Kata Bupati soal Pasien RSUD Batang Divonis HIV Usai Operasi Kencing Batu

Kata Bupati soal Pasien RSUD Batang Divonis HIV Usai Operasi Kencing Batu

Robby Bernardi - detikJateng
Senin, 29 Sep 2025 14:52 WIB
Bupati Batang, M Faiz Kurniawan saat wawancara dengan detikJateng di kantornya, Jumat (18/7/2025).
Bupati Batang M Faiz Kurniawan (Foto: dok. detikJateng)
Batang -

Peristiwa yang menimpa Mistono (59) pasien operasi kencing batu yang divonis HIV di RSUD Kalisari menjadi perhatian Bupati Batang Faiz Kurniawan. Faiz mengaku sudah menerima laporan soal kasus diduga salah vonis itu.

"Tapi yang jelas saya sudah pernah dapat laporan tersebut dan kejadian sudah tahun lalu kan (2024), sudah laporan ke saya sekitar 2-3 bulan yang lalu. Setahu saya sudah dilakukan komunikasi dengan pihak tersebut, karena dari Dinkes maupun RSUD sudah memiliki data-datanya juga," ujar Faiz saat ditemui detikJateng, Senin (29/9/2025).

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Ida Susilaksmi, mengaku masih menunggu hasil konfirmasi dari RSUD Kalisari Batang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih menunggu konfirmasi dari RSUD Batang," jawab Ida singkat saat dimintai konfirmasi.

Terkait, kasus yang dialami warga Gondang, Kecamatan Subah, Batang ini, pihak RSUD Kalisari masih bungkam. Direktur RSUD Kalisari Batang, Any Rusydiani, belum merespons konfirmasi detikJateng soal kasus selang operasi yang tertinggal di dalam tubuh Mistono.

ADVERTISEMENT

Cerita Mistono Divonis HIV RSUD Kalisari

Sebelumnya, Mistono sempat bercerita kepada wartawan soal pengalaman pahitnya. Awalnya, ia masuk rumah sakit di Batang karena menderita kencing batu dan harus menjalani operasi. Namun, bukannya sembuh, rasa sakit justru terus ia alami bahkan setelah delapan hari dirawat.

"Setelah pulang kurang lebih seminggu, saya sakit lagi, masuk rumah sakit lagi seminggu. Pulang lagi disuruh kontrol, saat kontrol itu saya malah dikasih tahu sama perawat kalau saya kena HIV," kata Mistono, Jumat (26/9).

Mendengar vonis tersebut, Mistono mengaku syok dan sempat menjalani pengobatan HIV selama hampir tujuh bulan. Meski begitu, kondisinya tak kunjung membaik.

Mistono akhirnya memeriksakan ke RS Siti Khodijah Kota Pekalongan. Dia pun dikejutkan dengan hasil pemeriksaan yang menemukan ada selang 15 cm yang tertinggal di saluran kencingnya.

"Setelah USG baru ketahuan ada selang tertinggal. Dokter urologi bilang harus segera diambil. Setelah operasi pengambilan selang, saya langsung sehat normal kembali," ucap Mistono.

Usai selang diambil, Mistono mengaku sehat, dan tidak lagi pusing atau merasakan sakit saat kencing karena berdarah. Tak hanya itu, dari hasil laboratorium Cito pada 22 September 2025, dengan nomor 2509220061, Mistono dinyatakan nonreaktif HIV.




(ams/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads