Usai dinobatkan dan resmi sebagai S.I.K.S Paku Buwono (PB) XIV, Purbaya menaikkan gelar kepada kelima pendukungnya. Kelima kerabat yang mendapatkan kenaikan gelar yakni tiga kakak perempuannya, GKR Rumbay Kusuma Dewayani, GRAy Devi Lelyana Dewi, dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.
Kemudian juga dua adik dari mendiang ayahnya PB XIII, yakni KGPH Benowo dan KGPH Adipati Dipokusumo. Hal itu dilakukan usai Jumenengan PB XIV Purbaya, Sabtu (15/11).
"Kalau saya itu karena sudah GKR, (Gusti Kanjeng Ratu), saya disepuhkan lagi jadi GKR Panembahan Timoer. Kemudian Gusti Devi dan Gusti Ratih yang awalnya GRAy menjadi GKR," tutur GKR Panembahan Timoer Rumbay Kusuma Dewayani saat dihubungi detikJateng, Senin (17/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk kedua adik PB XIII dinaikkan gelarnya dari Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) menjadi KGPA (Kanjeng Gusti Pangeran Adipati) Panembahan.
"Bukan mendapatkan baru, tapi menaikkan gelar. Dari yang laki-lakinya itu Gusti Benowo dan Gusti Dipo yang mendapatkan kenaikan menjadi KGPA Panembahan. Jadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Panembahan," terangnya.
Kenaikan Gelar Sabda Raja
Lebih lanjut Rumbay mengatakan, kenaikan gelar ini tidak berkaitan dengan jabatan atau struktur di Bebadan. Ia menyebut, kenaikan gelar karena murni dari Sabda Raja.
"Itu murni Sabda Raja. Tidak ada hubungannya dengan jabatan bebadan. Karena beliaunya putra bungsu jadi melihat ini, lebih menempatkan kami. Karena kan namanya raja itu kan pasti lebih tinggi gitu. Nah, itu dia dia ingin menempatkan kami juga terhormat, gitu," ungkapnya.
Rumbay menyebut kenaikan gelar itu juga karena PB XIV Purbaya merasa tersentuh dengan perjuangan mereka untuk mendudukkan dirinya sebagai Raja Keraton Solo. Meskipun, kata dia, masih ada beberapa saudara yang enggan dirangkul.
"Ini karena beliaunya merasa tersentuh dengan perjuangan-perjuangan kami untuk mendudukkan beliau sebagai raja. Bagaimana kami sudah berjuang untuk merangkul semuanya walaupun mungkin ada satu atau dua yang terkecer atau ada beberapa orang yang tidak bisa kami, akhirnya kami rangkul ya, tapi beliau tahu bagaimana perjuangan kami," bebernya.
Reaksi Tedjowulan
Terkait dengan kenaikan gelar tersebut, pihak Maha Menteri KGPA Tedjowulan angkat bicara. Juru bicara Maha Menteri KGPA Tedjowulan, Kanjeng Pakoenegoro, mengatakan Tedjowulan tetap berpesan agar semua pihak bisa menahan diri hingga masa berkabung 40 hari.
"Sesuai arahan Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan untuk menahan diri masa berkabung 40 hari," ujarnya menyampaikan tanggapan dari Tedjowulan.
Pakoenegoro menyebut, Tedjowulan mengingatkan agar semua pihak tidak melakukan kegiatan yang bisa menimbulkan dinamika internal Keraton Solo.
"Kami mengingatkan semua pihak agar tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan dinamika yang rentan disalah artikan, demi menghormati Sawarga Sinuhun Paku Buwono XIII," pungkasnya.











































