Fenomena bola api jatuh dari langit tentu akan membuat heboh masyarakat yang ada di sekitar lokasi kejadian. Hal inilah yang memantik rasa penasaran bagi tidak sedikit orang dan ingin tahu arti melihat bola api jatuh dari langit menurut berbagai kepercayaan.
Saat mendapati adanya sebuah fenomena langit yang jarang terjadi, maka orang-orang di sekitar biasanya akan dibuat bertanya-tanya. Sebagian mungkin akan mengaitkannya dengan kepercayaan tertentu yang sudah mengakar secara kuat di tengah masyarakat, tapi tidak sedikit juga yang butuh mendapatkan kejelasan tentang fakta ilmiah di balik itu semua.
Termasuk bola api yang jatuh dari langit. Meskipun bukanlah fenomena yang baru, tapi kejadian adanya cahaya berbentuk bola yang melintas di langit mungkin akan membuat rasa penasaran semakin menyeruak. Lantas, sebenarnya benarkah bola api jatuh dari langit memberikan pertanda tertentu? Simak informasinya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin Utamanya:
- Bola api di langit dalam kepercayaan Jawa dikenal sebagai teluh braja, tanda datangnya energi buruk atau kesialan.
- Secara sains, fenomena bola api jatuh di langit hanyalah meteor yang melalui proses terbakar saat menembus atmosfer bumi.
- Arti bola api jatuh dari langit ada yang menganggapnya pembawa sial, ada pula yang melihatnya sebagai simbol keberuntungan.
Arti Melihat Bola Api Menurut Budaya Jawa
Fenomena jatuhnya bola api dari langit bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang berkaitan erat dengan masyarakat. Salah satunya tentang adanya kepercayaan tentang pertanda bola api jatuh dari langit yang mungkin masih diyakini oleh masyarakat Jawa hingga saat ini.
Beberapa kalangan masyarakat dari wilayah tertentu terkadang mengaitkan munculnya bola api yang jatuh dari atas langit dengan hal tertentu. Salah satunya berkaitan dengan istilah teluh braja.
Mengutip dari buku 'Nyai Teluh Braja: Manggalayuda Kraton Laut Kidul' oleh Budi Sardjono, teluh braja secara umum diartikan sebagai sebuah pertanda akan datangnya bencananya. Teluh braja ini digambarkan berasal dari langit yang tidak diketahui secara pasti sumbernya.
Teluh braja berwujud cahaya kemerah-merahan seperti bola api yang memiliki ekor. Teluh braja biasanya jatuh di suatu tempat, yang mana pada waktu dekat terkadang diikuti dengan datangnya bencana.
Misalnya saja pada era tahun 1965 silam yang mana para orang tua di beberapa wilayah sering melihat adanya teluh braja. Kejadian tersebut berlangsung sekitar bulan Juli dan Agustus. Menyusul adanya kemunculan teluh braja tadi, secara kebetulan atau tidak ternyata terjadi huru-hara politik di tahun yang sama. Bahkan kejadian tersebut sampai merenggut korban jiwa.
Lebih lanjut, di dalam buku Wawan Susetya berjudul 'Cakramanggilingan', istilah teluh braja diartikan sebagai kekuatan hitam atau jin jahat. Digambarkan teluh braja merupakan manifestasi dari wujud hawa nafsu manusia yang sulit dikendalikan.
Biasanya dampak negatif dari teluh braja ini bisa memicu adanya wabah penyakit atau 'pageblug', kesengsaraan, hingga kecelakaan. Selain berkaitan dengan fenomena tadi, teluh braja juga berkaitan dengan watak manusia yang mewakili budi pekerti kurang baik.
Biasanya manusia dengan watak ini cenderung tidak disukai dan dijauhi oleh sesamanya. Alasannya karena mereka punya sifat yang tamak atau rakus, jail, acuh tak acuh, hingga iri hati.
Mitos Bola Api Menurut Budaya Luar
Lantas, adakah kepercayaan tentang jatuhnya bola api dari langit yang didasarkan pada kebudayaan di luar negeri? Ternyata ada mitos atau kepercayaan tertentu yang berkembang tentang fenomena bola api jatuh dari langit ini. Salah satunya berasal dari kepercayaan di dalam budaya kuno Mesopotamia.
Dikutip dari How Stuff Works, bangsa kuno Mesopotamia mengaitkan fenomena 'bintang jatuh' atau meteor tadi sebagai pertanda yang buruk. Menurut mitologi Yunani, bintang jatuh merupakan hasil dari lemparan batu dari langit ke bumi yang dilakukan oleh Dewa Zeus. Ini dilakukan apabila sang dewa merasa marah.
Kemudian ada juga kepercayaan yang berkembang di tengah-tengah penduduk asli Amerika Seneca. Konon, ada salah satu cara yang bisa dilakukan agar dapat menghindari nasib buruk saat 'bintang jatuh' terjadi. Orang-orang tersebut meyakini untuk terhindar dari nasib buruk, maka seseorang tidak boleh menunjuk meteor.
Dengan menunjuk meteor, justru dipercaya dapat membuat 'bintang jatuh' tadi mengungkapkan tempat persembunyian orang yang bersangkutan. Lebih lanjut, arah jatuhnya meteor juga disebut-sebut bisa menunjukkan peruntungan seseorang.
Saat meteor jatuh ke sebelah kanan menandakan adanya keberuntungan. Begitu juga sebaliknya, yang mana arah jatuh meteor di sebelah kiri justru berkaitan dengan kemalangan yang bakal muncul.
Bagaimana Penjelasan Bola Api Menurut Ilmiah?
Mengenai bola api yang jatuh di langit, ternyata di dalam dunia ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan meteor jatuh. Beberapa orang awam menyebutnya sebagai 'bintang jatuh'. Menurut buku 'Bumi dan Tata Surya' karya Nurfitra Yanto, SPd, MPd, meteor adalah benda lain yang mengorbit dengan cara mengelilingi matahari. Kendati begitu, sifatnya dalam lintasan yang tidak tetap.
Meteor bisa terbentuk dari pecahan benda di luar angkasa. Entah itu komet atau asteroid. Biasanya peristiwa meteor jatuh dikarenakan adanya tarikan dari gravitasi bumi yang mana saat memasuki atmosfer bumi, meteor akan bergesekan dengan atmosfer yang menghasilkan ledakan.
Seperti dijelaskan dalam laman NASA, kemunculan meteor bisa terjadi saat meteoroid memasuki atmosfer bumi atau planet lainnya. Saat proses tersebut melibatkan kecepatan yang sangat tinggi, membuat meteoroid terbakar. Tak heran, saat meteoroid ini terbakar dan jatuh ke bumi akan menimbulkan fenomena yang dikenal sebagai bintang jatuh. Padahal yang terjadi justru meteor jatuh.
Lantas, apa yang akan terjadi saat meteor jatuh? Menurut buku 'Kuark - Meteroid dan Asteroid: Komik Sains Kuark Tahun 3 Edisi 03 Level 3' karya Gelar Soetopo, setelah meteoroid jatuh dan bergesekan di atmosfer hingga menghasilkan meteor, tidak semuanya akan habis terbakar. Ada beberapa yang tetap sampai di permukaan bumi.
Nah, benda yang sampai dipermukaan bumi akibat meteor inilah yang disebut sebagai meteorit. Biasanya meteorit yang ditemukan di permukaan bumi punya ukuran yang bermacam-macam. Ada yang hanya seukuran bola baseball, tapi bisa juga lebih besar dibandingkan itu. Apabila meteorit yang yang jatuh di bumi lebih besar, maka bisa memicu adanya kawah.
Itulah tadi rangkuman mengenai arti melihat bola api jatuh dari langit menurut berbagai kebudayaan dan juga dilihat dari sudut pandang ilmiah. Semoga menjawab, ya.
(sto/apl)