Petani warga Dusun Jatirejo, Desa Sedayu, Kecamatan Tulung, Klaten, Ranto Sutrisno (50) diserang koloni lebah hutan. Korban dilarikan dan dirawat inap di RS PKU Muhammadiyah Jatinom karena dampaknya yang cukup parah.
"Tubuhnya bengkak dan hampir tidak sadarkan diri tadi. Dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Jatinom dirawat," ungkap Kades Sedayu, Sri Kuatno kepada detikJateng, Rabu (26/11/2025) siang.
Diceritakan Sri Kuatno, serangan lebah itu terjadi sekitar pukul 09.00- 10.00 WIB di tegalan. Saat itu yang bersangkutan sedang membersihkan rumput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang membersihkan dan mencari rumput. Tiba - tiba diserang lebah, kalau orang sini menamakan tawon Gung, bukan tawon Vespa tapi ini lebah kecil," jelas Sri Kuatno.
Begitu diserang, lanjut Sri Kuatno, korban lari menyelamatkan diri melintas depan kantor desa. Mendengar teriakan korban, perangkat desa keluar menolong.
"Lari lewat depan balai desa, oleh pak Bayan dan pak Modin dikejar. Lebah akhirnya bisa dihalau pergi, jumlahnya ratusan yang menyerang," terang Sri Kuatno.
Setelah kejadian, kata Sri Kuatno, dilakukan penyisiran di lokasi oleh relawan desa dan kecamatan. Sarang lebah itu ada di seberang jurang.
"Sarang di utara jurang, sedang tegalan di selatan jurang. Saat diserang larinya sekitar 500 meter masih dikejar," ucap Sri Kuatno.
"Ini kejadian yang ketiga kalinya. Kondisi terakhir infonya semakin membaik," imbuh Sri Kuatno.
Pusdalops BPBD Kabupaten Klaten, Indiarto menyatakan tawon Gung sebenarnya masuk jenis lebah hutan yang berbeda dengan tawon Vespa Affinis. Meskipun ukurannya kecil tetapi jika menyerang bisa sampai jauh.
"Jika menyerang sampai jauh dan setelah menyengat lebah itu mati. Lebah hutan atau apis dorsata," kata Indiarto.
"Serangan lebah hutan jarang terjadi. Pernah terjadi di Desa Jiwan dan Gemampir, Kecamatan Karangongko yang menyebabkan tujuh warga sampai dilarikan ke RS," imbuhnya.
(aap/afn)











































