Lebih dari dua dekade yang lalu telah terjadi sebuah tragedi yang mungkin masih terekam dengan jelas dalam ingatan tidak sedikit orang. Tragedi tersebut adalah serangan terorisme di menara kembar World Trade Center (WTC) New York, Amerika Serikat (AS) yang terjadi pada 11 September 2001.
Bagi sebagian orang, tanggal 11 September mungkin menjadi hari yang biasa-biasa saja yang diisi dengan rutinitas hariannya. Namun demikian, di belahan bumi yang lain, 11 September justru menjadi waktu untuk mengenang korban atas serangan terorisme yang dikenal juga sebagai tragedi 9/11.
Tak ayal, terdapat sebuah peringatan yang dikenal sebagai Patriot Day yang digelar pada 11 September setiap tahunnya. Mengutip dari National Day, Patriot Day atau Hari Patriot adalah sebuah peringatan untuk mengenang 3.000 korban yang kehilangan nyawanya atas serangan teroris yang terjadi di tanggal 11 September 2001. Warga AS biasanya akan mendedikasikan hari tersebut untuk mengenang mereka yang telah gugur. Mari pahami sejarah 11 September 2001 saat terjadi serangan terorisme ke Menara Kembar WTC AS dalam uraian di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intinya:
- 11 September 2001 terjadi tragedi serangan terorisme di menara kembar WTC Amerika Serikat.
- Tragedi 11 September 2001 disebut juga sebagai 9/11.
- Warga AS setiap tahunnya memperingati Patriot Day untuk mengenang para korban tragedi 9/11 yang kehilangan nyawanya.
Sejarah 11 September 2001
Sebenarnya apa yang terjadi di tanggal 11 September 2001? Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pada tanggal tersebut ada serangan teroris yang menyasar gedung WTC AS. Menurut Britannica, peristiwa serangan 11 September 2001 atau tragedi 9/11 merupakan serangkaian pembajakan pesawat.
Pada saat itu, tidak hanya pembajakan pesawat saja yang berlangsung, tapi juga rentetan serangan bunuh diri yang dilakukan oleh sekelompok teroris. Kelompok teroris tersebut membajak pesawat dan menabrakkannya di gedung-gedung Amerika Serikat.
Lebih lanjut, di dalam 9/11 Memorial & Museum, serangan 9/11 adalah singkatan dari tanggal 11 September 2001. Angka 9 merupakan simbol bulan ke-9 yaitu September, sedangkan angka 11 mengacu pada tanggal tragedi tersebut.
Pada tragedi 9/11 terjadi empat serangan teroris yang telah terkoordinasi dengan baik. Setidaknya ada 19 teroris yang membajak 4 pesawat komersial. Tak hanya sekadar membajak pesawat saja, kelompok teroris itu juga dengan sengaja menabrakkan dua pesawat di lantai atas Menara Utara dan Menara Selatan kompleks WTC.
Kemudian pesawat ketiga menyasar Pentagon di Arlington, Virginia. Akibat serangan tersebut Menara Kembar akhirnya runtuh karena mengalami benturan dan kebakaran. Pesawat terakhir, yaitu Flight 93 atau Penerbangan 93, justru terjatuh di sebuah lapangan kosong yang tak jauh dari wilayah Pennsylvania.
Dalam serangan yang terjadi pada 11 September 2001, tercatat ada setidaknya 2.977 korban jiwa yang kehilangan nyawanya. Korban-korban tersebut tidak hanya berasal dari wilayah AS saja, tapi puluhan warga negara lainnya yang kebetulan tengah berada di lokasi kejadian. Lalu ada 184 orang yang tewas di Pentagon, sedangkan 40 orang lainnya tewas dalam Penerbangan 93.
Kronologi Serangan Terorisme Menara Kembar WTC AS
Setelah mengetahui gambaran singkat tentang apa yang terjadi di tanggal 11 September 2001, mungkin kamu semakin penasaran dengan kronologi kejadian tragedi 9/11 ini. Ada timeline atau urutan waktu kejadian yang dirilis secara resmi.
Mengutip dari Miller Center, kronologi serangan 9/11 dimulai pada pukul 5.45 AM waktu setempat. Kemudian serangan terhadap WTC baru terjadi pada pukul 8.46 AM waktu setempat. Untuk lebih jelasnya, berikut timeline kejadian peristiwa kelam 11 September 2001.
- 05.45 AM: Mohamed Atta dan Abdul Aziz al-Omari, dua calon pembajak, melewati pemeriksaan keamanan di Bandara Internasional Portland di Maine. Mereka naik pesawat komuter ke Bandara Internasional Boston Logan, kemudian naik American Airlines Penerbangan 11.
- 07.59 AM: Penerbangan 11 lepas landas dari Boston, menuju Los Angeles, California. Terdapat 76 penumpang, 11 awak, dan 5 pembajak di dalamnya.
- 08.15 AM: United Airlines Penerbangan 175 lepas landas dari Boston, juga menuju Los Angeles. Terdapat 51 penumpang, 9 awak, dan 5 pembajak di dalamnya.
- 08.19 AM: Seorang pramugari di Penerbangan 11, Betty Ann Ong, memberi tahu petugas darat bahwa pembajakan sedang berlangsung dan kokpit tidak dapat dijangkau.
- 08.20 AM: American Airlines Penerbangan 77 lepas landas dari Dulles, di luar Washington, DC, menuju Los Angeles. Terdapat 53 penumpang, 6 awak pesawat, dan 5 pembajak di dalam pesawat.
- 08.24 AM: Mohamed Atta, seorang pembajak di Penerbangan 11, secara tidak sengaja memberitahu petugas pengendali lalu lintas udara di Boston tentang serangan tersebut. Ia bermaksud menekan tombol yang memungkinkannya berbicara dengan para penumpang di dalam pesawat.
- 08.37 AM: Setelah mendengar siaran dari Atta di Penerbangan 11, kontrol lalu lintas udara Boston memberi tahu Sektor Pertahanan Timur Laut Angkatan Udara AS, yang kemudian memobilisasi Garda Nasional Udara untuk mengikuti pesawat tersebut.
- 08.42 AM: Penerbangan United 93 lepas landas dari Newark, New Jersey, setelah tertunda karena lalu lintas rutin. Pesawat tersebut sedang menuju San Francisco, California. Terdapat 33 penumpang, 7 awak, dan 4 pembajak di dalamnya.
- 08.46 AM: Penerbangan 11 menabrak Menara Utara World Trade Center. Semua penumpang di dalamnya tewas seketika, dan karyawan WTC terjebak di atas lantai 91.
- 09.03 AM: Penerbangan 175 menabrak Menara Selatan WTC. Semua penumpang di dalamnya tewas seketika, begitu pula sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya di menara tersebut.
- 09.05 AM: Presiden George W Bush, di ruang kelas sekolah dasar di Florida, diberitahu tentang serangan di menara kedua. Kepala stafnya, Andrew Card, membisikkan berita mengerikan itu ke telinga presiden. Bush kemudian menulis tentang tanggapannya: "Saya memutuskan untuk tidak langsung melompat dan meninggalkan kelas. Saya tidak ingin membuat anak-anak gelisah. Saya ingin memancarkan rasa tenang... Saya telah mengalami cukup banyak krisis untuk tahu bahwa hal pertama yang harus dilakukan seorang pemimpin adalah memancarkan ketenangan." (Miller Center)
- 09.28 AM: Pembajak menyerang Penerbangan 93.
- 09.37 AM: Penerbangan 77 menabrak Pentagon. Semua penumpang tewas seketika, begitu pula 125 personel sipil dan militer di gedung tersebut.
- 09.45 AM: Wilayah udara AS ditutup dalam Operasi Yellow Ribbon. Semua pesawat sipil diperintahkan mendarat di bandara terdekat.
- 09.55 AM: Pesawat Air Force One yang ditumpangi Presiden George W Bush lepas landas dari Florida.
- 09.57 AM: Para penumpang di Penerbangan 93 mulai berlarian menuju kokpit. Jarrah, sang pilot, mulai menggoyang-goyangkan pesawat maju mundur untuk meredakan kerusuhan
- 09.59 AM: Menara Selatan World Trade Center runtuh.
- 10:02 AM: Penerbangan 93 menabrak ladang kosong di Shanksville, Pennsylvania. Meskipun target akhirnya belum diketahui, kemungkinan besar pesawat itu menuju Gedung Putih atau Gedung Capitol AS.
- 10:28 AM: Menara Utara World Trade Center runtuh.
- 10:53 AM: Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld memerintahkan militer AS untuk meningkatkan status siaga, dengan status DEFCON 3.
- 11:45 AM: Pesawat Angkatan Udara 1 mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Barksdale dekat Shreveport, Louisiana.
- 12:15 PM: Wilayah udara di Amerika Serikat sepenuhnya bebas dari semua penerbangan komersial dan swasta.
- 1:30 PM: Pesawat Angkatan Udara 1 meninggalkan Barksdale.
- 2:30 PM: Rudy Giuliani, Wali Kota New York City, mengunjungi reruntuhan Menara Kembar World Trade Center di lokasi yang kemudian dikenal sebagai Ground Zero.
- 15.00 PM: Pesawat Angkatan Udara 1 mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Offutt di Nebraska, dan Presiden Bush segera dibawa ke bunker aman yang mampu menahan serangan nuklir.
- 16.3 PM: Pesawat Angkatan Udara 1 meninggalkan Offutt dan kembali menuju Pangkalan Angkatan Udara Andrews di dekat Washington, DC.
- 17.30 PM: Gedung 7 World Trade Center runtuh.
- 20.30 PM: Presiden Bush berpidato di hadapan rakyat.
Siapa Dalang Dibalik Tragedi 9/11?
Serangan 9/11 yang menorehkan sejarah tak terlupakan bagi dunia membuat tidak sedikit orang tentu dibuat penasaran dengan sosok dibalik peristiwa kelam tersebut. Lantas, siapa pelaku aksi terorisme 11 September 2001?
Mengutip dari NPR, terdapat tiga terduga dalang dibalik serangan teror 9/11 yang sebenarnya telah menghabiskan waktunya di penjara militer Amerika Serikat yang letaknya ada di Teluk Guantanamo, Kuba. Mereka adalah Khalid Shaikh Mohammed dan dua kaki tangannya, yaitu Walid bin Attash dan Mustafa al-Hawsi.
Namun demikian, baru sekitar dua dekade lamanya mendekam di dalam penjara, ketiga orang tersebut baru mengaku bersalah. Hal ini membuat mereka terbebas dari persidangan hukuman mati. Sebaliknya, mereka mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.
Sebelumnya, Khalid Sheikh Mohammed, Walid bin Attash, dan Mustafa al-Hawsawi telah dituduh sebagai dalang yang merencanakan serangan 9/11. Meskipun begitu, seiring berjalannya proses hukum, terjadi tawar-menawar pembelaan yang membuat kasusnya berlarut-larut hingga hampir dua dekade lamanya.
Inilah yang membuat kebuntuan hukum terjadi. Padahal ada begitu banyak anggota keluarga dari korban serangan 9/11 yang menuntut para terdakwa agar segera dihukum mati.
Masih mengutip dari Britannica, Khalid Sheikh Mohammed adalah seorang perencana operasional al-Qaeda. Sebagai informasi, al-Qaeda adalah kelompok jihad yang didirikan oleh Osama Bin Laden.
Khalid Sheikh Mohammed adalah sosok yang mengadakan pertemuan instruksional dengan tiga anggota al-Qaeda lainnya. Mereka merencanakan serangan 11 September 2001, yang pada akhirnya dikenal sebagai serangan teroris paling mematikan dalam sejarah AS.
Itulah tadi rangkuman sejarah 11 September 2001 yang berkaitan dengan serangan teroris yang merenggut korban mencapai 3.000 orang di AS.
(sto/apu)