Sebanyak 937 warga telah mengungsi akibat longsor yang terjadi di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kota Semarang. Sebanyak 48 rumah tertimbun longsor dan jumlahnya masih bisa meningkat.
Hal itu dikatakan Kabid Kedaruratan BPBD Banjarnegara, Raib Saekhudin. Ia mengatakan, saat ini 26 korban hilang masih dalam pencarian.
"Per hari ini sementara 937 mengungsi. Sekarang 26 orang hilang, kemarin ditemukan 1, korbannya 2, atas nama Darti dan Luwih," kata Raib saat dihubungi detikJateng, Selasa (18/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, kondisi pengungsian sudah mulai kondusif. Hari ini tim SAR gabungan akan kembali melakukan pencarian di lokasi titik longsor yang dikoordinir oleh tim Basarnas.
"Alhamdulillah korban aman kondusif. Ada yang dirawat di Puskesmas tiga orang per tadi malam. Kemarin arahannya kalau yang rumahnya rusak dan di situ sudah tidak memungkinkan, pasti akan diadakan relokasi,"
"Ini kita juga sudah mulai mencari kalau mau direlokasi di sebelah mana. Update terakhir kemarin 48 rumah tertimbun. Tapi masih bisa bertambah atau bahkan berkurang karena kan baru perkiraan," sambungnya.
Ia mengatakan, saat ini yang menghambat pencarian adalah tanah yang masih bergerak, sehingga alat berat yang sudah disiagakan pun masih belum memungkinkan digunakan.
"Jadi harus hati-hati, dengan kondisi seperti itu kan tidak semua orang bisa masuk, terus alat-alat berat juga kita sudah siagakan tapi melihat situasi dan kondisi, memungkinkan atau tidak karena tanah bergerak. Kalau hujan itu juga pasti dihentikan, karena sangat membahayakan," tuturnya.
Ia menyebut, sudah ada 150 personel yang diterjunkan untuk melakukan evakuasi. Untungnya, lanjut Raib, cuaca pagi ini cerah karena telah dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca oleh BNPB.
"Alhamdulillah ini pagi ini cerah karena saya dapat info dari BNPB sudah dilakukan modifikasi cuaca untuk wilayah Banjarnegara. (Sampai kapan?) Saya baru mendapatkan informasi tadi, BNPB terus mungkin mereka akan melihat berdasarkan perkiraan cuaca," ungkapnya.
Para warga yang sebelumnya terisolasi di hutan juga sudah semuanya terevakuasi ke posko pengungsian. Sebanyak 9 orang disebut dalam kondisi lemah dan sudah lanjut usia.
Ia menyebut, berdasarkan analisa terdapat kurang lebih 3-6 hektar lahan pemukiman, persawahan, dan perkebunan yang terkena longsor. Warga pun diimbau terus waspada.
"Kalau ada hujan lebat minimal 2 jam atau lebih, harus waspada, warga yang tinggal di daerah-daerah lereng tetap melihat kondisi dan situasi. Kalau ada tanda-tanda terjadinya longsor, mungkin suara gemuruh, pohon sudah miring, ada bunyi-bunyi pohon tumbang, segera evakuasi," imbaunya.
(apu/ahr)











































