Pemerintah Kabupaten Kebumen menyalurkan bantuan hibah dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa Tahun Anggaran 2025 senilai total Rp22,366 miliar kepada masyarakat dan 48 desa. Bupati Lilis Nuryani menegaskan program ini menjadi langkah nyata Pemkab Kebumen untuk mempercepat pembangunan dan pemerataan kesejahteraan warga.
Penyerahan simbolis berlangsung pada Senin (3/11) di Pendopo Kabumian. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Lilis Nuryani bersama jajaran Forkopimda, pimpinan DPRD Kebumen, Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, kepala OPD, camat, kepala desa/lurah, serta perwakilan penerima bantuan.
"Hibah membantu kegiatan sosial dan pemberdayaan, sedangkan BKK memperkuat pembangunan di tingkat desa. Tujuannya satu, yaitu agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara adil dan merata," jelas Lilis dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lilis menyampaikan apresiasi atas kontribusi semua pihak dalam pembangunan desa dan masyarakat. Ia menegaskan keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada kolaborasi dan partisipasi bersama, karena pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri.
Ia juga berpesan kepada para penerima agar memanfaatkan bantuan sesuai peruntukannya, khususnya alat seperti traktor yang perlu dijaga dan digunakan secara optimal.
"Jadikan alat itu penambah semangat kerja, bukan hanya pajangan di gudang," tegas Lilis.
Lilis menegaskan pengelolaan dana hibah dan BKK harus dilakukan secara transparan dan jujur. Ia berharap partisipasi masyarakat dalam proses tersebut dapat membangun rasa kepemilikan bersama, sehingga hasilnya lebih kokoh dan berkelanjutan.
"Jadikan bantuan ini sebagai pemantik semangat. Dari sinilah kita harapkan muncul gerakan bersama untuk membangun desa yang mandiri, memperkuat ekonomi rakyat, serta menumbuhkan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Kebumen," katanya.
Lilis menekankan tiap desa memiliki tantangan berbeda, sehingga pendampingan pemerintah daerah penting agar hibah dan BKK tepat sasaran. Ia juga mengingatkan bantuan adalah amanah yang harus dijaga demi kemajuan bersama.
Penyaluran dana hibah, bantuan kelompok, dan BKK ke 48 desa di Kebumen tahun 2025 ditujukan untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, serta sinergi dalam percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Novi, guru pendamping dari SMPN 2 Kebumen, menyambut positif bantuan hibah yang diterima muridnya. Ia menilai bantuan tersebut sangat berarti bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Begitu pun dengan Saimun, penerima bantuan relokasi korban tanah bergerak di Desa Glontor, Karanggayam, menyampaikan rasa syukur atas bantuan Rp30 juta yang memungkinkannya bersama warga terdampak pindah ke tempat yang lebih aman.
"Terima kasih atas bantuannya, ini sangat membantu bagi kami," kata Saimun.
Sebagai informasi, total bantuan sebesar Rp22,366 Miliar tersebut dialokasikan melalui beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dengan rincian sebagai berikut:
- Dinas PMD: BKK Desa kepada 48 Desa senilai Rp9.170.000.000,00.
- Disdikpora: Total Rp8.472.000.000 untuk rehab ruang kelas, pembangunan RKB, pengadaan TIK, Bantuan Keuangan Murid (BKM), serta hibah PAUD, kepemudaan/olahraga, MI/MTs, dan Jastendik SD/SMP.
- Disparbud: Total Rp1.433.021.100 untuk alat dan seragam kesenian.
- Distapang: Total Rp1.166.890.105 berupa hibah traktor, kambing, sapi, dan bibit tanaman.
- DPUPR: Hibah semen untuk 129 penerima dengan total Rp1.123.955.440.
- Disperindag KUKM: Hibah kepada badan/lembaga/ormas berbadan hukum senilai Rp470.000.000 (untuk 3 koperasi dan 1 kelompok perajin genteng).
- Disperkimhub: Bantuan Sosial (Bansos) uang sebesar Rp285.000.000 untuk rehabilitasi dan relokasi rumah korban bencana (1 unit rehab @Rp15 juta dan 9 unit relokasi @Rp30 juta).
- DLHKP: Hibah barang sarana dan prasarana (sarpras) perikanan budidaya, kendaraan roda tiga, dan sarpras persampahan sebesar Rp246.000.000.
(akn/ega)











































