Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengungkap kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bersinar pada 2025 menurun drastis dibanding tahun sebelumnya. Penurunan jumlah juga terjadi di kasus kematian akibat DBD.
"Kasus DBD sampai di minggu 40 dibanding di minggu 40 tahun lalu jauh menurun," ungkap Anggit kepada wartawan saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (20/10/2025).
Anggit menyebut kasus DBD di Klaten pada periode yang sama pada 2024 mencapai sekitar 1.400 kasus. Sementara, angka tersebut menurun pada tahun ini di jumlah 470 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau DBD sekarang itu 470 kasus dengan tiga kematian. Tahun lalu itu di sekitar 1400-an dengan kematiannya di atas 37," sebutnya.
Meski terjadi penurunan kasus yang signifikan, Anggit menyebut kasus DBD masih terbilang tinggi Karena pihaknya menargetkan tidak ada satu kasus DBD di Klaten. Anggit menyebut turunnya kasus DBD tersebut sebagai wujud keberhasilan Dinkes Klaten dalam menekan kasus tersebut.
"DBD kami harus dikatakan berhasil kita tekan dengan maksimal, penurunannya sangat drastis. Kalau diberikan rasionya WHO, diharapkan maksimal satu kematian per 100 (kasus)," katanya.
"Berarti kan 470, maaf, hanya meninggal tiga, itu secara program kita berhasil. Ini nek (kalau) secara idealisme saya sebagai seorang kepala dinas, nek iso zero kasus," lanjutnya.
Lebih lanjut, Anggit menyebutkan, kunci utama dalam menekan kasus DBD adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Prinsip utama, saya selalu sampaikan kepada masyarakat, wis pokok e PSN," tegasnya.
(akn/ega)











































