Internasional

Nenek Telan 8 Katak Hidup gegara Sakit Punggung, Begini Endingnya

Averus Kautsar - detikJateng
Senin, 13 Okt 2025 11:09 WIB
Ilustrasi katak. Foto: Getty Images/iStockphoto/GT-DZR
Solo -

Seorang nenek berusia 82 tahun di China menelan 8 ekor katak hidup demi mengobati sakit punggung yang diderita. Walhasil, si nenek harus dilarikan ke rumah sakit.

Dilansir detikHealth Minggu (12/10/2025), keputusan itu diambil karena ada kepercayaan, memakan amifibi hidup-hidup bisa meredakan rasa sakit, hernia nukleus pulposus (HNP). Ceritanya berawal pada bulan September lalu, si nenek keluarganya menangkap tiga ekor katak tanpa mengungkap apa alasannya.

Begitu berhasil diperoleh, perempuan lanjut usia bermarga Zhang itu lantas mengonsumsinya hidup-hidup. Kemudian keesokan harinya, dia memakan lagi lima ekor katak hidup.

Tak lama usai menyantap lima katak itu, Zhang mengalami nyeri perut yang luar biasa. Ia segera dibawa ke rumah sakit.

"Ibu saya memakan delapan katak hidup. Sekarang rasa sakit yang tajam membuatnya tidak bisa berjalan," ujar salah seorang putra Zhang, dikutip dari Metro, Minggu (12/10).

Saat diperiksa dokter, terungkap rasa sakit yang dialami Zhang berasal dari infeksi parasit. Dokter menyatakan kejadian ini bukanlah yang pertama.

Pada tahun 2015, seorang pasien wanita berusia 29 tahun menjalani operasi pengangkatan parasit sepanjang 10 cm, dari kepalanya. Belakangan diketahui pasien ini telah mengonsumsi katak hidup sejak usia 5 tahun.

"Menelan katak hidup telah merusak sistem pencernaan pasien dan menyebabkan munculnya beberapa parasit di tubuhnya (pasien nenek-nenek), termasuk sparganum," ujar dokter.

Sparganum adalah bentuk larva dari cacing pita Spirometra yang dapat menginfeksi manusia melalui air atau daging hewan seperti katak, ular, atau ikan yang dikonsumsi mentah. Infeksi ini disebut sparganosis, dan dapat menyebabkan benjolan, nyeri, atau peradangan di jaringan tubuh, termasuk otak dan mata.

Hewan memang sering digunakan dalam pengobatan tradisional China. Beberapa di antaranya termasuk katak, empedu ular, dan salamander, untuk mengatasi berbagai penyakit. Salamander raksasa dipercaya dapat membantu mengobati anemia dan disentri, sementara katak dan berudu sering digunakan untuk mengatasi masalah kulit.

Namun, sebagian besar dokter memperingatkan bahwa mengonsumsi hewan-hewan ini dalam keadaan mentah atau hidup dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(apu/alg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork