Puluhan Calon Barista Digembleng di BLK Demak

Puluhan Calon Barista Digembleng di BLK Demak

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Jumat, 31 Okt 2025 22:37 WIB
Pemkab Demak
Foto: Dok. Pemkab Demak
Jakarta -

Puluhan orang dibekali keterampilan meracik biji kopi di Balai Latihan Kerja Dinas Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (BLK Dinnakerind) Kabupaten Demak. Selama sepuluh hari, mereka diajarkan teknik-teknik dasar membuat kopi hingga administrasinya.

Instruktur Kelas Barista BLK Demak, Andre mengatakan saat ini dirinya tengah melatih 16 siswa. Andre berharap murid-muridnya bisa membangun bisnis kopinya sendiri.

"Satu kelas ada 16 siswa. Harapan kami selesai selesai kegiatan ini mereka sudah punya knowledge untuk membuat coffee shop atau slow bar yang slow bar yang menggunakan fasilitas teras di rumah pun jadi," kata Andre pada detikJateng, Jumat (31/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelajaran yang diberikan oleh Andre dalam mengolah biji kopi terbagi menjadi dua, yaitu dengan menggunakan mesin dan alat manual.

"Sejak mulai sampai dengan kemarin sudah mulai mereka sudah bisa membuat Americano, Espresso dengan menggunakan mesin. Manualnya hari ini kita lagi penekanan fokus di V60, kemudian besok dilanjutkan dengan Vietnam Drip," jelas Andre.

ADVERTISEMENT

Selain teknik dasar, Andre juga menyebut para peserta kelas barista ini juga diajarkan membuat menu-menu favorit seperti kopi susu gula aren dan teknik variasi seperti latte art.

"Sudah main latte art, bikin steam milk dan sebagainya semuanya kita ajarkan, bikin kopi susu gula aren juga. Kalau ada take away gelasan dibawa pulang udah bisa, botolan pun sudah bisa," ujar Andre.

Agar semakin siap mengelola toko kopinya sendiri, para peserta kelas barista ini juga diberi bekal administratif seperti menghitung harga pokok produksi (HPP).

"Kemarin sudah sempat kelas untuk menghitung HPP dan sebagainya mereka sudah tahu. Sehingga mereka harus jual berapa sudah terukur, tinggal lihat bahan bakunya apa saja," jelas Andre.

Kepala UPTD BLK Demak, Ahmad Hilaludin mengatakan kelas barista ini baru dimulai pada pertengahan tahun ini. Peserta pada bulan ini adalah angkatan kedua.

"Agustus kemarin ada 16 siswa, yang sekarang juga 16 siswa," kata Hilal, sapaan akrabnya.

Hilal menyebut biaya pelatihan ini ditanggung sepenuhnya dari APBD Perubahan Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

"Mereka mendapat fasilitas seperti peralatan barista selama kelas, baju kerja, modul, uang transportasi, makan siang, dan sertifikat pelatihan," jelas Hilal.

Hilal menyebut industri kopi yang saat ini sedang menjamur menjadi peluang pasar yang baik. Ia juga berharap jebolan kelas barista ini dapat meracik kopi dengan cita rasa yang nikmat.

"Selain bekerja ikut orang lain, kalau nanti mereka bisa mendirikan warung kopi walaupun tidak semewah coffee shop, tapi setidaknya enggak kalah dari rasa," ujar Hilal.




(akn/akn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads