya menurun.

Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya sejak awal cabai ditanam di guludan berukuran lebih lebar ketimbang guludan musim kemarau. Hal ini memampukan sirkulasi udara, drainase, dan penyemprotan yang lebih optimal. Cabai juga semestinya ditanam dengan jarak lebih lebar selama musim hujan. Pilih varietas cabai yang tahan terhadap virus.

Selama musim hujan, yang bisa dilakukan adalah melakukan pengendalian serangga penular. Merekalah yang membawa penyakit-penyakit cabai, seperti virus kuning. Pemberantasan bagian tanaman yang terinfeksi juga perlu diterapkan untuk mencegah penyebaran.

6. Geranium

Di urutan keenam ada geranium yang memiliki bermacam-macam bunga berwarna indah. Jika tidak dirawat dengan penuh perhatian, geranium bisa mati saat kondisi hujan turun terus-menerus.

Dilansir laman My Geranium, detikers bisa mengisi pot geranium dengan pecahan tembikar, kerikil tanah liat, atau bahan lainnya sehingga pembuangan air berlangsung maksimal. Jikalau tetap terendam saat musim hujan, segera buang air dan perbaiki susunannya.

Cara merawat lainnya adalah memindahkan bunga satu ini ke bawah dinding rumah. Tipsnya, pilih lokasi yang paling mungkin tersorot sinar Matahari dan terhindar guyuran air hujan. Buang bunga busuknya untuk mencegah pertumbuhan jamur.

7. Tomat

Dewasa ini, banyak orang mulai bertanam di rumah di kebun pribadi. Sama seperti cabai, tomat termasuk tipe tanaman yang rentan mati saat musim penghujan karena sederet alasan, mulai dari serangan hama hingga kelembapan tinggi.

Dirujuk dari laman SMK NU 03 Bondowoso, perlakuan terhadap tomat untuk musim hujan lebih berupa pencegahan. Contohnya, pembuatan bedengan yang lebih lebar, jarak tanam lebih jauh, pemasangan lanjaran, hingga pembumbunan.

Adapun saat musim hujan berlangsung, yang bisa dilakukan adalah mengendalikan hama, seperti ulat, dengan penyemprotan insektisida. Pemberian kalsium juga diperlukan guna menambah daya tahan tomat terhadap serangan patogen.

Nah, itulah 7 tanaman yang rentan mati saat musim hujan dan cara merawatnya. Meski sudah dirawat sedemikian rupa, bukan tidak mungkin tanaman tetap mati. Namun, tidak ada salahnya berusaha semaksimal mungkin, bukan?



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(par/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork