Mayat Pria Telungkup Ditemukan dalam Toren di Kontrakan Tasikmalaya

Regional

Mayat Pria Telungkup Ditemukan dalam Toren di Kontrakan Tasikmalaya

Deden Rahadian - detikJateng
Selasa, 28 Okt 2025 16:32 WIB
Proses evakuasi mayat dalam toren di Tasikmalaya
Proses evakuasi mayat dalam toren di Tasikmalaya Foto: Deden Rahadian/detikJabar
Solo -

Warga di Gunung Putri, Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, geger usai temuan mayat pria dalam toren di sebuah rumah kontrakan. Korban diketahui merupakan orang yang mengurus kontrakan itu.

Dilansir detikJabar, korban adalah warga Mangkongjaya, Kecamatan Bojonggambir.

"Jadi korban yang suka kerja di kontrakan. Asalnya dari Bojonggambir. Ditemukan dalam toren," kata Encep, kerabat pemilik kontrakan, Selasa (28/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Encep membenarkan bahwa jenazah korban ditemukan dalam posisi telungkup. Diketahui, air dalam toren itu hanya belasan sentimeter.

ADVERTISEMENT

"Iya airnya deet (dangkal), korban telungkup," kata Encep.

"Tadi langsung laporan dan evakuasinya dibantu Tagana, ada damkar sama polisi," tambah Encep.

Sementara Kapolsek Singaparna, AKP Roni Hartono, menyatakan bahwa korban berinisial AK (57).

"Benar memang ada kejadian ini penemuan mayat dalam toren. Kondisinya terlungkup mayatnya. Kami langsung turun tangan," kata AKP Roni Hartono.

Proses evakuasi melibatkan Tagana serta pemadam kebakaran Kabupaten Tasikmalaya. Proses evakuasi jasad korban berlangsung dramatis, di mana mayatnya harus diturunkan dari ketinggian sekitar lima meter menggunakan tali tambang.

"Kondisi toren tidak terisi air hanya beberapa sentimeter saja. Korban tidak tenggelam dalam air," ucap Roni.

Korban Naik Toren gegara Laporan Air Tak Mengalir

Berdasarkan keterangan warga, insiden berawal saat korban mendapat keluhan dari penghuni kontrakan bahwa airnya tidak keluar.

Karena itulah, korban kemudian berinisiatif naik ke atap untuk memeriksa toren.

"Menurut keterangan saksi di TKP, dia urus kontrakan. Jadi awalnya ada penghuni kontrakan yang ngeluh air nggak jalan. Dia masuk ke toren untuk perbaiki toren. Baru diketahui setelah lihat tangga berdiri dekat toren," Kata AKP Roni Hartono.

Roni menuturkan berdasarkan pernyataan dari kelurahan, korban mempunyai penyakit riwayat darah tinggi.

"Dugaan pas mau betulin toren dia pusing. Karena ada riwayat darah tinggi," katanya.

Polisi pastikan korban tidak ditemukan luka kekerasan. Jasad korban dievakuasi menuju RSUD KHZ Musthafa.

Namun keluarga menolak autopsi hingga dibawa ke rumah duka. Keluarga menerima sebagai musibah.

"Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Keluarga nolak diautopsi sehingga menerima sebagai musibah," ucapnya.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads