Alon-alon Lur! Pertigaan Jalan Jogja-Solo Tegalgondo Dipasang Marka Kejut

Alon-alon Lur! Pertigaan Jalan Jogja-Solo Tegalgondo Dipasang Marka Kejut

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 26 Sep 2025 18:26 WIB
Petugas membuat marka kejut di jalan Jogja-Solo simpang tiga Popongan, Jumat (26/9/2025).
Petugas membuat marka kejut di jalan Jogja-Solo simpang tiga Popongan, Jumat (26/9/2025). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Jalan Jogja-Solo di ruas Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten dipasang marka kejut, mulai siang ini. Marka kejut dipasang di ruas arah Solo maupun Jogja.

Marka kejut itu berada di selatan dan utara simpang tiga Popongan. Marka di ruas dari Jogja ke Solo di sisi selatan simpang tiga dan yang di ruas dari Solo arah Jogja di sebelah utara.

Praktis kendaraan dari arah Jogja ke Solo atau sebaliknya harus mengurangi kecepatan sejak sekitar 20 meter sebelum simpang tiga. Dengan marka baru itu, kendaraan dari arah objek wisata air Kecamatan Polanharjo dan Tulung atau arah sebaliknya diharapkan bisa lebih lancar dan aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penilik Jalan PPK 3.4 Jawa Tengah, Fajar Suryanto menyatakan pembuatan marka itu dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Sebab di lokasi jalan nasional bertemu dengan jalan kabupaten.

"Ya harapannya bisa mengurangi risiko kecelakaan karena kendaraan di jalan nasional Jogja-Solo harus mengurangi kecepatan sebelum simpang tiga. Juga agar pengendara tetap konsentrasi karena ada marka," jelas Fajar kepada detikJateng di lokasi, Jumat (26/9/2025) siang.

ADVERTISEMENT

Menurut Fajar, selain menjadi tumpuan keluar masuk kendaraan wisatawan, titik tersebut ada aktivitas ekonomi. Baik pasar maupun swalayan di sekitarnya.

"Kan ada pasar juga di tepi jalan raya. Dengan marka semoga pengedaran selalu waspada, mengurangi kecepatan sehingga aman untuk masyarakat," lanjut Fajar.

"Sebelumnya celah median jalan di dekat lokasi juga sudah kita tutup. Jadi semakin aman untuk semua pengguna jalan," imbuhnya.

Riky, warga sekitar mengatakan setuju ada marka kejut di lokasi untuk mengurangi kecepatan. Sebab lokasi setiap hari ramai persimpangan.

"Ini persimpangan paling ramai, mungkin seperti dekat Candi Prambanan itu. Bedanya ini ke kawasan wisata air di Polanharjo dan Tulung," kata Riky kepada detikJateng.

Setiap akhir pekan atau liburan, sebut Riky, simpang tiga Popongan padat penyeberangan. Terutama pagi dan sore.

"Pagi itu wisatawan berangkat, sorenya pulang jadi motong jalan Jogja-Solo. Kalau ada marka otomatis kendaraan dari arah Yogyakarta dan Solo mengurangi kecepatan," katanya.




(aku/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads