Pernahkah kamu kejatuhan cicak di kepala dan berpikir akan ada hal tertentu yang terjadi? Ternyata hal ini menjadi salah satu fenomena yang terbentuk di tengah-tengah masyarakat kita. Terlebih lagi ada sebagian orang yang bertanya-tanya soal, "Kejatuhan cicak di kepala pertanda apa, ya?"
Menurut kepercayaan di kalangan masyarakat tertentu, cicak sering dikaitkan dengan berbagai hal yang terjadi di dalam hidup ini. Termasuk adanya pertanda yang disebut-sebut muncul saat cicak jatuh tepat di atas kepala seseorang. Tak tanggung-tanggung, kepercayaan yang mengakar kuat muncul di tengah-tengah masyarakat soal kejatuhan cicak justru berwujud sesuatu yang negatif.
Ada sebagian orang yang mungkin percaya kejatuhan cicak di kepala bisa menandakan adanya kesialan yang muncul entah kapan. Tak heran, saat mengalami kejatuhan cicak beberapa orang akan merasakan adanya beban di dalam pikirannya tentang kekhawatiran hal buruk bisa terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itulah, kejatuhan cicak menjadi sebuah kejadian yang selalu bikin penasaran. Terutama terkait dengan tanda yang muncul di balik fenomena tersebut. Lantas, kejatuhan cicak pertanda apa? Berikut jawabannya.
Poin utamanya:
- Kejatuhan cicak di kepala sering dianggap sebagai pertanda tertentu dalam kepercayaan masyarakat.
- Umumnya, kepercayaan kejatuhan cicak dikaitkan dengan kejadian atau hal negatif hingga kesialan.
- Ada beberapa pertanda di balik kejatuhan cicak yang dilihat dari sudut pandang primbon dan juga Islam.
Kejatuhan Cicak Pertanda Apa?
Di dalam primbon, kejatuhan cicak ternyata punya pertanda tertentu. Diketahui, primbon adalah kitab yang berisikan ramalan atau buku yang menghimpun berbagai pengetahuan kejawaan.
Menurut buku 'Ilmu Kealaman Dasar' karya Sahlan, SP, MSi, dkk., salah satu mitos yang berkembang di masyarakat adalah kejatuhan cicak yang menandakan adanya kesialan menimpa pada orang yang bersangkutan. Kesialan yang dimaksud bisa berkaitan dengan berbagai hal. Salah satunya soal kerabat yang akan meninggal dunia.
Mitos soal kejatuhan cicak dalam primbon juga telah dijelaskan dalam buku 'Kitab primbon Jawa Serbaguna' karya R Gunasasmita, bahwa kejatuhan cicak pertanda akan mendapatkan kesialan. Kendati begitu, kesialan yang dimaksud bisa merujuk pada berbagai hal.
Oleh sebab itu, dalam budaya masyarakat Jawa diharapkan adanya kewaspadaan dalam ucapan, pikiran, maupun tindakan. Hal ini dilakukan guna mereka terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, melalui buku karya berjudul Venus Khasanah, dkk., 'Kesadaran Ekologis dalam Sastra Indonesia', kejatuhan cicak menjadi fenomena yang menunjukkan pertanda tertentu. Mitos kejatuhan cicak berkaitan erat dengan kesialan yang dialami oleh siapa saja yang mengalaminya.
Tak hanya itu saja, cicak juga dianggap sebagai hewan yang mampu membawa energi negatif bagi manusia. Meskipun sering kali dikaitkan dengan pertanda buruk, ternyata ada juga mitos kejatuhan cicak yang justru berkaitan dengan hal baik.
Konon, cicak yang jatuh di tangan sebelah kanan pertanda datangnya hal baik bagi siapa pun yang mengalaminya. Diperkirakan akan ada rezeki yang bakal didapatkan, entah itu berkaitan dengan jabatan atau gaji yang berasal dari tempat kerja.
Sebaliknya, saat cicak jatuh di tangan sebelah kiri justru menandakan orang tersebut akan mengeluarkan uang yang jumlahnya cukup besar. Hal tersebut harus dilakukan guna memenuhi kebutuhannya.
Lebih lanjut, dalam kepercayaan Hindu, ada juga arti cicak jatuh di atas kepala. Diyakini fenomena tersebut menandakan adanya orang yang akan datang dan merusak ketenangan hidup.
Bahkan cicak yang jatuh di atas kepala juga dapat menjadi tanda adanya anggota keluarga yang akan pergi meninggalkan dunia. Fenomena ini juga disebut-sebut menjadi pertanda akan datangnya berbagai hal buruk. Entah itu musibah, kerugian, kegagalan, maupun kecelakaan.
