Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak menempuh perjalanan panjang sejak 2012 untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA). Tahun 2026 nanti ditargetkan menjadi momentum penting ketika daerah ini optimistis meraih KLA Kategori Nindya.
Sejak awal, komitmen pemerintah daerah terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor. Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra, Endah Cahya Rini menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah, masyarakat, media, dan dunia usaha untuk mencapai target tersebut.
"Masih banyaknya kasus kekerasan fisik, seksual, narkoba, pornografi hingga perkawinan anak masih menjadi tantangan besar dalam mewujudkan generasi yang tangguh dan berkualitas," ujar Endah dalam Rapat Koordinasi Gugus Tugas KLA Tahun 2025 dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Endah menambahkan, anak merupakan aset berharga bagi masa depan yang perlu dilindungi dan dipersiapkan dengan baik. Oleh karena itu, perlindungan serta pemenuhan hak-hak anak menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak.
Langkah panjang Demak menuju Kabupaten Layak Anak telah berlangsung selama 14 tahun. Dimulai sejak 2012, berbagai indikator terus mengalami peningkatan meskipun dilakukan secara bertahap. Setiap tahun, capaian nilai KLA menunjukkan progres positif, menandai penguatan sistem, layanan, serta program yang menyasar anak dan keluarga.
"Alhamdulillah, setiap tahun terjadi kenaikan nilai meskipun bertahap. Tahun 2024, Kabupaten Demak meraih kategori Madya dengan nilai 684,56, hanya kurang 16 poin untuk mencapai kategori Nindya," terang Endah.
Peningkatan status KLA di Demak tidak hanya menjadi capaian administratif, tetapi juga bagian dari pembangunan jangka panjang sumber daya manusia daerah.
Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Kabupaten Demak, Beti Susilowati menegaskan keberhasilan KLA berpengaruh langsung pada kualitas generasi masa depan.
"Dukungan penuh dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan. Keberhasilan Kabupaten Layak Anak akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing," tutur Beti.
Dengan target meraih KLA Kategori Nindya pada 2026, Demak memprioritaskan penguatan layanan anak, ruang bermain ramah anak, hingga perlindungan dari risiko kekerasan dan eksploitasi. Upaya tersebut menjadi bagian dari visi besar menjadikan anak sebagai generasi emas yang kuat, aman, dan berdaya.
"Dengan kerja bersama dan capaian minimal 70 persen pada seluruh indikator, kami optimistis Demak bisa meraih kategori Nindya pada tahun 2026," ujar Beti.
(anl/ega)










































