Keyakinan Presiden Palestina: Fajar Kebebasan Akan Muncul

Internasional

Keyakinan Presiden Palestina: Fajar Kebebasan Akan Muncul

Wildan Noviansah - detikJateng
Kamis, 25 Sep 2025 23:00 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (Foto: Reuters)
Solo -

Presiden Palestina Mahmoud Abbas percaya kebebasan akan datang dan bendera Palestina akan berkibar tinggi. Dia juga menegaskan rakyat Palestina tidak akan meninggalkan wilayahnya.

Dilansir dari detikNews, Abbas mengungkapkan hal itu dalam United Nations General Assembly. Dia mengatakan rakyatnya memang menderita namun tidak mematahkan keinginan untuk bertahan hidup.

"Tidak peduli seberapa besar luka kita, dan tidak peduli berapa lama penderitaan ini berlangsung, hal itu tidak akan mematahkan keinginan kita untuk hidup dan bertahan hidup," ujar Abbas dalam United Nations General Assembly dilansir Aljazeera, Kamis (25/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abbas menegaskan kebebasan akan datang dan rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah mereka. Dia yakin bendera Palestina akan berkibar dan akan terbebas dari penjajahan.

ADVERTISEMENT

"Fajar kebebasan akan muncul, dan bendera Palestina akan berkibar tinggi di langit kita sebagai simbol martabat, ketabahan dan bebas dari penjajahan. Palestina adalah milik kita. Yerusalem adalah permata hati kami dan ibu kota abadi kami. Kami tidak akan meninggalkan tanah air kami," kata dia.

"Kami tidak akan meninggalkan tanah kami. Rakyat kami akan tetap berakar seperti pohon zaitun. Sekuat batu, kami akan bangkit dari bawah reruntuhan untuk membangun kembali dan mengirimkan pesan-pesan harapan dan suara kebenaran dan keadilan serta membangun jembatan perdamaian yang adil bagi masyarakat di wilayah kami dan seluruh dunia," imbuhnya.

Abbas juga mengungkapkan kecaman terhadap genosida yang terjadi selama dua tahun di Gaza. Dia mengatakan rakyat Gaza harus menghadapi kelaparan hingga dipaksa angkat kaki dari wilayahnya.

"Saya berbicara kepada Anda hari ini setelah hampir dua tahun di mana rakyat Palestina di Jalur Gaza menghadapi perang genosida, kehancuran, kelaparan dan pengusiran," ujar Abbas.

"Dilancarkan oleh pasukan pendudukan Israel yang telah membunuh dan melukai lebih dari 220.000 warga Palestina, yang mayoritas adalah anak-anak, wanita dan orang tua yang tidak bersenjata," imbuhnya.

Dia juga menyebut Israel melakukan kejahatan perang. Apa yang dilakukan Israel menjadi tragedi kemanusiaan yang bakal tercatat dalam buku sejarah.

"Apa yang dilakukan Israel bukan sekadar agresi. Ini adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang didokumentasikan dan dipantau, dan akan dicatat dalam buku-buku sejarah dan halaman-halaman hati nurani internasional sebagai salah satu bab tragedi kemanusiaan yang paling mengerikan di abad ke-20 dan ke-21," jelasnya.




(aap/aap)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads