Kemacetan panjang terjadi di Jalan Pantura Demak menuju Semarang pada Rabu (22/10) malam. Sejumlah pengendara mengeluh karena kendaraannya tak bisa bergerak hingga berjam-jam lamanya.
Pantauan detikJateng di lapangan pukul 19.40 WIB, ekor kemacetan dimulai dari depan Kantor Pengadilan Agama Demak, Jalan Sultan Trenggono, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak.
Kendaraan roda empat merangkak perlahan dan sesekali terhenti. Sepeda motor masih bisa melaju dengan mengambil lajur paling kiri atau tengah-tengah antara dua lajur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki wilayah Kecamatan Karangtengah, kendaraan roda empat sudah berhenti total. Seorang supir truk engkel, Bayu, mengaku kendaraannya sudah satu jam tak bergerak.
"Sudah satu jam di sini sama sekali nggak bergerak," kata Bayu pada detikJateng, Rabu (22/10/2025).
![]() |
Pukul 19.55 WIB, detikJateng tiba di depan PT Glory Industrial Semarang Demak berbarengan dengan ratusan karyawan pulang kerja. Hal ini membuat seluruh kendaraan dari arah Demak berhenti total karena menunggu karyawan menyeberang jalan.
Kondisi jalan cukup lengang saat tiba di pintu masuk tol Demak-Semarang sebab sebagian roda empat memilih untuk naik ke jalan tol. Namun di pintu keluar tol, kemacetan kembali terjadi karena jalan bottleneck.
Kernet truk tronton, Adi, sambat kendaraannya yang sudah terjebak macet sejak sore hari. Mesin truknya bahkan sengaja dimatikan untuk menghemat bahan bakar.
"Saya muat pasir dari Pati mau ke Jakarta. Ini udah dari sore, ya sekitar 6,5 jam lah kena macet. Mesin sengaja dimatiin biar solar irit, lagian juga nggak jalan-jalan dari tadi," keluh Adi.
Supir truk engkel, Surip juga mengeluhkan kondisi ini. Dia sudah sekitar delapan jam terjebak kemacetan.
"Ini muat kayu usuk (penopang rumah) dari Demak sampe di sini sekitar jam 14.00 WIB sudah macet. Saya mau ke Magelang kok malah macet gini," sambat Surip.
Situasi kendaraan berhenti total ini terjadi hingga titik awal banjir di Sayung, tepatnya di depan MTs Sayung. Memasuki area banjir, kendaraan roda empat mulai berjalan perlahan di lajur kanan jalan untuk menghindari banjir yang lebih tinggi pada lajur kiri.
Sementara kendaraan roda dua berbondong-bondong menyeberangi jalan utama menuju arah utara. Pengendara motor memilih melintas di jalan kampung yang lebih tinggi.
Ketinggian banjir masih sama seperti sore hari tadi. Median tengah pembatas jalan yang cukup tinggi tampak masih tertutup genangan.
"Kenaikan air sampai 10 cm, yang semula tadi pagi sudah 40 cm, sekarang sekitar 50 cm," kata Kanit Turjagwali Satlantas Polres Demak, Iptu M Khaerur Rokhman, saat dihubungi detikJateng, Selasa (22/10) sore.
![]() |
Beberapa mobil pribadi tampak mogok saat berusaha menerjang banjir. Warga sekitar yang bersiaga langsung membantu mendorong mobil-mobil yang mogok.
Genangan air mulai surut di depan PT Hartono Istana Teknologi. Pengendara motor dari jalan kampung di sisi utara jalan utama kembali menyeberang dan melewati jalur utama.
Kepadatan tak berhenti sampai di situ. Kendaraan roda empat kembali merayap karena banjir yang semakin tinggi di depan Unissula Semarang.
detikJateng baru bisa mencapai pertigaan Pasar Genuk, Jalan Wolter Monginsidi sekitar pukul 21.30 WIB. Perjalanan yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu sekitar setengah jam, kini hampir dua jam.
Diperkirakan dari ekor kemacetan hingga ke titik banjir di depan Unissula Semarang, kemacetan ini mengular hingga kurang lebih 17 kilometer.
Seorang pengendara motor dari arah Semarang menuju Demak, Reza menceritakan kondisi banjir malam ini di depan kampus tersebut. Ia menuturkan ketinggian banjir mencapai paha orang dewasa.
"Tinggi airnya sampai paha, asli tinggi banget. Tadi ada motor Jupiter juga kelelep tinggal keliatan joknya," ungkap Reza.
Reza menyebut ada banyak motor yang mogok saat melintasi jalur tersebut. Kebanyakan merupakan kendaraan roda dua yang menuju arah Demak.
"Tadi ada puluhan yang nuntun motor gara-gara mogok, terutama yang dari Semarang ke Demak soalnya pol udah tinggi banget. Kalau yang dari Demak ke Semarang lebih sedikit soalnya masih bisa kalau motor dipepetin ke kanan mentok pembatas jalan," jelas Reza.
(apl/apl)