Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo buka suara mengenai rencana jumenengan KGPH Mangkubumi sebagai Paku Buwono XIV. Ketua Eksekutif LDA, KPH Eddy Wirabhumi, mengatakan pihaknya belum ada pembicaraan soal Jumenengan KGPH Mangkubumi.
"Belum dirembuk," kata Wirabhumi saat dihubungi detikJateng mengenai rencana Jumenengan KGPH Mangkubumi sebagai PB XIV, Senin (24/11/2025).
Pihaknya menegaskan masih dalam masa berkabung setelah meninggalnya Paku Buwono XIII. Menurutnya, jumenengan bisa saja dilakukan setelah 40 hari atau 100 hari.
"Masih fokus masa duka cita. Setelah 40 hari itu bisa 50 hari atau 60 hari atau 70 hari atau 100 hari," terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya tidak ingin buru-buru dalam menggelar jumenengan PB XIV.
"Tidak perlu buru-buru. Itu hanya melengkapi syarat tidak buru-buru," jelas dia.
KGPH Mangkubumi Dinobatkan jadi PB XIV
Diberitakan sebelumnya, putra tertua mendiang Paku Buwono XIII, KGPH Mangkubumi, dinobatkan sebagai raja Keraton Solo Paku Buwono XIV Mangkubumi. Penobatan itu dilakukan berjarak sepekan setelah putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram menobatkan diri sebagai PB XIV Purbaya.
Penobatan PB XIV Mangkubumi tersebut dilakukan saat pertemuan kerabat Keraton Solo di Sasana Handrawina Kamis (13/11) siang. Adik Paku Buwono XIII, GRAy Koes Murtiyah Wandansari, mengatakan dalam pertemuan dengan putra-putri Paku Buwono XII dan Paku Buwono XIII itu ada penobatan Mangkubumi sebagai Paku Buwono XIV.
"(Tadi sempat ada penobatan?) Iya, penobatan Paku Buwono XIV," katanya ditemui di Keraton Solo, Kamis (13/11).
Perempuan yang akrab disapa Gusti Moeng itu menambahkan, pihaknya berpegang teguh pada hak dan kehendak Allah. Menurutnya, Mangkubumi yang ditunjuk sebagai Paku Buwono XIV tidak meminta dilahirkan terlebih dahulu dari adik laki-lakinya.
"Kami berpegang pada yang jenenge hak. Itu kan Gusti Allah sing maringi. Gusti Bei yang sekarang Paku Buwono XIV kan tidak minta kepada Allah untuk dilahirkan lebih tua daripada Purboyo, ya itu kehendak Allah dan sudah ditekankan, dijadikan paugeran bahwa kalau nggak punya permaisuri, ya sudah anak laki-laki tertua," ujarnya.
Simak Video "Video: Momen Penobatan Raja Baru Keraton Solo Paku Buwono XIV Purbaya"
(ams/afn)