Sama halnya dengan mitos cicak jatuh di tangan, terdapat kepercayaan soal pertanda cicak jatuh di kaki. Apabila cicak jatuh di kaki kanan, dipercaya dapat memberikan kesulitan bagi orang tersebut. Serupa halnya dengan cicak yang jatuh di kaki kiri yang dianggap mampu menjadi pertanda hal buruk akan terjadi.
Terlepas dari mitos kejatuhan cicak yang mengakar di sejumlah kalangan masyarakat, kepercayaan tentang hal tersebut dapat dikembalikan kepada masing-masing orang. Untuk itu, kebijakan dalam menanggapi fenomena tersebut diperlukan, sehingga apabila adanya perbedaan pandangan perlu saling memahami satu sama lain.
Kejatuhan Cicak Menurut Pandangan Islam
Bagaimana dengan pertanda kejatuhan cicak menurut Islam? Berbeda dengan mitos kejatuhan cicak berdasarkan primbon, Islam mengatur hal tersebut secara tersendiri. Di dalam Islam kepercayaan soal kejatuhan cicak dapat memberikan pertanda tertentu di sebut sebagai tathayyur atau thiyaarah.
Apa itu tathayyur atau thiyaarah? Menurut buku 'Inspirasi Langit' karya Yovie Kyu, tathayyur adalah salah satu dosa syirik. Saat merasakan khawatir akan munculnya hal buruk, maka hal terbaik yang bisa dilakukan oleh kaum muslim adalah dengan memohon perlindungan dari Allah SWT.
Lebih lanjut, di dalam buku 'Yuk Belajar Tauhid' oleh Dian K dan Aan Wulandari, thiyarah adalah perasaan sial karena suatu pertanda yang dilihat atau didengar. Kata thiyarah sendiri berasal dari bahasa Arab yang punya makna burung.
Dikisahkan pada zaman Jahiliyah, orang-orang di sana akan menerbangkan burung saat tengah bepergian. Tindakan ini dilakukan guna mengetahui arah yang harus diambil saat dihadapkan pada jalan tertentu.
Apabila burung terbang ke arah kanan, maka menjadi pertanda bahwa perjalanan tersebut akan berlangsung dengan aman. Sebaliknya, saat burung terbang ke kiri justru menjadi tanda terdapat musibah yang akan dirasakan selama perjalanan. Maka dari itu, saat ada yang mendapatkan arah burung ke sebelah kini, beberapa orang memilih untuk menunda perjalanan mereka.
Oleh sebab itulah, thiyarah termasuk dalam perilaku syirik. Istilah syirik merujuk pada penyekutuan Allah SWT dengan yang lain. Termasuk kepercayaan seseorang tentang adanya makhluk yang mampu mendatangkan manfaat atau mudarat.
Sebaliknya, kaum muslim perlu meyakini bahwa yang bisa memberikan manfaat atau mudarat hanyalah Allah SWT, Tuhan Pemilik Alam Semesta. Bahkan hanya kepada Allah SWT kita berlindung dari keburukan maupun hal-hal negatif lainnya.
Doa Terhindar dari Perilaku Syirik
Sementara itu, ada dua bacaan doa yang bisa diamalkan bagi kaum muslim agar terhindar dari syirik dan perilaku tathayyur atau thiyarah tadi. Dihimpun dari buku 'Doa-Doa Rasulullah Sehari-Hari dan Sepanjang Masa: Namina Books' karya Luthfi Yansyah, berikut bacaan doa yang bisa dibaca kapan saja.
1. Doa Terhindar dari Syirik
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
Allaahumma innii a-'uu-dzubika an usyrika bika wa anaa a'-lamu, wa astagh-firuka limaa laa a-lamu.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu agar tidak menyekutukan-Mu sedang aku mengetahuinya, dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahuinya." (HR. Ahmad)
2. Doa Terhindar dari Tathayyur atau Thiyarah
اللَّهُمَّ لَا طَيْرَ إِلَّا طَيْرُكَ، وَلَا خَيْرَ إِلَّا خَيْرُكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ
Allaahumma laa thaira illaa thairuka, wa laa khaira illaa khairuka, wa laa ilaaha ghairuka.
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang telah Engkau tentukan, dan tidak ada kebaikan kecuali kebaikan-Mu, serta tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. " (HR. Ahmad)
Demikian tadi penjelasan mengenai pertanda kejatuhan cicak menurut primbon lengkap dengan pandangan Islam mengenai fenomena tersebut. Semoga menjawab, ya.
(sto/alg)