Warga di Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang, yang menjadi korban banjir mengeluh karena hanya mendapat satu nasi bungkus per Kepala Keluarga (KK). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) pun angkat suara.
Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan pihaknya telah menyediakan beberapa dapur umum di daerah terdampak banjir di Kota Semarang.
"Di Kota Semarang pusat bantuan logistik ada di beberapa titik, tinggal aksesnya saja sebetulnya. Kata kuncinya memang tidak terlepas dari struktur kewilayahan, mulai Pak RT, Pak RW, Pak Lurah, Pak Camat," kata Bergas di Tol Semarang-Demak, Kecamatan Gayamsari, Senin (3/11/2025).
"Di Kota Semarang juga ada beberapa titik dapur umum-dapur umum yang dibangun oleh pemerintah. Belum termasuk 20 dapur umum mandiri. Itu harapannya kami diakses oleh masyarakat," lanjutnya.
Wartawan lantas menanyakan terkait solusi untuk bantuan pangan yang dirasa masyarakat terdampak banjir masih kurang.
"Warga kemarin sempat bilang ada satu KK cuma dapat satu nasi bungkus. Imbauannya apa, Pak? Warga harus datang ke dapur umum atau seperti apa?," tanya wartawan.
Ia menjawab, para petugas melayani begitu banyak kawasan terdampak banjir, sehingga tak bisa mendistribusikan nasi bungkus untuk seluruh keluarga yang menjadi korban.
"Kan bagaimana masyarakat peduli untuk saling membantu mendukung. Kata kuncinya respek saja," tuturnya.
"Misalnya ada tetangganya tahu kok baru terima satu, ya lapor. Ada strukturnya Pak RT, Pak RW, Pak Lurah. Manfaatkan jalur-jalur pemerintah. Jangan berharap ada yang datang, kan repot kita. Karena ini kawasan cukup luas begitu," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Pondok, Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang, Kundarsih (50), mengatakan selama rumahnya tergenang banjir 10 hari, keluarganya yang terdiri dari empat orang hanya mendapat bantuan satu nasi bungkus.
"Bantuannya nasi bungkus, satu keluarga satu bungkus. (Hanya satu porsi?) Iya satu porsi dibagi berempat, isinya nasi, kering tempe, mi, telur. Kadang dua hari sekali dapatnya," kata Kundarsih kepada detikJateng, Jumat (31/10).
"Itu (nasi bungkus) dari partai sama dari kelurahan, selain itu belum ada bantuan lagi. Kemarin Pak Gubernur ninjau rumah pompa, katanya dua hari mau surut, tapi ini belum surut,"sambungnya.
Simak Video "Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat"
(apu/afn)