Jenazah Kusumawati (37) yang ditemukan tewas terikat di Pemalang dimakamkan sore ini. Jenazah korban dimakamkan usai diautopsi.
Pantauan detikJateng, Senin (24/11/2025), korban dimakamkan di tempat permakaman di Desa Lawangrejo, Kecamatan Pemalang. Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Kusumawati yang diantar mobil jenazah tiba di rumah duka.
Korban sempat disemayamkan di rumah duka beberapa saat. Setelah dilakukan penghormatan dan doa dari warga sanak saudara, jenazah dibawa kembali di mobil yang sama untuk dilakukan pemakaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan Fauzi, (sebelumnya di tulis Ervan) adik korban, mengungkapkan korban meninggalkan dua anak yang masih kecil yakni umur 11 dan 9 tahun. Sedangkan suaminya sudah lima tahun bekerja di luar negeri.
"Anaknya masih kecil-kecil. Suaminya kerja di luar negeri sudah lima tahun," ungkapnya di lokasi.
Selama ini, korban bersama dua anaknya menempati rumah sendiri di Desa Lawangrejo, Kecamatan Pemalang. Pihak keluarga berharap agar terduga pelaku segera diamankan dan dihukum seberat-beratnya.
"Kami berharap, pelaku segera diamankan dan dihukum seberat-beratnya," harap Irfan.
Keluarga menduga pelaku adalah pria berinisial SR yang juga masih tetangga korban.
"Masih tetangga. Rumahnya di depannya, tidak jauh hanya berjarak jalan desa," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, warga di Perumahan Kota Balai Agung, Saradan, Pemalang, digemparkan dengan adanya temuan mayat perempuan dalam kondisi terikat dan kepala tertutup plastik saat Minggu malam (23/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat ditemukan korban berada di kamar mandi, badan, kaki dan tangan terikat tambang plastik, kepalanya dibungkus plastik.
Hingga siang tadi, jenazah korban masih berada di kamar mayat RSUD M Azhari Pemalang. Per pukul 14.30 WIB, masih dilakukan autopsi oleh Biddokes Polda Jawa Tengah (Jateng).
"Untuk korban hari ini di kamar mayat RSUD Azhari Pemalang. Kami bekerja sama dengan Biddokes Polda Jateng untuk melakukan autopsi, yang mana autopsi ini untuk mengetahui penyebab daripada kematian korban," ungkap Johan.
(afn/ams)











































