Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menegaskan operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, tidak akan dihentikan selama masih ada peluang untuk menemukan korban.
Ia menyebut penghentian operasi hanya dapat dilakukan jika kemungkinan penemuan sudah sangat kecil dan keluarga juga memahami situasinya.
"Iya, dalam pola operasi, selama masih ada peluang untuk bisa ketemu, kita temukan, pasti itu akan kita laksanakan," kata Syafii saat memberikan keterangan di lokasi, Kamis (20/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafii menjelaskan operasi baru akan dihentikan jika peluang penemuan korban menurun drastis dan keluarga bisa menerima keputusan tersebut.
"Kita akan hentikan operasi pada saat peluang untuk menemukan kecil, kemudian dari pihak keluarga juga bisa memahami sehingga operasi itu memungkinkan bisa kita hentikan," ujarnya.
Namun selama ruang kemungkinan masih ada, Basarnas memastikan pencarian tetap berjalan. "Tapi selama kita masih memungkinkan untuk bisa menemukan, operasi itu akan bisa kita perpanjang," tegasnya.
Syafii juga menjelaskan soal perubahan jumlah personel yang terlibat di lapangan. Menurutnya, sempat ada lebih dari seribu personel dikerahkan pada awal operasi, namun jumlah itu kemudian berkurang seiring perubahan kebutuhan di lapangan.
"Soal keterlibatan, misalkan kemarin kita mencapai 1.088 personel, terus sekarang berkurang, ini sebenarnya keterlibatan potensi-potensi saja," jelasnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa pengurangan personel tidak berarti operasi terhenti. "Kalau operasi SAR selama korban itu belum ditemukan, tentunya teman-teman tahu bahwa operasi itu tetap dilaksanakan walaupun dengan jumlah personel yang sangat terbatas," kata Syafii.
Seperti diketahui, hingga saat ini tim SAR gabungan telah mengevakuasi total 20 korban longsor dalam kondisi tewas. Sementara 3 korban longsor masih dalam pencarian intensif.
(aku/alg)











































