Genangan air di sejumlah wilayah Kecamatan Genuk, Kota Semarang, mulai berangsur surut setelah lima hari terendam banjir. Ketinggian air saat ini berkisar antara 15-50 sentimeter (cm) di beberapa titik.
Kapolsek Genuk, AKP Rismanto mengatakan, kondisi banjir di wilayahnya mulai menunjukkan penurunan sejak Sabtu (25/10) malam. Ia menyebutkan, salah satu penyebabnya karena hujan sudah reda dan seluruh pompa air kini berfungsi maksimal.
"(Banjir) Sudah mulai surut. Kalau di Jalan Raya Kaligawe ketinggian air sekitar 60-70 cm, tapi sekarang sudah menurun. Di depan Mapolsek Genuk masih tergenang sekitar 15 cm," kata Rismanto saat dihubungi detikJateng, Minggu (26/10/2025).
Rismanto menambahkan, genangan tertinggi masih terjadi di depan RSI Sultan Agung. Namun di sana juga sudah menunjukkan tanda-tanda banjir mulai surut.
"Sudah tidak seperti dua hari lalu. Sekarang sudah turun cukup banyak," ujarnya.
Ia pun mengimbau agar pengendara tak melintas di Jalan Pantura Kaligawe Raya. Ara pengendara bisa memilih jalur alternatif seperti Jalan Woltermonginsidi.
"Banjir depan RSI Sultan Agung sampai jembatan tol. Motor dan mobil kecil bisa lewat jalan alternatif, Jalan Woltermonginsidi," ungkapnya.
Menurutnya, banyak motor mogok akibat nekat menerjang banjir. Polisi pun telah menerjunkan personel dan menyiapkan perahu karet untuk keadaan darurat.
Sementara itu, Camat Genuk Pranyoto menyampaikan, sebagian besar wilayah Genuk kini sudah terbebas dari genangan. Ia menyebutkan, pompa-pompa dari berbagai instansi telah dioptimalkan untuk mempercepat penyedotan air.
"Alhamdulillah, di hari kelima ini kondisi sudah mulai membaik. Ada 27 pompa yang beroperasi dari berbagai pihak. Di Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Reboyo Wetan sudah surut. Yang masih ada genangan itu di sekitar RSI Sultan Agung, Gebangsari," jelasnya.
Menurut Pranyoto, ketinggian air yang tersisa di beberapa titik berkisar antara 15-50 cm. Ia berharap seluruh wilayah Genuk bisa kering dalam satu hingga dua hari ke depan jika tidak turun hujan lagi.
Selain penanganan teknis, pihak kecamatan juga menyiapkan layanan bantuan bagi warga terdampak.
"Kami buka 17 dapur umum di kelurahan-kelurahan terdampak. Dropping bantuan logistik dilakukan oleh Pemkot Semarang, BPBD, juga dibantu relawan seperti PMI, Baznas, dan beberapa komunitas," ujar Pranyoto.
Ia juga mengimbau warga untuk menjaga kebersihan saluran air agar tidak terjadi penyumbatan.
"Salah satu penyebab banjir ini karena sampah di saluran. Tolong jangan buang sampah sembarangan karena bisa merusak pompa. Dan anak-anak juga jangan bermain di area banjir, itu berbahaya," katanya.
Simak Video "Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat"
(afn/afn)