Tanggal Hijriah dan Masehi menggunakan patokan yang berbeda untuk menentukan hari, yakni Bulan dan Matahari. Akibatnya, tanggal yang dihasilkan turut berlainan. Lalu, 13 September 2025 bertepatan dengan tanggal berapa Hijriah?
Disadur dari buku Fikih Kontemporer tulisan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, ada beberapa metode penentuan awal bulan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara rukyat alias melihat langsung. Bila langit tertutup sesuatu, seperti awan, Nabi SAW mengajarkan untuk menyempurnakan bulan berjalan menjadi 30 hari atau dikenal sebagai metode istikmal.
Ψ₯ΩΨ°ΩΨ§ Ψ±ΩΨ£ΩΩΩΨͺΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ΅ΩΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΨ₯ΩΨ°ΩΨ§ Ψ±ΩΨ£ΩΩΩΨͺΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΩΩΨ·ΩΨ±ΩΩΨ§ ΩΩΨ₯ΩΩΩ Ψ«ΩΩ ΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ΅ΩΩΩ ΩΩΨ§ Ψ«ΩΩΩΨ§Ψ«ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΨ§ .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Apabila kalian melihat hilal maka berpuasalah dan apabila kalian melihatnya maka berhari rayalah. Dan apabila kalian terhalang maka sempurnakanlah tiga puluh hari." (HR Bukhari 4/106 dan Muslim no 1081)
Dalam perkembangannya, muncul metode hitungan (hisab) atau kombinasi rukyat-hisab. Cara penentuan awal bulan yang berbeda-beda membuat tanggal Hijriah mungkin berlainan.
Bagi umat Islam, mengetahui tanggal Hijriah yang tepat per hari adalah perkara penting. Bagaimana tidak, tanggalan yang dimunculkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab tersebut adalah panduan dalam mengerjakan ibadah, seperti puasa.
Langsung saja, simak konversi tanggalnya untuk hari ini, Sabtu, 13 September menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.
Kalender Hijriah 13 September 2025 Menurut Pemerintah
Tanggalan versi pemerintah bisa dicek via Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama. Dalam kalender tersebut, pemerintah menetapkan awal Rabiul Awal pada Senin, 25 Agustus 2025.
Berdasar acuan tersebut, 13 September 2025 bertepatan dengan 20 Rabiul Awal 1447 H. Perlu diingat, 20 Rabiul Awal sejatinya sudah masuk sejak Jumat, 12 September 2025 waktu maghrib. Sebab, dalam kalender Hijriah, pergantian hari terjadi saat Matahari terbenam.
Kalender Hijriah 13 September 2025 Menurut NU
Lembaga Falakiyah NU selalu memberi pengumuman penetapan awal bulan. Untuk Rabiul Awal, pengumumannya tercantum dalam Surat Keputusan Nomor: 92/PB.08/A.II.01.13/13/08/2025 tentang Pengumuman Awal Bulan Rabiul Awal 1447 H Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
"Sebagai tindak lanjutnya, maka awal bulan Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan Senin Wage 25 Agustus 2025 M (mulai malam Senin) atas dasar istikmal," bunyi keterangan dalam surat itu, dilansir Instagram @falakiyahnu.
Berdasar acuan tersebut, maka 13 September 2025 oleh NU ditetapkan menjadi 20 Rabiul Awal. Keterangan yang sama juga tercantum dalam Almanak Tahun 2025 rilisan Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang NU Bojonegoro.
Kalender Hijriah 13 September 2025 Menurut Muhammadiyah
Terhitung sejak 1 Muharram 1447 H kemarin, Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) secara aktif. Harapannya, kalender ini dapat menyatukan umat Islam di seluruh belahan dunia.
Sebab, seperti keterangan di situs Suara Muhammadiyah, KHGT memakai konsep satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Dengan demikian, tidak ada lagi perbedaan tanggal di wilayah Bumi yang tersebar.
Dalam KHGT, Muhammadiyah menetapkan 1 Rabiul Awal sehari lebih cepat ketimbang pemerintah dan NU, yakni pada Minggu, 24 Agustus 2025. Berdasar acuan tersebut, menurut Muhammadiyah, 13 September bertepatan dengan 21 Rabiul Awal 1447 H.
Akhir kata, pemerintah dan NU menetapkan 13 September 2025 sebagai 20 Rabiul Awal 1447 H. Sementara itu, Muhammadiyah menganggap 13 September 2025 sebagai 21 Rabiul Awal 1447 H.
Keistimewaan Puasa Daud
Umat Islam pasti sudah tidak asing lagi dengan puasa Daud. Puasa ini dikerjakan dengan cara berselang-seling, sehari iya dan sehari tidak. Lantas, apa keistimewaan yang dimilikinya?
1. Puasa yang Paling Disukai Allah SWT
Dilansir NU Online, puasa Daud punya keistimewaan yang tak dimiliki puasa lain, yakni posisi spesial di sisi Allah SWT. Bersabda Rasulullah SAW:
Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ£ΩΨΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ―ΩΨ§ΩΩΨ―Ω ΩΩΨ£ΩΨΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΨ§ΩΨ©Ω Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΨ§ΩΨ©Ω Ψ―ΩΨ§ΩΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩΨ§ΩΩ Ω ΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΨ§Ω Ω ΩΩΨ΅ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ«ΩΩΩΨ«ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ³ΩΨ―ΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ΅ΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΨ·ΩΨ±Ω ΩΩΩΩΩ ΩΨ§
Artinya: "Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan sholat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari berikutnya" (HR Bukhari dan Muslim).
2. Puasa Paling Utama
Dinukil dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah tulisan Hari Ahadi, dalam hadits lain, Nabi Muhammad mengatakan puasa Daud sebagai puasa paling utama. Sang Khatamul Anbiya' bersabda kepada Abdullah bin Amr:
Ψ΅ΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΨ£ΩΩΩΨ·ΩΨ±Ω ΩΩΩΩΩ ΩΨ§Ψ ΩΩΨ°ΩΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ―ΩΨ§ΩΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩΩΨ§Ω ΩΨ ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΨ§Ω Ω
Artinya: "Hendaklah kamu sehari berpuasa sehari tidak. Itulah puasa yang dilakukan (Nabi) Daud alaihis salam. Dan ini puasa yang paling utama." (HR Bukhari no 3418 dan Muslim no 1159)
Meski begitu, Syaikh Muhammad al-Utsaimin mengingatkan umat Islam untuk tetap mengutamakan perkara-perkara yang wajib. Baru setelah itu terpenuhi, puasa Daud dapat dikerjakan semaksimal mungkin.
"...Seandainya ada orang yang melakukan puasa jenis ini, sehari berpuasa sehari tidak, lalu mengakibatkannya tidak bisa pergi ke masjid sholat berjamaah karena tubuhnya yang terasa sangat lelah di penghujung siang sehingga dia tidak bisa sampai ke masjid, maka kami katakan, 'Jangan kamu lakukan puasa itu'. Karena menelantarkan yang wajib konsekuensinya lebih berat daripada tidak menjalankan yang sunnah. 'Ini amalan sunnah, tidak berdosa apabila kamu tinggalkan, maka tinggalkan.'... (Asy-Syarh al-Mumti', VI/474)
Niat dan Tata Cara Puasa Daud
Tidak ada yang khusus dari cara mengerjakan puasa Daud. Kamu hanya perlu berniat, makan sahur, menahan diri dari pembatal-pembatal puasa, dan berbuka saat sudah tiba waktunya.
Mengenai niat, sebagian pihak menganggap sunnah melafalkannya. Bila detikers mengikuti pendapat ini, lafal yang bisa dibaca adalah:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω Ψ―ΩΨ§ΩΩΨ―Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Arab Latin: Nawaitu shauma dΓ’wuda lillahi ta'Γ’lΓ’
Artinya: "Saya berniat puasa Daud, sunnah karena Allah Ta'ala."
Bagi yang memilih berniat dalam hati, maka hal tersebut sudah cukup. Pasalnya, Nabi Muhammad SAW memang tidak pernah melafalkan niat. Begitu pula para sahabat dan orang-orang terdekat Nabi SAW dahulu.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Demikian informasi lengkap mengenai kalender Hijriah hari ini 13 September 2025 dan keistimewaan puasa Daud yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!
(sto/aku)