Salah satu adik mendiang Paku Buwana (PB) XIII GKR Wandansari atau Gusti Moeng tiba di Keraton Kasunanan Solo menjelang acara jumenengan PB XIV Purbaya. Dia tiba bersama suaminya, KP Eddy Wirabhumi.
Mereka berdua tampak turun dari mobil Alphard warna hitam di depan Kori Kamandungan. Gusti Moeng mengenakan pakaian terusan batik warna biru kehijauan. Sedangkan Wirabhumi mengenakan pakaian batik lengan panjang.
Gusti Moeng kemudian terlihat bergegas masuk ke dalam keraton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Gusti Moeng beberapa kali menyatakan tidak mengakui PB XIV Purbaya sebagai raja baru di Keraton Solo sepeninggal PB XIII. Bahkan, Gusti Moeng menobatkan putra PB XIII yang lain, KGPH Mangkubumi sebagai raja.
Penobatan itu dilakukan dalam rapat kerabat keraton yang digelar pada Kamis lalu. Bahkan, sempat terjadi ketegangan di dalam rapat tersebut dengan adanya penobatan tersebut.
Gusti Moeng menganggap Mangkubumi lebih berhak menjadi raja dibanding Purbaya. Alasannya, Mangkubumi adalah kakak dari Purbaya meski lain ibu.
"Kami berpegang pada yang jenenge (namanya) hak. Itu kan Gusti Allah sing maringi (memberi). Gusti Bei (Mangkubumi) yang sekarang Paku Buwono XIV kan tidak minta kepada Allah untuk dilahirkan lebih tua daripada Purboyo, ya itu kehendak Allah dan Sudah ditekankan, dijadikan acuan, dijadikan paugeran bahwa kalau nggak punya permaisuri, ya sudah anak laki-laki tertua," katanya pada Kamis (13/11/2025).
Dualisme Raja di Keraton Solo
Diketahui, suksesi Keraton Kasunanan Solo dibayangi dengan konflik. Konflik soal suksesi di Keraton Solo ini berawal saat SISKS Paku Buwono XIII wafat. Sesaat sebelum pemakaman, putra bungsunya yang bernama KGPH Burboyo megukuhkan diri menjadi raja baru bergelar Paku Buwono XIV.
KGPH Purboyo sendiri telah diangkat sebagai putra mahkota pada 2022 lalu dengan gelar KGPAA Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram VI.
Sepekan berikutnya, putra PB XIII yang lain, KGPH Mangkubumi juga mengukuhkan diri sebagai raja baru dengan gelar PB XIV. Pengukuhan itu dilakukan di hadapan sejumlah adik PB XIII.
(ahr/ahr)











































