Lakukan Upaya Preventif, Pemkab Klaten Gelar Rakor Evaluasi MBG

Lakukan Upaya Preventif, Pemkab Klaten Gelar Rakor Evaluasi MBG

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Jumat, 26 Sep 2025 18:40 WIB
Pemkab Klaten
Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJateng
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengungkapkan evaluasi itu dilakukan sebagai langkah preventif atas hal yang tidak diinginkan terjadi di pelaksanaan MBG.

Rakor evaluasi itu digelar di Pendopo Pemkab Klaten pada Jumat (26/9/2025). Dalam rapat tersebut Pemkab Klaten melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Klaten dan pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Klaten.

Saat ditemui usai rapat, Hamenang menjelaskan, ada 24 SPPG yang beroperasi di Klaten. Dia menjelaskan, dalam rapat tersebut setiap unsur Forkopimda menyampaikan pandangan masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kami satu persatu Forkopimda menyampaikan sudut pandangnya berkaitan program ini dan harapannya agar kemudian ke depan program MBG di Kabupaten K;aten ini tidak ada masalah," ungkap Hamenang.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Hamenang berharap program MBG di Kota Bersinar dapat berjalan lancar. Dia menekankan, digelarnya MBG bertujuan untuk memenuhi gizi anak.

"Kemudian programnya bisa berjalan dengan lancar dan yang menjadi spirit bersama adalah memberikan gizi untuk para anak-anak generasi penerus bangsa ini bisa benar-benar terlaksana dengan baik," ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Hamenang menjelaskan, perlu adanya tindakan preventif mengingat adanya kasus-kasus dalam pelaksanaan MBG se-nasional.

"Penekanannya adalah berdasarkan yaitu ada beberapa kasus di Indonesia ada yang keracunan itu yang tentu menjadi konsen bersama sehingga kita harus ada tindakan-tindakan preventif agar kemudian tidak terjadi itu," jelasnya.

Hamenang juga menyoroti peran ahli gizi di SPPG. Dia menyebut ahli gizi memegang peran penting untuk menjamin kualitas sajian MBG. Dia juga menyinggung kontrol kualitas sajian MBG dinilai penting.

"Kata kuncinya adalah yang pertama ahli gizi ini menjadi peran yang sangat sentral agar kemudian mulai dari barang masuk bisa dipastikan. Kemudian nanti pengolahannya bagaimana.

"Sampai kemudian sesaat sebelum didistribusikan ini harus ada QC-nya (quality control) karena barangkali proses masaknya sudah benar, kemudian packing-nya benar, tapi karena terlalu lama pada saat mau didistribusikan ternyata sudah basi. Itu kan itu bisa terjadi," pungkasnya.




(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads