Diresmikan Kepala BNPB, Jembatan Weton Kulon Puring Kembali Berfungsi

Diresmikan Kepala BNPB, Jembatan Weton Kulon Puring Kembali Berfungsi

Rahmat Khairurizqi - detikJateng
Rabu, 05 Nov 2025 19:00 WIB
Pemkab Kebumen
Foto: Dok. Pemkab Kebumen
Jakarta -

Setelah lebih dari tiga tahun terputus akibat bencana banjir, Jembatan Weton Kulon yang menghubungkan Kecamatan Puring dan Kecamatan Buayan di Kebumen akhirnya diresmikan. Peresmian jembatan baru senilai Rp 15,25 miliar ini dilakukan oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Dr Suharyanto, Selasa (4/11).

Suharyanto menegaskan komitmen lembaganya untuk terus mendukung upaya rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur vital di Kebumen. Suharyanto secara khusus menanggapi usulan Bupati Kebumen, Lilis Nuryani mengenai tiga jembatan lain yang masih membutuhkan perbaikan, yaitu Jembatan Cacaban, Jembatan Kalongbali, dan Jembatan Sirnoboyo.

"Saya membawa pejabat utama BNPB. Nanti setelah ini silakan koordinasikan apa yang disampaikan, apa yang menjadi permintaan Bupati Kebumen Lilis Nuryani," ujar Suharyanto dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen untuk segera menindaklanjuti usulan tersebut agar dapat diproses melalui dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi.

ADVERTISEMENT

"Jadi, kalau tadi ada tiga jembatan, segera ajukan untuk diperbaiki melalui dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi," tambah Suharyanto seraya menyiratkan bahwa jembatan yang diajukan oleh Lilis akan disetujui.

"Setelah ini akan ada tim yang akan menyusun perencanaan, RAB (Rencana Anggaran Biaya), kemudian diajukan ke BNPB. Dari BNPB akan menelaah dan jika semuanya memenuhi syarat, kami akan meneruskan ke pemerintah pusat. Artinya dari kami siap dan membuka diri," imbuhnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Lilis menyampaikan bahwa putusnya jembatan tersebut berpengaruh pada ekonomi dan menyulitkan aktivitas warga, termasuk anak sekolah dan akses ambulans.

"Jembatan ini menjadi nadi kehidupan warga dua desa, yakni Weton Kulon dan Pesuruhan," ujar Lilis.

Lilis juga menggarisbawahi Kebumen sebagai daerah yang indah namun rawan bencana. Pemkab Kebumen berkomitmen untuk terus menyiapkan langkah lanjutan di bidang kebencanaan, termasuk usulan pembangunan Jembatan Cacaban, Jembatan Kalongbali, dan Jembatan Sirnoboyo. Ia berharap sinergi antara BNPB dan Pemerintah Kabupaten Kebumen dapat terus terjalin.

"Dukungan dan pendampingan BNPB selama ini menjadi wujud nyata kolaborasi yang membangun kepercayaan masyarakat bahwa upaya penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama, dan negara hadir melalui kerja yang saling menguatkan," tutupnya.

Diketahui, Jembatan Weton Kulon beroperasi sejak tahun 2010 dengan panjang 60 meter dan lebar 4 meter merupakan akses vital bagi warga. Musibah terjadi pada Selasa 15 Maret 2022 sekitar pukul 09.15 WIB, ketika jembatan di Desa Weton Kulon tersebut terputus setelah diterjang derasnya arus Sungai Telomoyo.

Akibat kerusakan ini, aktivitas warga antar-desa lumpuh, memaksa mereka memutar rute sejauh kurang lebih 5 kilometer. Sebagai solusi darurat, masyarakat setempat berulang kali membangun jembatan darurat dari bambu, namun tidak bertahan lama karena diterjang arus sungai yang deras.

Mengingat keterbatasan anggaran daerah, Pemkab Kebumen kemudian mengusulkan Bantuan Dana Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Upaya Pemkab Kebumen membuahkan hasil.

Setelah berproses lebih dari dua tahun, pada 30 November 2024, melalui Surat Penetapan Pemberian Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Nomor S-35/ MK.7/2024, Pemkab Kebumen resmi menerima alokasi dana hibah dari pemerintah pusat senilai Rp 15,25 miliar. Dana tersebut ditransfer ke Rekening Kas Umum Daerah pada 31 Desember 2024.

Sebagai persiapan, pada awal Maret 2025 di bulan Ramadan, sekitar dua minggu setelah dilantik, Lilis juga telah mengunjungi lokasi untuk monitoring dan persiapan pembangunan/rekonstruksi.

Lebih lanjut, pekerjaan fisik rekonstruksi Jembatan Weton Kulon dengan nilai kontrak Rp 14,84 miliar dimulai pada 25 Maret 2025. Pembangunan jembatan baru sepanjang 70 meter dengan lebar 7 meter ini menggunakan konstruksi yang lebih tahan terhadap banjir, yakni dengan rangka baja tanpa tiang penyangga di tengah sungai dan pondasi yang diperkuat di kedua sisi.

Meski jangka waktu pengerjaan semula direncanakan selama 245 hari kalender hingga 8 Desember 2025, pekerjaan rekonstruksi berhasil diselesaikan lebih cepat, yaitu pada 16 Oktober 2025. Percepatan pelaksanaan ini mencapai 55 hari kalender dari jadwal semula.

Sebagai informasi, turut hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Kebumen (Wabup), Zaeni Miftah; Forkompimda; Sekda; Asisten; pimpinan OPD; dan masyarakat sekitar. Selanjutnya, acara peresmian ditutup dengan pemotongan tumpeng dan penyerahan cenderamata dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti serta pemotongan pita di Jembatan Weton Kulon oleh Suharyanto dan Lilis .




(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads