Video yang dinarasikan aksi perundungan pelajar terjadi Grobogan viral di media sosial. Pihak sekolah menyebut peristiwa dipicu dari kalimat candaan.
Video tersebut turut diunggah di akun @groboganupdates. Nampak di video ada korban tengah terbaring saat dianiaya temannya yang menggunakan seragam yang sama.
Pelaku terus memukuli dan menginjak-injak korban yang telah terjatuh. Korban yang berusaha melawan dengan kakinya nampak tak berdaya hingga dirinya hanya bisa melindungi kepalanya dengan tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mereka berdua, tampak beberapa orang lain dengan seragam yang sama menyaksikan perkelahian itu dari jarak dekat.
"Sangat disayangkan pembulyan kembali terjadi," tulis takarir video yang diunggah @groboganupdates, dilihat detikJateng pada Jumat (17/10/2025) pagi.
Setelah detikJateng melakukan penelusuran, aksi kekerasan itu diketahui melibatkan siswa SMA Muhammadiyah Gubug, Kabupaten Grobogan. Kepala SMA Muhammadiyah Gubug, Wisnu Rijanto membenarkan adanya kejadian itu.
"Benar mereka adalah anak kami (yang bersekolah di sini)," kata Wisnu saat ditemui detikJateng di kantornya.
Dia menyebut peristiwa ini terjadi pada Kamis (16/10). Pihak sekolah mengetahui peristiwa itu sekitar pukul 11.00 WIB.
"Kejadiannya kemarin. Sekolah tahu sebelum Zuhur, jam 11-an," tutur Wisnu.
Pihak sekolah yang mengetahui kejadian ini kemudian mendatangi rumah mereka. Dua siswa yang berkelahi itu ternyata tinggal di desa yang sama.
"Satu desa, tetangga di daerah (Kecamatan) Tegowanu sana. Mereka kelas 10 tapi ndak satu kelas," kata Wisnu.
"Upaya pihak sekolah yaitu mendatangi ke rumah siswa dan bertemu dengan orang tua kedua belah pihak," tambahnya.
Perkelahian ini rupanya terjadi di sebuah lahan kosong depan sekolah. Pemicunya karena salah satu anak tersinggung saat bergurau.
"Kejadiannya di lahan kosong dan sepi depan SMA Muhammadiyah Gubug, penyebab dari perkelahian tersebut karena ada kalimat guyonan yang menyinggung salah satu dari mereka," ungkap Wisnu.
Peristiwa tersebut terjadi saat jam belajar di sekolah masih berlangsung. Wisnu menyebut siswa tersebut berada di luar lingkungan sekolah karena membolos.
"Kejadiannya sebelum pulang sekolah dan anak-anak tersebut bolos. Kita pulang sekolah jam 14.00 WIB siang," ujar Wisnu.
Wisnu menyebut siswa yang berkelahi itu tidak mengalami luka-luka. Pihak sekolah lalu melakukan upaya pendamaian.
"Kondisinya tidak ada luka maupun lecet. Sekolah berupaya mendamaikan dengan membuat surat pernyataan yang disaksikan oleh aparat desa dan polsek," jelas Wisnu.
"Kedua anak yang berkelahi bahkan sudah damai sebelum didamaikan," pungkasnya.
(afn/ahr)











































