Heboh Ambulans Angkut Pasien Stroke Sulit Terobos Kerumunan Haul Solo

Heboh Ambulans Angkut Pasien Stroke Sulit Terobos Kerumunan Haul Solo

Tara Wahyu NV - detikJateng
Minggu, 12 Okt 2025 20:41 WIB
Ilustrasi ambulans di jalan raya
Ilustrasi ambulans. (Foto: Getty Images/ananaline)
Solo -

Beredar video ambulans yang kesulitan melintas saat mengantar pasien darurat ke Rumah Sakit Kustati Solo. Ambulans tersebut kesulitan membuka jalan karena dipenuhi jemaah Haul Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi.

Dari video yang beredar di grup WhatsApp, laju ambulans sempat dibantu petugas membuka jalan untuk bisa masuk ke RS Kustati. Diketahui, RS Kustati berada di Jalan Kapten Mulyadi yang juga menjadi lokasi Haul Habib Ali Al Habsyi.

Driver WM ambulans tersebut, Zain Arif Kurniawan, menceritakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Awalnya ia mendapat info pasien untuk dibawa ke RS Kustati dari salah satu rumah di Kelurahan Tipes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya pihaknya menyarankan keluarga pasien untuk tidak dibawa ke Kustati karena sedang ada Haul. Namun, karena pasien mempunyai riwayat pengobatan di Kustati, akhirnya diputuskan membawa pasien ke rumah sakit tersebut.

"Dengan dasar itu kami dari tim relawan ambulans memutuskan tetap berusaha membawa pasien ke Rumah Sakit Kustati apapun nanti kendala di depan sana insyaallah kami akan menghadapi gitu," kata Zain saat dihubungi detikJateng, Minggu (12/10/2025).

ADVERTISEMENT

Benar saja, sampai di simpang empat Gading dirinya terhalang blokade jalan. Dia langsung melapor ke petugas membawa pasien ke RS Kustati.

"Bapak-bapak yang bertugas menjaga keamanan itu membukakan blokade itu. Dan sesampainya di sebelah timur Pasar Gading ternyata sudah banyak jemaah atau perseta haul sudah duduk-duduk di jalan," ungkapnya.

Banyaknya jemaah yang duduk itu, membuat dirinya kesulitan untuk menerobos jalan ke Rumah Sakit Kustati. Dia pun mengkhawatirkan kondisi pasien yang mengalami sesak napas.

Karena terhalang lalu lintas, Zain memutuskan untuk turun dan membukakan jalan. Ia lalu meminta rekannya untuk menggantikannya menyetir.

"Terus saat itu pada waktu itu saya drivernya yang megang kendali ambulans itu saya dan seketika saya juga mengambil keputusan saya bilang ke CO saya, 'Mas, pindah sopir ono ganti saya turun'. Saya turun dengan maksud buka jalan," jelasnya.

"Pada waktu itu nggak ada yang membuka jalan padahal terdengar suara sirine emergensi meraung-raung dan itu dengan volume yang keras," sambungnya.

Tak sampai di situ, ia mengaku berteriak agar jemaah mau berdiri dan membukakan jalan untuk pasien.

"Saya turun dan teriak 'dibuka jalan, buka jalan, saya bawa nyawa, saya bawa nyawa', saya bilang gitu. Sampai saya bilang, 'Saya bawa nyawa, saya bawa nyawa, nyawa lebih penting selama nyawa lebih penting', saya sampai bilang gitu," terangnya.

Alhasil, dari teriakannya itu, ia dibantu oleh petugas keamanan yang berjaga di Haul tersebut. Ambulas akhirnya bisa melintas sampai perempatan Baturetno, Pasar Kliwon.

"Setelah dibukakan jalan ya berselang ya cukup memakan waktu. Terus saya ke kiri ke arah Rumah Sakit Kustati itu dan di situ juga sudah banyak peserta haul yang duduk-duduk di situ dan tidak sampai situ. Saya bilang, 'Mohon izin, mohon izin, saya bawa nyawa, mohon izin, mohon izin'. Saya sampai teriak-teriak sampai Itu kayak gitu masih tetap ke ke duduk," bebernya.

Karena sempat terhalang oleh layar, alhasil pihaknya menurunkan pasien dan mendorong dengan stretcher.

"Smpai mentok unit ambulans kami tidak bisa berjalan lagi sampai di layar yang pertama dan di situ Unit kami berhenti dan terpaksa kami dorong dengan stretcher. Sampai dengan proses dan dan juga tidak sampai situ kesulitannya. Sampai pakai stretcher, sampai keamanan seperti di video itu sampai pakai toa kecil, membunyikan sirene tetap mereka nggak mau berdiri," ujarnya.

Ia kembali mengalami kesulitan saat mau masuk ke rumah sakit. Untungnya pihak keamanan rumah sakit membantu membuka pintu.

"Sesampainya di dekat dengan gerbang Kustati lagi-lagi terhambat dengan jemaah yang begitu banyak memenuhi pintu masuk Rumah Sakit Kustati Solo. Alhamdulillah sekuriti dari Kustati Solo itu langsung istilahnya tanggaplah, gesitlah langsung buka pintu nyuruh jemaah untuk menyingkir dulu biar kami yang membawa pasien bisa masuk dan alhamdulillah bisa ditangani," ungkapnya.

Ia mengaku butuh waktu 30 menit untuk bisa menembus kerumunan jemaah. Menurutnya, situasi di dalam ambulans pihak keluarga menangis bila tidak dapat jalan.

"Jadi itu tadi bapaknya kambuh, punya stroke, jadi di dalam anaknya sudah nangis. Butuh waktu 30 menit buat membuka jalan," bebernya.

Dia berharap kegiatan Haul ini bisa menjadi evaluasi pihak keamanan untuk menyediakan akses untuk masuk ke rumah sakit.

"Kami cuma istilahnya sedikit memberi masukan kepada dinas terkait mungkin bisa menjadi PR ataupun sebagai mengoreksi lagi untuk acara. Haul 1 tahun sekali monggo kami tidak menentang atau melarang untuk dilaksanakan Haul di Pasar Kliwon, monggo, tapi untuk dinas terkait berikan kami relawan ambulans yang menolong Pasien-pasien kami yang gawat darurat tolong diberikan akses masuk ke rumah sakit Kustati Solo khususnya," pungkasnya.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads