Warga Blokir Jalan Kampung gegara Bangun Rumah di Semarang Ternyata Akamsi

Warga Blokir Jalan Kampung gegara Bangun Rumah di Semarang Ternyata Akamsi

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Minggu, 05 Okt 2025 15:50 WIB
Warga Perumahan Sinar Waluyo, Tembalang, Semarang menutup akses jalan kampung karena sedang membangun rumah. Aksi itu diprotes warga. Foto diambil Minggu (5/10/2025).
Warga Perumahan Sinar Waluyo, Tembalang, Semarang menutup akses jalan kampung karena sedang membangun rumah. Aksi itu diprotes warga. Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJateng
Semarang -

Warga Perumahan Sinar Waluyo, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang memblokir akses Jalan Sinar Mas VII dengan alasan sedang membangun rumahnya. Warga itu rupanya termasuk yang paling awal tinggal di kawasan tersebut.

Ulah warga bernama Ari itu membuat jengkel warga sehingga meminta bantuan polisi untuk dimediasi. Namun, mediasi yang digelar hari ini tidak membuahkan hasil.

Menurut Ketua RW setempat yang ikut hadir di mediasi menyebut Ari termasuk warga yang paling awal tinggal di kawasan tersebut. Meski demikian dia justru tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu mungkin warga paling sepuh di sini, jadi sudah paling lama. Saya masuk ke sini di (tahun) 2005, dia sudah jauh-jauh (tinggal di sini sebelum saya)," kata Ketua RW 1 Kelurahan Kedungmundu, Herudianto saat ditemui detikJateng, Minggu (5/10/2025).

ADVERTISEMENT

Herudianto mengatakan pemilik rumah bernama Ari yang bekerja sebagai pengepul sampah itu merupakan warga yang tertutup. Ia disebut selalu absen dari kegiatan kemasyarakatan di lingkungannya.

"Saya jadi (Ketua) RW (selama) 9 tahun juga (dia) nggak pernah bermasyarakat baik, jadi nggak pernah kumpul, atau beriuran, atau kerja bakti itu ndak pernah. Tertutup betul," ucap Herudianto.

Selain menutup jalan, menurut Herudianto, pemilik rumah itu juga membuat tetangga sekitarnya merasa tidak nyaman karena kerap menimbun sampah di depan rumahnya. Meskipun kejadian ini sudah pernah dilaporkan ke pihak terkait, Ari tetap mengulangi perbuatannya.

"Memang (kegiatan) usahanya begitu (menimbun sampah). Kita sebenarnya nggak melarang warga berusaha, itu memang lahan makannya dia. Tapi kita berharap tidak merugikan warga yang lain," tutur Herudianto.

"Kejadian (penutupan jalan dan menimbun sampah) ini sudah berulang kali, kita sudah laporan ke dinas terkait, dari Pak Lurah, DLH (Dinas Lingkungan Hidup), Puskesmas, Polsek Tembalang, tapi tetap masih berulang terus," tambah Herudianto.

Warga Perumahan Sinar Waluyo, Tembalang, Semarang menutup akses jalan kampung karena sedang membangun rumah. Aksi itu diprotes warga. Foto diambil Minggu (5/10/2025).Warga Perumahan Sinar Waluyo, Tembalang, Semarang menutup akses jalan kampung karena sedang membangun rumah. Aksi itu diprotes warga. Foto diambil Minggu (5/10/2025). Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJateng

Herudianto mengaku masyarakat sudah mencoba berdialog dengan pemilik rumah untuk mengatasi persoalan ini. Namun Ari tak pernah menyambut niat baik dari warga di lingkungannya itu.

"Kita tahu kondisi yang bersangkutan itu tidak bisa diajak untuk berkompromi, jadi kita sulit menemukan jalan yang tepat. Kecuali kalau beliau itu bisa kita ajak omong baik mungkin ada jalan. Tapi ini sudah kita carikan jalan, kita ajak ngomong ya nggak bisa. Kalau kita ajak omong kita cenderung dimusuhi, diajak main preman," jelas dia.

Kapolsek Tembalang, Kompol Kristiyastuti Handayani mengungkapkan motif pemilik rumah melakukan aksinya itu. Ia menyebut, pemblokiran jalan dengan seng disebabkan pemilik rumah sedang membangun rumah.

"Alasannya menutup jalan dengan menggunakan seng itu, beliaunya mengatakan sedang membangun rumah sehingga biar tidak mengganggu masyarakat sekitarnya," kata Kristiyastuti.

"Tapi tadi saya tanyakan tidak ada izin dari masyarakat sekitarnya, baik pak RT maupun pak RW, sehingga menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat sekitar," sambungnya.

Kristiyastuti mengatakan, pihaknya sudah berupaya melakukan mediasi dengan pemilik rumah. Namun usaha itu belum menemui titik terang.

"Sementara kami bersama pak lurah dan pak RW mencoba untuk mediasi dengan beliaunya dan juga istrinya namun demikian kami belum mendapatkan kesepakatan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, warga di Perumahan Sinar Waluyo, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, direpotkan dengan ulah salah satu warga yang menutup jalan kampung menggunakan seng. Bahkan, penutupan Jalan Sinar Mas VII itu sudah dilakukan selama berbulan-bulan.

Meski masih ada jalan lain yang bisa diakses, warga yang kesal dan terganggu dengan ulah pemilik rumah kemudian mengadukan hal tersebut ke polsek setempat dan meminta difasilitasi untuk mediasi. Adapun mediasi berlangsung hari ini.

Adapun detikJateng juga telah mecoba meminta tanggapan kepada warga yang menutup jalan yang bernama Ari itu usai mediasi. Namun yang bersangkutan enggan ditemui wartawan.




(ahr/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads