Tindakan mengganti oli terdengar cukup sederhana dan sering dilakukan oleh para pemilik kendaraan bermotor. Kendati begitu, ada juga sebagian orang yang justru masih dibuat bingung dengan pertanyaan, 'Ganti oli berapa bulan sekali, ya?'
Kebingungan tersebut tampaknya lebih sering dialami oleh para pemula yang belum begitu paham soal hal-hal teknis perawatan motor. Padahal penggantian oli adalah tindakan yang perlu dilakukan dalam kurun waktu tertentu guna menjaga agar mesin dari kendaraan yang kita gunakan tetap prima dan terjaga dengan baik.
Lalu apa sih ganti oli itu? Secara umum, penggantian oli adalah sebuah langkah pemeliharaan kondisi motor yang harus dilakukan oleh para penggunanya. Biasanya proses penggantian oli bisa dilakukan sendiri apabila orang yang melakukannya sudah terbiasa atau menguasai tekniknya secara khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, bagi orang awam yang tidak begitu paham soal teknik mengganti oli, akan segera mendatangi bengkel setempat untuk melakukannya. Tidak hanya bermodalkan niat saja, proses ganti oli kendaraan juga perlu dilengkapi dengan pemahaman akan waktu yang tepat melakukannya. Sebagai panduan, mari simak informasinya.
Poin Utamanya:
- Ganti oli adalah tindakan yang dilakukan untuk memelihara kondisi motor.
- Proses penggantian oli bisa dilakukan sendiri atau mendatangi bengkel setempat.
- Ada waktu tertentu yang perlu diperhatikan dalam proses penggantian oli.
Ganti Oli Berapa Bulan Sekali?
Tidak sedikit orang yang menyebut ganti oli bisa dilakukan selama 3 atau 6 bulan sekali. Namun, alih-alih berpatokan pada waktu, ternyata penggantian oli yang dilakukan secara berkala justru berpedoman pada jarak yang ditempuh. Mengapa demikian?
Untuk mengetahui kapan mengganti oli yang tepat, terlebih dahulu mari memahami cara kerja oli pada kendaraan yang kita gunakan. Baik itu motor maupun mobil. Menurut buku 'Cara Mudah Merawat Mobil' karya Panuwun Budi, oli ternyata tidak hanya sekadar berfungsi sebagai pelumas pada mesin kendaraan.
Lebih dari itu, oli juga punya berbagai manfaat lainnya yang berperan cukup sentral bagi kendaraan. Oli berfungsi sebagai peredam gesekan antarkomponen mesin. Akan tetapi, di waktu yang sama oli juga berperan untuk mendinginkan mesin.
Bahkan oli juga bisa dibilang sebagai pelumas untuk membersihkan kotoran hingga mencegah munculnya karat pada mesin kendaraan. Mengingat kinerjanya yang cukup luar biasa pada mesin kendaraan, maka oli harus diganti secara berkala karena telah terkontaminasi dengan kotoran maupun karat secara terus-menerus.
Hal tersebut senada dengan yang telah dijelaskan dalam buku 'Sistem Bahan Bakar dan Pelumasan Otomotif' oleh Arif Surono, ST, MT, bahwa oli dianggap sebagai pelumas yang serba bisa. Menariknya, oli dikenal sebagai pelumas yang sangat sibuk karena mengurus berbagai hal penting di dalam mesin.
Oli berfungsi mengurangi gesekan karena harus terus-menerus meminyaki roda gigi atau bantalan mesin, sehingga tidak mudah aus atau macet. Oli juga mampu mendinginkan karena mampu mendinginkan kerja mesin yang keras. Fungsi oli juga mampu membersihkan dengan cara menyapu serpihan debu, logam, hingga karat agar tidak merusak mesin.
Sebagai pelumas, oli juga mampu mencegah korosi karena 'mengecat' ulang bagian dari logam yang ada pada mesin agar tidak mudah berkarat. Tak heran, perawatan oli akan memberikan pengaruh yang besar bagi kinerja mesin itu sendiri.
Lantas, ganti oli berapa bulan sekali? Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas, dibandingkan berpatokan pada waktu, ada baiknya untuk memperhatikan jarak yang ditempuh maupun waktu pemakaian mesin. Masih mengacu dari buku yang sama, apabila kendaraan masih baru, biasanya ada rekomendasi waktu penggantian oli yang sudah dicantumkan di dalam buku manual.
Biasanya produsen kendaraan akan memberikan anjuran penggantian oli dengan mengacu dua hal, yaitu jarak tempuh dan waktu pemakaian mesin. Umumnya, saat jarak tempuh kendaraan sudah mencapai 10.000 km, maka menandakan waktunya untuk ganti oli.
Lebih lanjut, di dalam buku 'Panduan Praktis Merawat dan Memperbaiki Sepeda Motor' oleh Ir Hartoto Soedarmo, SE, juga dijelaskan tentang anjuran mengganti oli berdasarkan jarak tempuh. Tidak hanya ganti oli saja, tapi filter oli juga mesti diganti.
Misalnya saja, saat kendaraan sudah menempuh jarak setiap 7.500 km, maka perlu ganti filter oli. Biasanya di buku manual kendaraan tercantum jarak 10.000 km untuk batas ganti oli. Artinya, setiap 10.000 km telah terlewati, maka perlu dilakukannya penggantian oli agar menjaga mesin tetap awet dan prima.
Namun demikian, dijelaskan juga dalam buku karya Z Furqon, S.T dan Drs Joko Pramono berjudul 'Teknologi Dasar Teknik Otomotif SMK/MAK Kelas X', ganti oli sebaiknya setiap 3.000 km atau 5.000 km. Tak hanya sekadar ganti oli semata, tapi juga bisa dilakukan servis.
Servis kecil kendaraan bisa dilakukan saat sudah menempuh jarak 5.000 km sampai 10.000 km. Sementara itu, apabila kendaraan sudah menempuh 10.000 km sampai dengan 20.000 km, maka disarankan untuk melakukan servis besar.
Apa Akibat Terlambat Mengganti Oli?
Ganti oli kendaraan sebaiknya dilakukan secara teratur sesuai dengan rekomendasi perawatan mesin masing-masing kendaraan yang dimiliki. Pastikan agar tidak membiarkannya begitu saja sampai terlewatkan tanpa disadari.
Terlambat mengganti oli bisa saja membuat kinerja mesin jadi tidak optimal. Di dalam buku 'Buku Pintar Teknisi Otodidak Sepeda Motor Matic - 100% Teori & Praktek' karya Marsudi, MT, oli mesin tidak boleh terlambat karena performa kendaraan yang optimal salah satunya berkat peran oli tersebut. Dengan mengganti oli secara teratur, maka dapat sekaligus menjaga keawetan dari mesin kendaraan tersebut.
Misalnya saja pada contoh seseorang yang lupa mengganti oli kendaraannya lebih dari 3 bulan lamanya dengan jarak tempuh 100 km per hari. Saat oli dilakukan pengecekan, hanya tersisa sedikit oli yang ada.
Hal tersebut memicu suara yang sangat berisik dari kendaraan. Meskipun kendaraan masih bisa hidup, tapi ternyata komponen mesin kendaraan justru berkata sebaliknya. Saat kendaraan dibongkar, ternyata ada beberapa komponen yang sudah aus hingga rontok. Apabila hal ini benar-benar terjadi, maka perlu dilakukannya servis besar yang membutuhkan biaya tidak sedikit.
Penggantian oli yang terlampau lama juga dapat memicu masalah pada girboks atau gearbox. Masih dijelaskan dalam buku yang sama, saat komponen tersebut mengalami masalah, bisa saja motor yang tidak mau bergerak alias macet secara mendadak.
Itulah tadi rangkuman mengenai waktu penggantian oli yang tepat dan akibat saat oli terlambat diganti. Semoga informasi ini mampu menjawab rasa penasaran kamu ya, detikers.
(par/aku)