Siswa SD Wonosobo Tewas Diduga Korban Bullying, Makamnya Dibongkar

Uje Hartono - detikJateng
Kamis, 09 Okt 2025 18:14 WIB
Pembongkaran makam siswa SD di Wonosobo yang diduga korban bullying, Kamis (9/10/2025). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Wonosobo -

Siswa kelas 3 SD di Kecamatan Kertek, Wonosobo, TA (9) tewas diduga karena jadi korban bullying. Kepolisian hari ini melakukan ekshumasi atau membongkar makam TA untuk mengungkap penyebab kematiannya.

TA meninggal dunia pada Selasa (7/10) lalu. Sebelum meninggal, dia sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo. Kepada ayahnya, dia mengaku sakit perut setelah dipukul temannya di sekolah.

"Pas saya tanyain itu sakit karena apa? kamu di sekolahan ada yang nakal sama kamu? Anak saya bilang ada yang pukul di bagian perut," ujar ayah korban, Dedi Hendi Kusuma (34) saat ditemui di rumah duka, Kamis (9/10/2025).

Pembongkaran makam siswa SD di Wonosobo yang diduga korban bullying, Kamis (9/10/2025). Foto: Uje Hartono/detikJateng

Dedi menjelaskan, pada Rabu (1/10) lalu anaknya mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di sekolah. Saat itu anaknya mengaku dipukul temannya.

"Saat upacara (Hari Kesaktian Pancasila) dia dipukul di bagian perut oleh temannya. Setelah itu dia mengeluh sakit perut dan sesak napas," ungkapnya.

Dari keluhan tersebut, TA langsung dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Dua hari kemudian kondisinya semakin memburuk, sehingga TA dibawa ke rumah sakit.

"Udah ke dokter sama ibu dan diberi obat. Tapi setelah itu kondisinya semakin memburuk, anak saya perutnya sakit, nafasnya sesak jadi akhirnya dibawa ke RS PKU Sabtu (4/10/2025) sore," ujar Dedi.

Di rumah sakit, TA sempat dirawat di ICU hingga akhirnya meninggal dunia pada Selasa (7/10/2025) pukul 22.30 WIB.

"Masuk rumah sakit malam minggu, ya Sabtu habis waktu magrib. Dan meninggalnya Selasa malam jam setengah 11," ucapnya.

Makamnya Dibongkar

Kasat Reskrim Polres Wonosobo AKP Arif Kristiawan mengatakan, hari ini pihaknya melakukan ekshumasi terhadap jenazah korban. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti penyebab kematian korban.

"Hari ini kami melakukan tindakan ekshumasi. Ini dilakukan untuk memperoleh kejelasan tentang sebab-sebab kematian dari korban tersebut," kata Arif.

Mengenai dugaan adanya perundungan terhadap korban, pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Terkait itu (bullying) masih kami dalami. Kami juga sudah memanggil sejumlah saksi. Kalau hasil autopsinya kapan, nanti kita koordinasi dengan pihak forensik dulu," jelas Arif.



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(dil/aku)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork