Fenomena alam berupa Gerhana Bulan akan terjadi tengah malam ini hingga dini hari besok. Hanya saja, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca di Jawa Tengah rata-rata berawan.
Buat detikers di Jawa Tengah yang ingin menyaksikan fenomena alam ini tidak perlu khawatir. Sebab, awan yang muncul malam ini diperkirakan hanya tipis.
Kondisi itu membuat gerhana bulan tetap bisa disaksikan dari semua daerah di Jawa Tengah malam ini tanpa memerlukan alat bantu apapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata wilayah di Jateng nanti malam berawan," kata prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Icky saat dihubungi detikJateng, Minggu (7/9/2025).
Adapun awan yang terbentuk di langit Jawa Tengah pada malam ini menurutnya tidak begitu tebal. Aktivitas untuk menyaksikan gerhana bulan diprediksi tidak akan terganggu.
"Tapi kemungkinan untuk melihat gerhana bulan di wilayah Jateng aman, tidak terganggu," kata dia.
Apalagi, fase gerhana bulan yang terjadi pada malam ini cukup panjang. BMKG mencatat durasi gerhana ini, dari fase awal (P1) hingga akhir (P4), akan berlangsung selama 5 jam 29 menit 48 detik.
Parsialitas gerhana, yakni dari Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga berakhir (U4), terjadi selama 3 jam 20 menit 2 detik. Sedangkan durasi totalitas akan berlangsung selama 1 jam 22 menit 56 detik, yaitu mulai pukul 00.30-01.53 WIB.
Ia menyarankan pengamatan dilakukan di lokasi dengan langit cerah dan minim polusi cahaya. Bagi yang tidak bisa menyaksikan langsung, BMKG menyiarkan gerhana secara live streaming di laman gerhana.bmkg.go.id.
"Untuk menyaksikan gerhana, disarankan memilih lokasi dengan langit cerah dan minim polusi cahaya, serta mempersiapkan kamera atau ponsel untuk long exposure agar dapat mengabadikan momen dengan baik. Penggunaan mata telanjang sudah cukup untuk menikmati fenomena ini," ujarnya.
"Manfaatkan momen langka ini untuk edukasi dan kebersamaan, namun tetap menjaga keselamatan saat melakukan pengamatan di luar ruangan," lanjutnya.
Kemenag Imbau Warga Jateng Salat Gerhana
Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Akhmad Farkhan, menjelaskan gerhana bulan bukan hanya fenomena astronomi, tetapi juga memiliki nilai keagamaan. Umat Islam dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah.
"Salat gerhana bulan disunnahkan kepada daerah yang mengalami puncak Gerhana Bulan Total (GBT)," kata Farkhan dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Minggu (7/9/2025).
Menurut data astronomis, gerhana bulan total di wilayah Indonesia Barat dimulai pukul 23.27 WIB, masuk fase total pada 00.30 WIB, puncaknya terjadi pukul 01.11 WIB, kemudian berakhir pada 02.56 WIB.
Farkhan mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan Kantor Kemenag kabupaten/kota se-Jateng agar berkoordinasi dengan para ulama, pimpinan ormas Islam, dan takmir masjid. Hal ini untuk memastikan salat gerhana bisa terlaksana dengan baik di berbagai daerah.
"Bagi umat Islam diimbau untuk melakukan salat sunnah gerhana sesuai tuntunan syariah, memperbanyak takbir, zikir, istighfar, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya serta berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara," jelasnya.
(ahr/ahr)