Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan dana transfer keuangan daerah (TKD) dari pemerintah pusat ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2026 bakal berkurang sekitar 35 persen atau sekitar Rp 1,5 triliun.
"(Dana Transfer ke Daerah) Kita untuk provinsi (berkurang) Rp 1,5 triliun. Jadi untuk daerah (lain) macam-macam, kalau kita total ya hampir Rp 11 triliun," ungkap Ahmad Luthfi kepada wartawan seusai acara peluncuran Sekolah Garuda di SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Rabu (8/10/2025).
Dengan berkurangnya dana transfer dari pusat tersebut, Luthfi menyatakan akan memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang langsung bersentuhan dan bermanfaat untuk masyarakat.
"Dan kita sudah bersepakat dengan para bupati, wali kota, terkait dengan transfer ini, kita nanti akan mengajukan yang berupa Inpres. Semoga ini tidak mengganggu kegiatan kegiatan selanjutnya. Tapi prinsip Jawa Tengah tidak terpengaruh dengan kegiatan ini (pengurangan dana transfer daerah)," ujarnya.
Luthfi juga menyatakan Pemrpov Jateng tidak mempersoalkan adanya pengurangan dana transfer daerah tersebut.
"Nggak ada masalah, nggak ada masalah. Kan kita sudah punya skala prioritas kan? 2025 infrastruktur, 2026 nanti adalah swasembada pangan. Sudah kita punya perencanaannya," ucap dia.
Luthfi menjelaskan, seluruh gubernur sudah dipanggil oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait dana transfer daerah.
"Seluruh gubernur kemarin dipanggil, koordinasi dengan Kemenkeu yang intinya juga sama. Artinya kita melakukan brainstorming terkait dengan transfer daerah. Nanti hasilnya apa, setelah kita rapat di masing-masing OPD wilayah kita," jelasnya.
Menurut Luthfi, dana transfer pemerintah pusat ke provinsi Jawa Tengah di tahun 2026 berkurang 35 persen (sekitar Rp 1,5 triliun) dibandingkan tahun 2025. Imbasnya, APBD Provinsi Jateng tahun 2026 juga bakal berkurang jika dibandingkan dengan APBD 2025 yang sebesar Rp 24 triliun.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(dil/aku)