Dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Solo disebut berhenti beroperasi sementara. Berikut ini alasannya.
Dimintai konfirmasi, PIC Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Winarno, membenarkan soal adanya dua SPPG yang operasionalnya berhenti dulu. Dua SPPG itu adalah SPPG Banyuanyar 3 dan SPPG Nusukan.
"Katanya alasannya internal. Iya tadi komunikasi dengan koordinasi satgas SPPG, ada dua yakni Banyuanyar 3 dan Nusukan," ungkapnya, Senin (27/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terhentinya sementara SPPG Nusukan dibenarkan Kepala SDN Cengklik Solo, Siti Nurbiyati. Diketahui, SDN Cengklik merupakan sekolah penerima MBG dari SPPG Nusukan.
Siti mengungkap, per hari ini sekolahnya sudah tidak menerima MBG. Ia menyatakan hal itu merupakan kewenangan SPPG.
"Intinya sekolahan itu menerima dan melaksanakan semua peraturan dari pemerintah terkait dengan MBG, itu melaksanakan dengan baik. Itu dari pihak SPPG. Ikutnya SPPG Nusukan, pasnya di mana tidak tahu," ujarnya saat ditemui detikJateng di sekolah.
Ia mengatakan, dari informasi yang diberikan penghentian SPPG lantaran adanya pergantian kepala SPPG. Menurutnya, sembari menunggu kepala yang baru, pemberian MBG dihentikan sementara.
"Karena memang dari SPPG, karena ada pergantian kepala atau ketua SPPG. Mulai hari ini (MBG berhenti sementara). Sampai kapan, nanti dikabari lagi," ungkapnya.
Ia mengaku, sudah satu bulan terakhir menerima MBG. Sedangkan, ia diberi tahu kalau ada penghentian sekira pekan lalu.
"Kalau di sini sendiri menerimanya sudah sekitar 1 bulan. Ngabarin selalu koordinasi, selalu komunikasi, hari Jumat. Jumat kemarin, kalau enggak Jumat, Sabtu gitu," terangnya.
Terpisah, Wakil Ketua Satgas MBG Solo, Purwanti, menjabarkan SPPG Banyuanyar 3 berhenti sementara karena adanya perbaikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Ia mengatakan penghentian sementara mulai Minggu (26/10) kemarin.
"Di Banyuanyar berhentinya kemarin. Mereka masih renovasi IPAL. Untuk antisipasi supaya tidak ada pencemaran, maka untuk sementara mereka biar menyelesaikan renovasinya dulu," ujarnya.
Ia mengatakan SPPG Banyuanyar 3 berhenti sementara operasionalnya sampai perbaikan IPAL-nya selesai. Ia berujar, usai IPAL selesai, maka SPPG bisa beroperasional kembali.
"Ya sampai selesai itu (renovasinya IPAL). Setelah selesai artinya itu kan IPAL sudah bisa berfungsi menampung untuk limbah bisa operasional lagi," ujar dia.
Ia menjelaskan, limbah yang dihasilkan SPPG Banyuanyar berupa limbah cair bekas cucian.
"Supaya tidak mencemari saluran warga maka setiap SPPG memang harus punya IPAL," ungkap Purwanti.
(apu/dil)











































