Selain gerhana bulan total atau moon blood, di bulan September 2025 juga akan ada gerhana matahari parsial. Tentunya, fenomena ini sangat dinantikan oleh para pencinta astronomi. Lantas, kapan jadwalnya dan apakah bisa dilihat dari Indonesia? Mari kita cari tahu faktanya!
Dikutip dari buku Teori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas IX tulisan Budi Prasodjo dkk, gerhana matahari parsial terjadi ketika bulan hanya menutupi sebagian cahaya matahari. Hal ini disebabkan oleh penumbra bulan yang mengenai permukaan bumi. Akibatnya, daerah yang dilintasi hanya mengalami gelap sebagian, tidak sampai gelap total seperti pada gerhana matahari total.
Penasaran dengan jadwal gerhana matahari parsial yang akan terjadi bulan ini, detikers? Mari simak penjelasan yang dihimpun dari laman The Sky Live serta Time and Date berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intinya:
- Gerhana matahari parsial akan terjadi pada 21 September 2025, dengan puncaknya pada 22 September 2025 pukul 02.41 WIB
- Fenomena ini tidak bisa disaksikan dari Indonesia tapi bisa dilihat dari Selandia Baru dan wilayah Samudra Pasifik.
- Tidak terdapat gerhana matahari di Indonesia sampai 2028.
Jadwal Gerhana Matahari Parsial September 2025
Fenomena langit menarik akan kembali terjadi pada September 2025. Kali ini berupa gerhana matahari parsial yang berlangsung pada Minggu, 21 September 2025. Dalam gerhana parsial, piringan bulan hanya menutupi sebagian permukaan matahari sehingga tidak membuat langit benar-benar gelap seperti gerhana total.
Secara global, gerhana ini akan dimulai pada 21 September 2025 pukul 17.29 UTC. Jika dikonversi ke waktu Indonesia barat (WIB), itu setara dengan 22 September 2025 pukul 00.29 WIB atau lewat tengah malam.
Puncak gerhana akan terjadi pada 21 September pukul 19.41 UTC atau 22 September pukul 02.41 WIB. Saat itu, di titik maksimum, bulan menutupi hingga sekitar 79,7 persen permukaan matahari. Fenomena ini akan berakhir pada 21 September pukul 21.53 UTC, atau 22 September pukul 04.53 WIB.
Lokasi Gerhana Matahari September 2025
Sayangnya, masyarakat Indonesia tidak akan bisa menyaksikan gerhana matahari parsial ini, termasuk di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Lintasan bayangan bulan pada September 2025 tidak melewati kawasan Asia Tenggara, sehingga wilayah Indonesia berada di luar jalur pengamatan.
Meski begitu, fenomena ini tetap bisa diamati dari beberapa negara lain. Gerhana parsial akan terlihat di sebagian wilayah Australia bagian timur, Selandia Baru, serta sejumlah negara kepulauan di Samudra Pasifik. Bahkan sebagian kawasan di Antartika juga dapat menyaksikan fenomena ini.
Berikut daftar negara dan wilayah yang berkesempatan melihat gerhana matahari parsial September 2025:
- Selandia Baru
- Australia (bagian timur)
- Fiji
- Vanuatu
- Tonga
- Tuvalu
- Samoa
- Kepulauan Cook
- Polinesia Prancis
- Kiribati
- New Caledonia
- Wallis dan Futuna
- Tokelau
- Niue
- Norfolk Island
- American Samoa
- Antartika
Kapan Ada Gerhana Matahari di Indonesia?
Bagi masyarakat Indonesia, fenomena gerhana matahari memang selalu menjadi momen langka yang ditunggu-tunggu. Namun sayangnya, dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia masih belum akan dilintasi oleh gerhana matahari. Berdasarkan data yang dipublikasikan laman Solar Eclipse Info dan Planetary, setidaknya hingga tahun 2028, tidak ada gerhana matahari total maupun parsial yang bisa diamati langsung dari wilayah Indonesia. Fenomena ini hanya akan terlihat di belahan bumi lain sesuai lintasan bayangan bulan.
Meski begitu, dunia astronomi telah memetakan jadwal pasti dari setiap gerhana. Pada 17 Februari 2026 akan terjadi gerhana matahari cincin (annular eclipse) yang bisa disaksikan dari kawasan Antartika, dengan sebagian wilayah Afrika, Amerika Selatan, dan samudra di sekitarnya hanya kebagian gerhana parsial.
Lalu pada 12 Agustus 2026, akan terjadi gerhana matahari total yang melewati Greenland, Islandia, Rusia, Portugal, dan Spanyol, dengan durasi totalitas maksimum sekitar 2 menit 18 detik. Pada saat yang sama, sebagian Eropa, Afrika, dan Amerika Utara hanya bisa melihat gerhana parsial.
Setahun setelahnya, 2 Agustus 2027, akan hadir salah satu gerhana matahari total dengan durasi terpanjang di abad ini, mencapai 6 menit 22 detik. Fenomena tersebut akan terlihat dari Spanyol bagian selatan, Maroko, Mesir, hingga kawasan Semenanjung Arab dan Afrika Timur. Tidak berhenti di situ, pada 22 Juli 2028, gerhana matahari total kembali akan berlangsung, kali ini melintasi Samudra Hindia, Australia, Selandia Baru, hingga Pasifik Selatan.
Demikianlah tadi penjelasan lengkap mengenai gerhana matahari parsial yang akan terjadi pada 21 September 2025 mendatang. Semoga bermanfaat!
(par/apl)