Wanita Pembuang Bayi Terbungkus Kresek di Tepi Laut Rembang Diamankan

Mukhammad Fadlil - detikJateng
Senin, 17 Nov 2025 15:08 WIB
Kondisi bayi yang dibuang ibunya di tepi laut Rembang, saat ini dirawat di Ruang Neoristi RSUD Rembang, Senin (17/11/2025). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng
Rembang -

Kasus pembuangan bayi yang dibungkus kresek merah di tepi laut Desa Pandean, Rembang Jawa Tengah, masih bergulir. Polisi mengungkap saat ini pihaknya telah mengamankan seorang perempuan yang diduga membuang bayi tersebut.

KBO Satreskrim Polres Rembang Iptu Widodo Eko Prasetiyo mengatakan perempuan tersebut berinisial LA (20), warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur. LA diamankan polisi di kontrakannya di Desa Pandean Rembang pada Minggu (16/11/2025).

Polisi belum memeriksa LA, karena kondisinya sedang mengalami pendarahan pascalahiran, sehingga saat ini masih dirawat di RSUD Rembang. Polisi menduga LA merupakan ibu kandung yang sekaligus membuang bayinya itu ke tepi laut di Pantai Desa Pandean, tak jauh dari tempatnya mengontrak.

"LA di Rembang domisili di Desa Pandean, sudah dua tahun terakhir ini. Statusnya masih lajang. Di Rembang, dia kerja ikut Pakdhenya jualan nasi goreng, di Alun-alun," jelas Widodo saat ditemui detikJateng di Mapolres Rembang, Senin (17/11) siang.

"Bisa jadi (lahiran) di kos atau kontrakannya. Warga sekitar dan keluarganya tidak ada yang tahu kalau yang bersangkutan lagi hamil," sambung Widodo.

Kini proses hukum atas kasus pembuangan bayi masih berlanjut. Sudah lima saksi yang diperiksa polisi dalam kasus ini, yakni tiga orang pemancing dan dua lainnya dari keluarga dan tokoh masyarakat Desa Pandean.

"Sampai saat ini masih proses hukum. Kalau pasal arahnya Pasal 76c Juncto 40, tentang perlindungan anak. Maksimal hukuman penjara 5 tahun," pungkas Widodo.

detikJateng berkesempatan melihat bayi mungil yang dibuang ibunya sendiri di Ruang Neoristi RSUD Rembang siang ini. Bayi itu tampak ditempeli sejumlah kabel dan selang medis untuk memantau perkembangan kesehatannya.

Terlihat bayi itu mengalami molding atau kaput suksedaneum. Yakni pembengkakan pada kulit kepala bayi baru lahir yang disebabkan oleh tekanan selama proses persalinan.

Direktur RSUD Rembang dr. Samsul Anwar menerangkan kondisi bayi dan ibu sudah berangsur membaik. Keduanya, ibu dan anak tersbeut kini masih menjalani perawatan medis di RSUD Rembang.

"Untuk banyinya masih perlu perawatan beberapa lagi lagi, karena tali pusatnya saat lahir tidak diikat. Langsung dipotong saja. Untuk kepala bayi itu karena saat lahir ibunya terlalu lama mengejan. Itu nggak papa bisa hilang. Untuk ibunya besok kemungkinan dah boleh pulang. Hari ini atau besok dijadwalkan kuret," jelas Samsul saat ditemui detikJateng.

Diberitakan sebelumnya, seorang bayi laki-laki ditemukan dalam kantong plastik merah di kawasan pesisir Desa Pandean, Kecamatan Rembang, Sabtu (15/11) malam. Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang memancing di sekitar lokasi.

Kapolsek Rembang, AKP Al Sutikna, membenarkan adanya temuan tersebut. Ia mengatakan, kejadian itu diketahui sekitar pukul 19.15 WIB.

"Bayi ditemukan oleh warga dalam kondisi masih hidup, terbungkus plastik warna merah, dan tali pusarnya masih menempel," ujar Sutikna saat dimintai konfirmasi detikJateng, Minggu (16/11).



Simak Video "Video: Heboh Penemuan Bayi Dalam Kardus di Poskamling Praya Lombok Tengah"

(afn/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork