Kenapa Kucing Sering Melolong di Malam Hari? Ini 8 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa Kucing Sering Melolong di Malam Hari? Ini 8 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 11 Nov 2025 14:07 WIB
10 Ciri-ciri Kucing Rabies yang Perlu Diketahui dan Cara Mengobatinya
Ilustrasi kucing. Foto: Adison Ferreira/Unsplash
Solo -

Pernah terbangun karena kucing melolong panjang di tengah malam, detikers? Melolong ini berbeda dari meong biasa karena terdengar ini lebih dalam, panjang, dan sering terdengar seperti sedang memanggil sesuatu. Ternyata, ada alasan kenapa kucing memilih waktu malam untuk bersuara seperti itu, dan biasanya mereka sedang mencoba menyampaikan kebutuhan atau perasaannya.

Beberapa faktor bisa memicu perilaku ini, mulai dari sifat alami kucing yang memang lebih aktif saat malam, rasa bosan, hingga kondisi kesehatan tertentu. Bahkan perubahan kecil dalam lingkungan rumah dapat membuat mereka merasa gelisah dan melolong untuk mencari rasa aman. Cara mengatasinya pun berbeda-beda, tergantung apa penyebabnya.

Kalau kamu ingin tidur lebih nyenyak dan membantu kucing merasa lebih tenang, yuk pelajari penyebab dan solusinya dengan tepat!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Kucing melolong karena kebutuhan fisik, emosi, atau lingkungan, bukan sekadar 'nakal' atau cari perhatian.
  • Aktivitas bermain di siang dan sore hari membantu menurunkan energi sehingga malam lebih tenang.
  • Perubahan mendadak atau kesehatan yang menurun bisa memicu lolongan, jadi perhatikan perilaku dan kondisi kucing secara menyeluruh.

ADVERTISEMENT

Kenapa Kucing Sering Melolong di Malam Hari?

Melolong atau yowling adalah suara panjang, keras, dan terdengar seperti kucing sedang mengeluh atau memanggil sesuatu. Suara ini berbeda dari meong biasa. Ketika seekor kucing melolong di malam hari, ada hal yang ingin ia sampaikan. Dikutip dari laman Cats dan Purina, berikut beberapa penyebab yang paling umum.

1. Ritme Alami Kucing yang Lebih Aktif di Malam dan Dini Hari

Kucing bukan hewan nokturnal, tetapi mereka tergolong crepuscular, artinya paling aktif saat fajar dan senja. Pada waktu itulah naluri berburu mereka bekerja lebih kuat. Karena manusia biasanya sedang tidur di jam tersebut, aktivitas kucing terasa seperti gangguan.

Kucing yang muda cenderung lebih berisik karena dorongan bermain dan berlatih berburu masih sangat tinggi. Seiring bertambah usia dan mereka mulai menyesuaikan diri dengan rutinitas rumah, perilaku ini biasanya berkurang.

2. Merasa Bosan atau Kurang Stimulasi di Siang Hari

Kucing yang tidak mendapatkan cukup aktivitas fisik atau mental sepanjang hari bisa menjadi sangat berenergi di malam hari. Hasilnya, mereka melolong untuk mendapatkan perhatian atau mengajak bermain.

Kucing rumahan yang jarang keluar cenderung lebih mudah merasa jenuh karena lingkungannya tidak banyak berubah. Memberikan waktu bermain sebelum tidur dapat membantu menghabiskan tenaga mereka sehingga malam lebih tenang.

3. Ingin Mendapatkan Perhatian Pemilik

Melolong bisa menjadi cara kucing berkomunikasi dengan manusia. Karena ini sebenarnya bukan cara kucing berkomunikasi antar sesama kucing, suara ini cenderung digunakan khusus untuk berbicara pada pemiliknya. Jika mereka tahu bahwa melolong membuat orang datang, membuka pintu, atau memberikan camilan, maka perilaku itu dapat berulang dan menjadi kebiasaan.

4. Kucing Merasa Terjebak di Dalam Rumah

Beberapa kucing terbiasa berkeliaran di luar siang hari. Ketika malam tiba dan akses keluar ditutup, mereka bisa merasa terkekang.

Perasaan ini dapat memicu mereka melolong untuk meminta keluar. Jika lingkungannya aman, pemilik bisa mempertimbangkan penggunaan pintu kucing khusus. Namun keputusan ini tetap disesuaikan dengan keamanan dan kenyamanan rumah.

5. Masa Birahi dan Ajakan Kawin

Kucing yang belum disteril atau dikebiri sering melolong dengan keras pada malam hari. Aktivitas tersebut merupakan bagian dari panggilan kawin.

Kucing betina yang sedang birahi akan mengeluarkan suara untuk memanggil pejantan, sedangkan pejantan akan menjawab dengan suara keras jika mendengar panggilan tersebut. Siklus ini dapat terjadi berulang selama berbulan-bulan. Pensterilan biasanya membantu mengurangi suara melolong ini.

6. Kecemasan atau Perubahan Lingkungan

Kucing adalah hewan yang sensitif terhadap rutinitas. Perubahan seperti pindah rumah, kedatangan bayi, atau kehadiran kucing baru di sekitar lingkungan dapat membuatnya merasa cemas.

Rasa tidak aman tersebut dapat muncul dalam bentuk melolong saat rumah sepi dan gelap. Mereka mencari rasa yakin bahwa tidak ada ancaman dan bahwa mereka tidak sendirian.

7. Faktor Usia dan Penurunan Fungsi Otak

Pada kucing senior, kemampuan penglihatan dan pendengaran bisa menurun. Hal ini membuat mereka mudah bingung, terutama di malam hari ketika suasana gelap dan sunyi.

Kondisi yang disebut cognitive dysfunction syndrome dapat membuat kucing berjalan mondar-mandir, menatap ruang kosong, dan melolong karena merasa disorientasi. Mereka mungkin tidak tahu sedang berada di mana atau mencari kehadiran pemiliknya.

8. Kondisi Kesehatan Tertentu

Melolong yang muncul tiba-tiba dan sering perlu diwaspadai. Beberapa penyakit seperti gangguan tiroid atau penyakit ginjal dapat menyebabkan kucing menjadi lebih vokal, terutama pada malam hari. Nyeri kronis, misalnya akibat radang sendi, juga bisa membuat kucing sulit menemukan posisi tidur yang nyaman dan akhirnya melolong sebagai tanda ketidaknyamanan.

Bagaimana Cara Mengatasi Kucing yang Sering Melolong di Malam Hari?

Setelah mengetahui penyebabnya, langkah berikutnya adalah membantu kucing agar lebih tenang saat malam tiba. Yuk, coba praktikkan tips ini, detikers!

1. Ajak Bermain Sebelum Tidur

Melolong bisa terjadi karena kucing masih memiliki energi yang belum tersalurkan. Mengajaknya bermain aktif di sore hingga menjelang malam dapat membantu tubuhnya lebih lelah. Pilih permainan yang memancing gerakan, seperti tali, bola, atau mainan berburu. Durasi tidak perlu lama, tetapi dilakukan beberapa kali agar kucing merasa puas dan siap beristirahat.

2. Sediakan Aktivitas dan Mainan Saat Siang Hari

Kucing yang banyak diam di siang hari biasanya akan terjaga di malam hari. Memberikan puzzle feeder, bola jalur, cat tree, atau mainan interaktif bisa membantu menjaga pikiran mereka tetap aktif. Untuk kucing indoor, rangsangan ini sangat penting agar mereka tidak merasa jenuh atau gelisah.

3. Pastikan Kebutuhan Dasarnya Terpenuhi Sebelum Tidur

Sebelum kamu pergi tidur, pastikan mangkuk air terisi dan ada camilan atau makanan kering yang cukup. Kucing yang terbangun karena lapar atau haus dapat melolong untuk memanggil pemiliknya. Dengan akses makanan dan air yang siap, mereka tidak perlu mencari perhatian di malam hari.

4. Bersihkan Kotak Pasir Secara Teratur

Kotak pasir yang kotor dapat membuat kucing gelisah dan enggan menggunakannya. Kondisi ini bisa memicu suara melolong untuk menunjukkan ketidaknyamanan. Membersihkan kotak pasir sebelum malam tiba dapat membuat kucing merasa lebih nyaman dan tenang.

5. Kurangi Respons Terhadap Kucing yang 'Caper'

Jika kucing melolong karena ingin mendapat respons atau mencari perhatian, sering membuka pintu atau menghiburnya justru membuat perilaku tersebut semakin kuat. Cobalah tidak langsung merespons, selama kamu yakin ia tidak sedang sakit atau dalam bahaya. Dengan waktu, kucing akan belajar bahwa melolong tidak selalu menghasilkan perhatian.

6. Gunakan Pheromone Diffuser untuk Menenangkan

Jika kucing melolong karena cemas, penggunaan feromon sintetis dapat membantu memberikan rasa aman. Feromon ini meniru sinyal 'aman dan nyaman' yang biasanya dikeluarkan kucing ketika menggosokkan tubuhnya. Alat diffuser atau semprotannya dapat ditempatkan di ruangan tempat kucing biasa beraktivitas.

7. Pertimbangkan Steril atau Kastrasi Jika Terkait Birahi

Kucing yang sedang birahi atau merespons panggilan kawin dapat melolong keras dan berulang. Mensterilkan kucing dapat mengurangi dorongan kawin dan sekaligus menurunkan intensitas vokalisasi di malam hari.

8. Bantu Navigasi Kucing Senior dengan Pencahayaan Lembut

Pada kucing lanjut usia yang mulai mengalami penurunan penglihatan atau kebingungan, lampu malam lembut di lorong atau dekat tempat tidur mereka dapat membantu. Cahaya membuat mereka lebih mudah memahami lingkungan sehingga mengurangi rasa cemas yang memicu lolongan.

9. Konsultasikan ke Dokter Hewan Jika Perubahan Terjadi Tiba-tiba

Jika perilaku melolong baru muncul atau semakin intens, kemungkinan ada masalah kesehatan seperti gangguan tiroid, nyeri sendi, atau penyakit ginjal. Pemeriksaan dokter dapat membantu menemukan penyebab medis dan memberikan penanganan yang sesuai.

Setiap kucing punya cara sendiri untuk berkomunikasi, termasuk dengan lolongan. Dengan memahami penyebab melolong dan membangun rutinitas yang menenangkan, malam bisa kembali lebih damai, baik untukmu maupun si kucing.




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads