- 3 Versi Kalender Hijriah Hari Ini 23 Oktober 2025 Kalender Hijriah 23 Oktober 2025 Menurut Pemerintah Kalender Hijriah 23 Oktober 2025 Menurut NU Kalender Hijriah 23 Oktober 2025 Menurut Muhammadiyah
- Keistimewaan Hari Kamis 1. Hari Dilaporkannya Amal Perbuatan Manusia 2. Hari Dibukanya Pintu-pintu Surga 3. Hari Diberkahinya Penuntut Ilmu 4. Hari yang Digemari Rasulullah SAW untuk Safar
Kalender Hijriah dan Masehi menggunakan patokan yang berbeda untuk menentukan hari, yakni Bulan dan Matahari. Akibatnya, tanggal yang dihasilkan turut berlainan. Lalu, 23 Oktober 2025 bertepatan dengan tanggal berapa Hijriah?
Disadur dari buku Fikih Kontemporer tulisan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, ada beberapa metode penentuan awal bulan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara rukyat alias melihat langsung. Bila langit tertutup sesuatu, seperti awan, Nabi SAW mengajarkan untuk menyempurnakan bulan berjalan menjadi 30 hari atau dikenal sebagai metode istikmal.
إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلَالَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ ثُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُومُوا ثَلَاثِينَ يَوْمًا .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Apabila kalian melihat hilal maka berpuasalah dan apabila kalian melihatnya maka berhari rayalah. Dan apabila kalian terhalang maka sempurnakanlah tiga puluh hari." (HR Bukhari 4/106 dan Muslim no 1081)
Dalam perkembangannya, muncul metode hitungan (hisab) atau kombinasi rukyat-hisab. Cara penentuan awal bulan yang berbeda-beda membuat tanggal Hijriah mungkin berlainan.
Bagi umat Islam, mengetahui tanggal Hijriah yang tepat per hari adalah perkara penting. Bagaimana tidak, tanggalan yang dimunculkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab tersebut adalah panduan dalam mengerjakan ibadah, seperti puasa.
Langsung saja, simak konversi kalender Hijriah untuk hari ini, Kamis, 23 Oktober 2025 menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah via uraian berikut.
3 Versi Kalender Hijriah Hari Ini 23 Oktober 2025
Kalender Hijriah 23 Oktober 2025 Menurut Pemerintah
Guna mengetahui tanggal Hijriah versi pemerintah, detikers dapat membuka Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama. Dalam kalender itu, dijelaskan bahwa Rabiul Akhir 1447 H berakhir pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Artinya, terhitung mulai Rabu (22/10) malam, 1 Jumadil Awal 1447 Hijriah dimulai. Hal ini disebabkan pergantian hari kalender Hijriah yang terjadi saat Matahari terbenam. Berbeda dengan kalender Masehi yang berganti hari saat pukul 00.00 tengah malam.
Atas dasar acuan itu, pemerintah mengonversi 23 Oktober 2025 menjadi 1 Jumadil Awal 1447 H.
Kalender Hijriah 23 Oktober 2025 Menurut NU
Dilansir Instagram @falakiyahnu, Lembaga Falakiyah PBNU telah merilis surat edaran mengenai penetapan awal bulan Jumadil Awal. Pengumuman dengan nomor: 102/PB.08/A.II.11.13/13/10/2025 itu menyebut Jumadil Awal 1447 H bermula pda Kamis Pon, 23 Oktober 2025 Masehi.
"Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Jumadal Ula 1447 H bertepatan dengan Kamis Pon 23 Oktober 2025 M (mulai malam Kamis) atas dasar istikmal," bunyi surat yang disahkan kemarin, 21 Oktober 2025 itu.
Penggunaan metode istikmal atau penggenapan umur bulan menjadi 30 hari ini disebabkan tidak terlihatnya hilal di seluruh Indonesia. Alhasil, seperti sabda Nabi Muhammad SAW, umur bulan berjalan dijadikan 30 hari dan baru esoknya, masuk bulan baru.
Atas dasar pengumuman tersebut, NU menetapkan 23 Oktober 2025 sebagai 1 Jumadil Awal 1447 H. Informasi serupa tertera dalam Almanak Tahun 2025 dari Lembaga Falakiyah PCNU Bojonegoro. Tertulis:
"Posisi hilal belum memenuhi kriteria imkanurrukyah sehingga 1 Jumadal Ula 1447 H diprediksi jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Oktober 2025 M."
Kalender Hijriah 23 Oktober 2025 Menurut Muhammadiyah
Mulai 1 Muharram 1447 H, Muhammadiyah aktif memakai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai patokan. Kalender ini dimunculkan sebagai upaya menyatukan tanggalan umat Islam di seluruh belahan dunia.
Dilihat dari KHGT yang diunggah laman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 23 Oktober 2025 ditetapkan sebagai 1 Jumadil Awal 1447 H. Artinya, baik pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah sama-sama memulai Jumadil Awal pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 23 Oktober 2025 sebagai 1 Jumadil Awal 1447 H.
Keistimewaan Hari Kamis
Dalam Islam, bukan hanya hari Jumat saja yang istimewa, tetapi juga Kamis. Berikut penjelasannya:
1. Hari Dilaporkannya Amal Perbuatan Manusia
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid dalam bukunya, 32 Serba-Serbi Bulan Syakban, menjelaskan tiga cara pelaporan amal manusia. Ringkasnya, amal manusia diangkat dalam rentang waktu harian, mingguan, dan tahunan.
Nah, untuk pelaporan mingguan, amal tersebut diangkat pada hari Senin dan Kamis. Dasarnya adalah hadits riwayat Imam Muslim ini.
تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ: يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلَّا عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: اتْرُكُوا أَوْ ارْكُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَفِينَا»
Artinya: "Seluruh amal manusia dilaporkan kepada Allah dua kali dalam sepekan, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang mukmin, kecuali orang yang saling bermusuhan. Maka dikatakan kepada mereka: 'Tinggalkanlah dahulu kedua orang ini, sampai mereka berdamai.'" (HR Muslim no 36)
Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW merutinkan puasa Senin dan Kamis. Beliau ingin agar amalannya dilaporkan ke hadapan Allah SWT dalam kondisi sedang berpuasa. Kebiasaan ini sudah semestinya umat Islam teladani.
2. Hari Dibukanya Pintu-pintu Surga
Dikutip dari NU Jawa Timur, hari Senin dan Kamis adalah momentum dibukanya pintu-pintu surga. Landasannya adalah hadits Imam Muslim berikut.
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: "Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim No 4652)
3. Hari Diberkahinya Penuntut Ilmu
Berdasar keterangan dari laman SMK Muhammadiyah 5 Kisaran, Kamis adalah momen diberkahinya para penuntut ilmu. Hal ini didasarkan atas hadits riwayat Imam Suyuthi di bawah ini.
"Bersegeralah dalam menuntut ilmu. Sesungguhnya aku memohon kepada Tuhanku, agar diberkati pada pagi hari dan menjadikan hari ini adalah hari Kamis." (HR As-Suyuthi)
4. Hari yang Digemari Rasulullah SAW untuk Safar
Tahukah kamu, Nabi Muhammad SAW menyenangi safar pada hari Kamis. Bahkan, dalam salah satu hadits, dikabarkan bahwa beliau jarang bepergian selain pada hari Kamis. Dilansir detikHikmah, ini haditsnya:
عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ. متفق عليه. وَفِي رِوَايَةٍ فِي الصَّحِيحَيْنِ: لَقَلَّمَا كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْخَمِيسِ.
Artinya: "Dari Ka'ab bin Malik RA bahwasanya Nabi SAW keluar untuk Perang Tabuk pada hari Kamis dan beliau memang senang bepergian pada hari Kamis." (HR Bukhari dan Muslim) Dalam riwayat lain dikatakan, "Jarang-jarang Rasulullah SAW bepergian melainkan pada hari Kamis."
Demikian informasi lengkap mengenai kalender Hijriah hari ini 23 Oktober 2025 dan keistimewaan hari kamis. Semoga bermanfaat!
(sto/dil)