Setelah 10 hari digelar, operasi pencarian korban longsor di Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, resmi ditutup. Penutupan menyisakan dua korban yang masih tertimbun.
"Operasi SAR pada hari kesepuluh ini tanggal 22 November 2025 kami nyatakan selesai, dan ditutup dengan hasil korban tidak ditemukan 2 orang. 1 orang di worksite A-1 dan 1 orang di worksite B-1," ucap Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah, kepada awak media, Sabtu (22/11/2025).
Abdullah menerangkan, keputusan penutupan diambil usai seluruh sumber daya dikerahkan dalam pencarian, dan tidak ditemukan tanda-tanda baru keberadaan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami atas nama keluarga besar Basarnas memohon maaf apabila ada kesalahan selama pelaksanaan operasi tanggap darurat pencarian korban longsor," tuturnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, dua korban yang tidak ditemukan masing-masing bernama Maysarah Salsabila (14) di worksite A-1 dan Vani Hayati (12) di worksite B-1.
Ia menegaskan, koordinasi akan tetap dilakukan jika di kemudian hari muncul temuan baru mengenai lokasi baru korban tertimbun. Basarnas juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat sejak hari pertama.
"Kami mengucapkan terima kasih atas support dan dukungan seluruh organisasi potensi SAR baik dari unsur TNI-Polri, relawan dan semua yang terlibat," tutur Abdullah.
Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian korban longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Sabtu (22/11/2025). Foto: dok. Basarnas Cilacap |
Keluarga Gelar Tabur Bunga
Sementara Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rahman, menjelaskan keluarga korban sebelumnya sudah menyatakan ikhlas dan memberikan persetujuan penutupan operasi. Kemudian pada Sabtu pagi, keluarga bersama tim gabungan telah melakukan prosesi tabur bunga di dua titik pencarian, yakni worksite A-1 dan B-1.
"Dari hasil dialog semalam, keluarga sudah mengikhlaskan dan tadi kita sudah naik ke worksite A-1 untuk tabur bunga, lalu di B-1 ini juga untuk penutupan dan tabur bunga ini berdasarkan keikhlasan," paparnya.
"Sudah ada surat pernyataan yang sudah disiapkan, sehingga dari situ kami selaku penanggung jawab sebagai kepala daerah untuk menutup operasi SAR pada pukul 16.00 WIB," lanjut dia.
Meski operasi resmi ditutup, Syamsul menegaskan Basarnas tetap membuka kemungkinan pencarian kembali jika terdapat tanda-tanda keberadaan korban.
"Tadi sudah disampaikan, kantor Basarnas Cilacap terbuka 24 jam siap menerjunkan tim kalau memang misalnya ada tanda-tanda ditemukan, sebagai wujud tanggung jawab," terangnya.
Sebagai informasi, bencana tanah longsor menerjang permukiman di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap pada Kamis (13/11) lalu. Hingga saat ini, sudah dilaporkan 21 korban tewas.
(apu/apu)












































