Seorang remaja berusia 14 tahun, AR, warga Jetis, Kalikotes, Klaten, ditemukan warga menangis dan kebingungan di pagar Masjid Qolbun Syakur, Desa Sanggrahan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Sabtu (22/11) sore. Remaja tersebut akhirnya dipulangkan oleh anggota Polsek Prambanan.
Kapolsek Prambanan, AKP Nyoto, menjelaskan remaja berkacamata itu ditemukan petugas parkir masjid sekitar pukul 15.15 WIB. Anak itu duduk sendirian di area pagar masjid sambil menangis dan tidak merespons ketika diajak bicara.
"Duduk sendirian di area pagar masjid sambil menangis dan tidak merespons ketika diajak bicara. Petugas parkir tersebut kemudian melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Prambanan sekitar pukul 17.15 WIB," terang Nyoto kepada detikJateng, Sabtu (21/11/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapatkan laporan tersebut, jelas Nyoto, dirinya bersama Ka SPK dan dua anggota piket kemudian datang ke lokasi untuk menangani laporan. Sesampainya di TKP, polisi mendapati AR belum mampu berkomunikasi secara verbal.
"Belum mampu berkomunikasi secara verbal sehingga dilakukan pendekatan khusus agar bersedia memberikan informasi. Upaya membujuk dilakukan dengan memberikan kertas dan buku, hingga remaja itu menuliskan nama lengkap serta alamat rumahnya," lanjut Nyoto.
"Anak semula tidak mau bicara sama sekali. Dengan pendekatan perlahan akhirnya menulis identitasnya agar kami bisa segera mengantarkannya pulang," imbuh AKP Nyoto.
Setelah identitas dikonfirmasi, sambung Nyoto, personel Polsek Prambanan langsung mengantar kembali ke rumah orang tuanya. Polsek juga memastikan remaja tersebut diterima keluarganya dalam keadaan sehat dan aman.
"Kami juga memastikan remaja tersebut diterima keluarganya dalam keadaan sehat dan aman. Polsek Prambanan bertindak sesuai SOP, mulai dari menerima laporan, mengamankan anak, mengumpulkan informasi, hingga mengembalikan anak ke keluarga," papar Nyoto.
Nyoto menambahkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun tindak kriminal. Anak tersebut diduga mengalami kebingungan dan kelelahan setelah berjalan jauh dari Yogyakarta menuju Klaten.
"Sebelum ditemukan, yang bersangkutan berjalan kaki meninggalkan pondok pesantrennya di Yogyakarta sekitar pukul 13.00 WIB," tutur Nyoto.
Menurut keterangan petugas parkir, Yusuf, remaja itu berada dalam kondisi tidak stabil sejak pertama kali ditemukan. Dirinya mengaku telah mencoba menenangkan namun remaja itu sama sekali tidak mampu menyampaikan informasi mengenai dirinya.
"Dari sekitar pukul 15.00 WIB sampai Kapolsek Prambanan datang, anak tersebut belum mau bicara dan baru bisa dibujuk setelah diberi kertas untuk menulis identitas dan alamat rumahnya," jelas Yusuf.
(apu/apu)











































