Banjir Jalur Pantura Kaligawe Semarang Kian Parah, Motor-Mobil Putar Balik

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 23 Okt 2025 10:32 WIB
Suasana banjir di Jalan Pantura Kaigawe Semarang-Demak, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Kamis (23/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Banjir di Jalan Pantura Kaligawe Raya, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, kian parah. Saat ini sepeda motor tak bisa melintas lantaran tingginya air yang menggenangi jalanan.

Pantauan detikJateng di Jalan Pantura Semarang-Demak sekitar pukul 09.30 WIB, Kamis (23/10), banjir sudah mulai menggenang dari Kelurahan Tanbakrejo. Banyak motor terparkir di badan jalan untuk menghindari banjir.

Mobil dan motor juga banyak yang memilih putar balik sehingga lalu lintas agak tersendat. Tampak warga yang hendak melintas lebih memilih berjalan kaki ataupun menumpang truk yang melintas.

Banjir itu pun tak hanya menggenangi jalanan, tapi juga menggenangi perkampungan di sekitarnya. Salah satunya rumah milik Eni (47) yang berada di Kampung Purwosari 2, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.

Suasana banjir di Jalan Pantura Kaigawe Semarang-Demak, Kelurahan Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang, Kamis (23/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

"Di rumah saya banjir di perkampungan dan terasnya, setelapak kaki. Banjirnya udah dari tadi malam, habis isya itu karena di situ kan pembuangan air jadi mungkin pipanya kurang besar atau gimana," kata Eni kepada detikJateng, Kamis (23/10/2025).

Anaknya yang bersekolah di SDN Tambakrejo pun terpaksa libur karena akses ke sekolah kena banjir. Ia juga lebih memilih keluar rumah karena adanya banjir.

"Di tempat saya biasanya banjir terakhir, pas di sini surut di sana baru banjir. Kalau sini intinya kalau daerah luar banjir, pas mau habis airnya pasti masuk. Kalau di Jalan Kaligawe sini sudah banjir dari kemarin," tuturnya.

Hal senada dikatakan Zaskia (17) warga Kampung Purwosari 4 Kelurahan Tambakrejo. Rumahnya pun terendam banjir setinggi paha orang dewasa.

"Banjirnya baru dari kemarin malam. Banjirnya sampai sepaha. Sekarang malah naik. Biasanya banjir itu karena hujan terus aliran sungainya juga banyak sampah jadi tersumbat ditambah hujan," ujarnya.

"Dibanding kemarin banjir semakin parah. Kemarin cuma sampai sebetis. Motor sudah nggak bisa lewat. Motornya diparkir di depan SPBU Kaligawe, terus ke sananya jalan kaki atau ngikut pakai mobil. Biasanya juga ada perahu karet," lanjutnya.

Warga lainnya, Ari Setiawan (25) mengaku sangat terganggu akibat banjir yang melanda rumahnya. Ia mengaku tak bisa bekerja karena akses menuju tempat kerjanya tertutup banjir.

"Dampaknya gara-gara banjir ini repot, nggak kerja, saya kerja di proyek EKA di Kecamatan Genuk, itu banjirnya sampai sedada," ujarnya.

"Saya sudah libur satu hari dan nggak ditentukan. Pasien-pasien itu kalau mau ke RSI juga kesusahan, dulu sedada dikasih perahu. Ini sampai Sayung ke sana masih banjir," lanjutnya.

Menurutnya, para warga pun menjadi kesulitan untuk bepergian. Ia mengimbau masyarakat untuk tak melewati Jalan Pantura Semarang-Demak sementara.

"Kalau mau ke Demak harus muter lewat Kudus nggak bisa lewat Pantura, lumpuh ini jadi genangan air. Pantura Tambaklorok juga banjir lebih parah. Mending sini," tuturnya.

Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto menjelaskan genangan air terpantau hampir di seluruh wilayah Genuk, termasuk area perkantoran, permukiman, serta jalan utama.

"Wilayah Kelurahan Genuksari menjadi salah satu titik terparah, dengan ketinggian air mencapai 40 hingga 70 sentimeter, sedangkan di Kelurahan Trimulyo, genangan mencapai 70-90 sentimeter di kawasan industri dan jalan utama kecamatan," urainya.

Ia mengungkapkan, genangan juga terjadi di Jalan Raya Woltermonginsidi dan Jalan Ratan Cilik, Kelurahan Banjardowo dengan ketinggian air 10-25 cm, Jalan Padi Raya setinggi 50 cm, Jalan Raya Sembungharjo-Kudu setinggi 20 cm, Jalan Raya Muktiharjo setinggi 60 cm, kawasan industri Terboyo Megah dengan ketinggian 40-90 cm, serta permukiman warga RW 1 dan RW 2 antara 30-50 cm.

"Penyebab utama genangan ini adalah curah hujan tinggi yang terjadi secara terus-menerus selama dua hari berturut-turut sehingga sistem drainase di beberapa titik tidak mampu menampung debit air," tuturnya.

Menindaklanjuti kondisi tersebut, Polsek Genuk bersama instansi terkait menurunkan personel untuk memberi bantuan langsung kepada warga serta pengguna jalan yang terjebak genangan.

"Hingga pagi ini, tidak ada laporan korban jiwa maupun kerugian materiil akibat banjir. Namun, arus lalu lintas di Jalan Pantura Semarang-Demak terpantau tersendat akibat banjir rob di wilayah Sayung, Demak, serta genangan di Jalan Wolter Monginsidi yang memperlambat laju kendaraan," ungkapnya.



Simak Video "Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat"

(dil/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork