Jawa Tengah bukan hanya terkenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya, tetapi juga memiliki kabupaten-kabupaten dengan wilayah yang sangat luas dan beragam. Dari pantai selatan, pegunungan bagian tengah, hingga pesisir utara, provinsi ini menyimpan potensi alam dan ekonomi yang luar biasa. Di antara 35 kabupaten dan kota, ada 10 kabupaten terluas di Jawa Tengah yang menonjol karena ukuran wilayah geografisnya yang masif.
Tidak hanya sekadar angka luas wilayah, kabupaten-kabupaten ini adalah pusat pertanian, perdagangan, bahkan pariwisata yang memperkuat perekonomian Jawa Tengah. Beberapa di antaranya juga memiliki keunikan geografis dan budaya yang membuatnya berbeda dari daerah lain.
Jadi, kabupaten mana yang menyandang predikat paling luas di Jawa Tengah? Jawabannya mungkin sudah bisa ditebak oleh sebagian orang, tetapi detail urutannya dan fakta menarik di baliknya akan membuat kamu semakin penasaran untuk membaca sampai akhir. Yuk, simak daftar berikut ini yang dihimpun dari data BPS Jateng tahun 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin utamanya:
- Cilacap menjadi kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan luas 2.323,93 kmΒ².
- Grobogan, Blora, Wonogiri, dan Brebes juga masuk lima besar.
- Posisi 6-10 besar ditempati Pati, Banyumas, Kebumen, Banjarnegara, dan Pemalang.
Kabupaten Terluas di Jawa Tengah
Berikut ini merupakan ulasan singkat dari 10 kabupaten dengan wilayah terluas di Jawa Tengah yang dirangkum dari laman resmi masing-masing pemkab.
1. Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap menyandang predikat kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan luas wilayah 2.323,93 kmΒ² atau sekitar 6,77% dari total provinsi. Ini sudah mencakup wilayah Pulau Nusa Kambangan.
Letak Kabupaten Cilacap berbatasan dengan Samudra Hindia di selatan. Kemudian Banyumas, Brebes, dan Kuningan (Jawa Barat) di utara, Kebumen di timur, serta Ciamis dan Kota Banjar (Jawa Barat) di barat. Jarak terjauh dari barat ke timur mencapai 152 km, menjadikannya wilayah yang sangat luas dibanding kabupaten lain.
Selain posisinya yang strategis, kabupaten memiliki potensi kelautan yang luar biasa. Produksi ikan lautnya lebih dari 15 ribu ton per tahun dengan dukungan 33 ribu nelayan dan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap. Sumber daya alamnya pun beragam, mulai dari pasir besi, gamping, hingga indikasi cadangan emas dan batubara, membuka peluang besar bagi sektor industri dan investasi.
Tak hanya industri berat, Cilacap juga berkembang di bidang perdagangan dan budidaya laut. Dengan puluhan pasar tradisional, pertokoan, dan lahan potensial untuk rumput laut maupun ikan kerapu, kabupaten ini menjadi magnet investasi. Julukan "si raksasa Jawa Tengah" terasa tepat, karena Cilacap bukan sekadar yang terluas, tetapi juga motor penting perekonomian provinsi.
2. Kabupaten Grobogan
Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah setelah Cilacap, dengan luas wilayah 2.023,85 kmΒ² atau sekitar 5,89% dari total provinsi. Ibu kotanya adalah Purwodadi, dan kabupaten ini berada di wilayah yang dikelilingi banyak daerah lain, menjadikannya salah satu titik penting di Jawa Tengah.
Letaknya diapit oleh dataran dan pegunungan kapur, membuat Grobogan memiliki lanskap yang bervariasi sekaligus mendukung sektor pertanian. Dengan wilayah yang sangat luas, Grobogan dikenal memiliki populasi cukup besar, yaitu 1.519.380 jiwa, dan menjadi salah satu lumbung pangan penting di provinsi ini.
Sebagai kabupaten besar dengan lahan subur dan jumlah penduduk yang signifikan, Grobogan menyimpan potensi ekonomi yang besar. Luas wilayahnya memberi peluang untuk pengembangan pertanian, perdagangan, dan berbagai sektor lain, sekaligus mempertegas posisinya sebagai salah satu pilar penting dalam perekonomian Jawa Tengah.
3. Kabupaten Blora
Kabupaten Blora, yang dikenal dengan slogan "Blora Mustika", adalah kabupaten terluas ketiga di Jawa Tengah. Luas wilayahnya 1.957,29 kmΒ² atau sekitar 5,70% dari total wilayah provinsi.
Letaknya berada di ujung timur Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Di barat berbatasan dengan Grobogan, utara dengan Pati dan Rembang, selatan dengan Ngawi, dan timur dengan Bojonegoro serta Tuban. Posisi strategis ini menjadikan Blora sebagai pintu penghubung penting antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Secara geografis, Blora dikelilingi rangkaian Pegunungan Kendeng Utara dan Selatan, dengan lanskap berupa perbukitan kapur, lembah, hingga dataran rendah. Wilayahnya dilalui dua sungai utama, Bengawan Solo dan Sungai Lusi, yang berperan penting bagi pertanian dan kehidupan masyarakat.
Topografi Blora bervariasi dari datar hingga sangat curam, sementara ketinggiannya berkisar antara 25-50 meter di atas permukaan laut. Keunikan ini membuat Blora kaya akan kawasan karst, salah satunya Bentang Alam Karst Sukolilo yang menjadi ciri khas wilayahnya.
Blora juga menyimpan potensi sumber daya alam yang besar. Batu gamping, tanah liat, pasir kuarsa, hingga fosfat dan gipsum tersebar di berbagai kecamatan, mendukung sektor pertambangan dan industri bahan bangunan. Iklim tropis dengan dua musim yang jelas mendukung pertanian padi, jagung, dan kacang-kacangan.
4. Kabupaten Wonogiri
Posisi keempat wilayah terluas Jateng ditempati Kabupaten Wonogiri. Kabupaten ini memiliki luas 1.905,75 kmΒ² atau 5,55% dari total wilayah provinsi. Letaknya sangat strategis di tenggara Jawa Tengah, diapit Provinsi Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbatasan dengan Samudra Hindia di selatan dan hanya sekitar 32 km dari Kota Solo.
Wilayah Wonogiri memiliki topografi beragam, dari perbukitan kapur hingga garis pantai sepanjang 7,6 km. Sungai Bengawan Solo dan Waduk Serbaguna Wonogiri (Waduk Gajah Mungkur) menjadi ikon penting yang menopang kehidupan masyarakat dan irigasi pertanian. Kekayaan alam ini membuat Wonogiri tidak hanya dikenal sebagai kawasan agraris tetapi juga tujuan wisata alam, dengan Pegunungan Kapur Seribu dan pantai selatan yang eksotis.
Tak hanya soal geografis, Wonogiri juga memiliki kekayaan budaya yang unik. Tari Kethek Ogleng menjadi ikon atraksi budaya sejak 1967 dan sering tampil dalam hajatan maupun festival daerah. Perpaduan antara potensi alam, posisi strategis, dan kekayaan budayanya menjadikan Wonogiri menjadi pusat interaksi budaya dan ekonomi yang penting di Jawa Tengah.
5. Kabupaten Brebes
Brebes menempati posisi kelima sebagai kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan luas wilayah 1.742,81 kmΒ² atau 5,08 persen dari total provinsi. Letaknya berada di bagian utara paling barat Jawa Tengah dan langsung berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Ibukotanya berada di timur laut kabupaten dan bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini kerap terasa menyatu saat dilihat dari perbatasannya.
Wilayah Brebes didominasi dataran rendah, sementara bagian barat daya menanjak menjadi dataran tinggi dengan puncak seperti Gunung Pojok Tiga dan Gunung Kumbang. Di bagian tenggara, pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet memperindah lanskap daerah ini. Dengan iklim tropis dan curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan, Brebes memiliki kondisi alam yang mendukung aktivitas pertanian dan perkebunan.
Menariknya, Brebes juga punya kekayaan budaya yang terlihat dari ragam bahasa warganya. Sebagian besar penduduk menggunakan Bahasa Jawa Brebes yang khas, namun di kecamatan seperti Salem, Banjarharjo, dan Bantarkawung masih banyak yang bertutur dalam Bahasa Sunda Brebes. Perpaduan budaya ini menjadi identitas unik Brebes sekaligus memperkaya wajah Jawa Tengah bagian barat.
6. Kabupaten Pati
Di urutan keenam kabupaten terluas di Jawa Tengah, ada Kabupaten Pati dengan luas 1.572,90 kmΒ² atau sekitar 4,58 persen dari total provinsi. Wilayah ini memiliki bentang alam yang beragam mulai dari lereng Gunung Muria di barat laut, dataran rendah yang membujur dari tengah hingga pesisir utara Laut Jawa, hingga pegunungan kapur di bagian selatan. Keanekaragaman bentuk lahannya membuat Pati memiliki karakter geografis yang menarik.
Sebagian besar wilayah Pati berada pada ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut yang mencapai 100.769 hektar. Ini berarti sebagian besar Pati berupa dataran rendah yang sangat cocok dimanfaatkan untuk pertanian. Tidak heran jika wilayah ini kerap disebut sebagai salah satu lumbung pangan penting di Jawa Tengah.
Dengan kombinasi dataran luas dan lereng perbukitan, Pati tidak hanya menjadi kawasan agraris tetapi juga menyimpan potensi alam yang kaya. Kondisi topografinya yang beragam memberi peluang besar bagi pengembangan berbagai sektor, terutama pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat setempat.
7. Kabupaten Banyumas
Di posisi ketujuh kabupaten terluas di Jawa Tengah ada Kabupaten Banyumas dengan luas 1.391,15 kmΒ² atau sekitar 4,05 persen dari total wilayah provinsi. Letaknya berada di barat daya Jawa Tengah dan berbatasan dengan Cilacap di selatan dan barat, Gunung Slamet, Tegal, serta Pemalang di utara, sedangkan di timur berbatasan dengan Purbalingga, Kebumen, dan Banjarnegara. Wilayahnya terdiri dari dataran rendah, lembah Sungai Serayu, sampai perbukitan di lereng Gunung Slamet, sehingga memiliki pemandangan alam yang beragam.
Sebagian besar Banyumas berupa dataran dengan ketinggian 25-100 meter di atas permukaan laut yang tersebar di bagian tengah dan selatan. Sementara itu, area dengan ketinggian lebih dari 500 meter menciptakan kawasan pegunungan yang sejuk.
Kondisi geografis ini membuat Banyumas menjadi wilayah potensial untuk pertanian, perkebunan, dan pemukiman. Purwokerto sebagai pusat pertumbuhan ekonominya juga strategis karena berada di jalur penghubung kota-kota besar di Jawa.
Dengan kombinasi pegunungan aktif seperti Gunung Slamet dan dataran subur di sekitarnya, Banyumas memiliki sumber daya alam dan iklim tropis basah yang mendukung pertanian dan investasi. Posisi geografisnya yang strategis membuat kabupaten ini menjadi salah satu simpul penting di Jawa Tengah.
8. Kabupaten Kebumen
Menyusul di posisi kedelapan, kabupaten terluas adalah Kabupaten Kebumen dengan luas 1.334,10 kmΒ² atau 3,89 persen dari wilayah Jawa Tengah. Kebumen terletak di pesisir selatan dan berbatasan dengan Purworejo dan Wonosobo di timur, Banjarnegara di utara, Banyumas dan Cilacap di barat, serta Samudra Hindia di selatan. Letaknya di selatan khatulistiwa membuat Kebumen memiliki iklim tropis yang basah.
Wilayahnya memadukan dataran rendah yang luas, pantai selatan, dan perbukitan. Sebagian besar lahan Kebumen dimanfaatkan untuk pertanian, baik sawah beririgasi teknis maupun ladang kering, yang menunjukkan potensi besar sektor agraris. Dataran rendah yang dominan juga mendukung kegiatan ekonomi masyarakatnya, khususnya di bidang hortikultura dan perkebunan.
Dengan bentang alam berupa pesisir selatan yang memanjang, Kebumen bukan hanya penting dalam sektor pertanian, tetapi juga memiliki daya tarik tersendiri dari segi wisata bahari. Kombinasi lahan subur dan akses ke pantai menjadikannya wilayah yang menarik dalam jajaran kabupaten terluas Jawa Tengah.
9. Kabupaten Banjarnegara
Di posisi kesembilan kabupaten terluas di Jawa Tengah ada Kabupaten Banjarnegara dengan luas 1.144,90 kmΒ² atau sekitar 3,33 persen dari wilayah provinsi. Wilayah ini terletak di bagian tengah selatan Jawa Tengah dan memiliki bentang alam pegunungan yang mendominasi. Sungai Serayu yang mengalir melalui daerah ini menjadi sumber pengairan penting bagi lahan pertanian, menjadikannya kawasan subur untuk tanaman pangan.
Sebagian besar wilayah Banjarnegara memiliki kemiringan tanah yang cukup curam dengan ketinggian antara 40 hingga 2.300 meter di atas permukaan laut. Karakter geografis ini membuat banyak daerahnya berada di perbukitan dan pegunungan, sehingga pemandangan alamnya indah sekaligus menantang bagi pengembangan infrastruktur. Kombinasi tanah latosol, grumosol, dan andosol yang subur menjadikan sektor pertanian dan perkebunan sebagai penopang utama perekonomian daerah.
Dengan curah hujan rata-rata tinggi dan variasi ketinggian yang luas, Banjarnegara memiliki potensi besar di sektor pertanian, hortikultura, dan kehutanan. Keberadaan aliran sungai besar beserta anak-anak sungainya tidak hanya menghidupi lahan pertanian, tetapi juga memperkuat posisi Banjarnegara sebagai salah satu wilayah penting di kawasan tengah Jawa Tengah.
10. Kabupaten Pemalang
Di urutan kesepuluh ada Kabupaten Pemalang dengan luas 1.137,41 kmΒ² atau sekitar 3,31 persen dari total wilayah Jawa Tengah. Terletak di pantai utara Pulau Jawa, Pemalang berbatasan langsung dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Purbalingga di selatan, Kabupaten Pekalongan di timur, dan Kabupaten Tegal di barat. Letaknya yang strategis membuat Pemalang menjadi penghubung penting jalur perdagangan pantura dan akses pemerintahan.
Pemalang memiliki bentang alam yang bervariasi. Bagian utara berupa daerah pantai, bagian tengah adalah dataran rendah yang subur, dan bagian selatan adalah perbukitan serta pegunungan berhawa sejuk. Wilayah ini dilintasi Sungai Waluh dan Sungai Comal, yang menjadikannya daerah aliran sungai dengan tanah subur dan mendukung pertanian.
Dengan perpaduan dataran pantai, dataran rendah, dan pegunungan, Pemalang menawarkan potensi yang luas, baik dari sisi pertanian, perkebunan, maupun pariwisata alam. Lokasinya yang strategis di jalur utama Jawa Tengah menjadikannya kabupaten penting dalam rantai perdagangan dan distribusi barang di wilayah pantura.
Dari Cilacap hingga Pemalang, daftar ini menunjukkan betapa luas dan beragamnya Jawa Tengah. Setiap kabupaten punya karakter unik yang membuat provinsi ini semakin menarik untuk dikenal. Apakah wilayah tempat tinggalmu kamu masuk daftar kabupaten terluas di Jawa Tengah yang telah disebutkan di atas, detikers?
(sto/aku)