Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menindak sarana peredaran sekretom ilegal di Magelang, Jawa Tengah, pada 25 Juli 2025. Sekretom sendiri merupakan produk biologi turunan dari stem cell.
Istilah stem cell bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Tahun lalu, urusan stem cell murah sudah sempat menghebohkan dunia maya. Pro dan kontra masyarakat terbangun dengan argumen masing-masing.
Ingin menyelami apa itu stem cell lebih dalam? Cek pembahasan ringkasnya berikut!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Stem Cell
Disadur dari buku Aplikasi Madu sebagai Aktivator Stem Cell oleh Erma Safitri dkk, stem berarti batang, sedangkan cell adalah kata Inggris yang bermakna sel. Bila digabung, keduanya merujuk pada sel awal mula atau pertama kali yang mengawali pertumbuhan sel-sel lain.
Ibaratnya, stem cell adalah batang pohon yang kemudian menjadi sumber perkembangan cabang, ranting, daun, bunga, buah, dan seterusnya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa stem cell adalah awal terbentuknya berbagai jaringan tubuh, baik endoderm, mesoderm, maupun ectoderm.
Lebih lanjut, berdasar keterangan dari buku Repair Endotel Pembuluh Darah Melalui Latihan Fisik dan Stem Cell Exogenous oleh Rahayu, stem cell disebut juga sel punca, sel induk, atau sel batang. Sel ini punya 2 sifat:
- Kemampuan berdiferensiasi menjadi sel lain. Maksudnya, stem cell bisa berkembang menjadi berbagai jenis sel lain, seperti sel saraf, sel otot rangka, dan sel pankreas.
- Kemampuan meregenerasi sehingga mampu membuat salinan sel yang sama persis dengan dirinya sendiri melalui pembelahan.
Jenis Stem Cell
Sel stem dapat dibedakan berdasar potensi dan sumbernya sebagaimana dijelaskan dalam buku Stem Cell oleh Rizka. Berikut jenis-jenisnya:
- Stem cell totipoten: Merupakan stem cell yang ada di zigot. Hasil diferensiasinya berasal dari tiga lapisan germinal.
- Stem cell pluripoten: Berasal dari massa bagian dalam blastosit. Hasil diferensiasi bersumber dari 3 lapisan germinal, yakni endodermis, mesodermis, dan ektodermis, tetapi tidak mampu membentuk sel plasenta atau sel ekstra-embrionik.
- Stem cell multipoten: Lazim ditemukan pada janin yang sedang berevolusi, tetapi juga ada di organisme dewasa.
- Stem cell unipoten: Ditemukan pada organisme dewasa. Berdiferensiasi menggunakan satu tipe sel.
Erma Safitri dkk dalam bukunya, Stem Cell, menerangkan jenis lain sel punca yang diklasifikasikan menurut tingkat kematangan jaringan penghasilnya, yakni:
- Stem cell embrionik: Merupakan stem cell yang didapat saat perkembangan individu masih di tahap embrio. Stem cell ini bersifat pluripoten sehingga punya karakteristik yang sulit disaingi tipe sel lain.
- Stem cell dewasa: Sel ini ditemukan di antara sel-sel lain dalam jaringan yang telah mengalami maturasi dan berdiferensiasi. Dapat juga dikatakan bahwa stem cell dewasa adalah sekelompok sel yang belum berdiferensiasi.
Manfaat Stem Cell
Sebagaimana sudah jadi pengetahuan umum, stem cell perlahan-lahan mulai dipergunakan untuk pengobatan. Dirujuk dari buku Pengobatan dengan Terapi Sel Induk tulisan Tresno Saras, beberapa manfaatnya jika dimasukkan tubuh manusia adalah:
- Menambah jumlah peredaran darah.
- Mempercepat mikro sirkulasi darah sehingga bisa menyembuhkan pasien stroke, tekanan darah tinggi, hingga leukimia.
- Menambah oksigen dalam darah.
- Mempercepat transportasi nutrisi ke seluruh tubuh.
- Mempercepat pembersihan dalam tubuh manusia sehingga pasien dapat buang air besar maupun kecil dengan lancar.
- Mempercepat metabolisme tubuh.
- Menambah kinerja sel badan.
- Meningkatkan kemampuan antikanker.
- Mempercepat penyembuhan luka dan patah tulang.
Dilihat dari situs resmi Tim Sel Punca FKKMK UGM, peran utama stem cell adalah regenerasi jaringan. Peran ini dimungkinkan karena stem cell bisa dikondisikan sedemikian rupa untuk berkembang menjadi sel-sel tertentu yang pada gilirannya dapat mengganti atau memperbaiki sel rusak.
Oleh karena itu, stem cell terkenal sebagai obat untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan, seperti trauma tulang belakang, penyakit parkinson, sklerosis amiotrofik lateral, alzheimer, hingga penyakit jantung dan osteoartritis.
Efek Samping Transplantasi Stem Cell
Perlu dipahami bahwa terapi apa pun, termasuk stem cell, mungkin menimbulkan efek samping. Beberapa faktor yang memegang peranan menurut penjelasan dari laman Ditjen Keslan Kementerian Kesehatan, adalah kondisi pasien, kualitas stem sel, metode terapi, dan dosis yang digunakan.
Diringkas dari laman Canadian Cancer Society, beberapa efek samping yang dimungkinkan akibat terapi stem cell adalah:
- Jumlah sel darah rendah. Pasalnya, sel induk butuh waktu untuk mencapai sumsum tulang dan memproduksi sel darah baru.
- Infeksi. Hal ini bisa terjadi karena jumlah sel darah putih dan kekebalan tubuh rendah. Akibatnya, infeksi bakteri, virus, atau jamur dapat terjadi.
- Pendarahan. Pasca transplantasi stem cell, pendarahan juga bisa terjadi karena jumlah trombosit rendah. Alhasil, kemampuan pembekuan darah berkurang.
- Masalah pencernaan mungkin terjadi karena jaringan pasien sensitif terhadap obat kemoterapi yang diberikan sebelum transplantasi. Dapat juga disebabkan infeksi atau efek samping obat-obatan.
- Penyakit graft-versus-host (GVH). Mudahnya, penyakit GVH terjadi ketika stem cell dari donor menyerang sel pasien penerima.
- Nyeri. Kondisi tidak mengenakkan ini mungkin terjadi karena kemoterapi dan terapi radiasi yang diberikan kepada pasien sebelum transplantasi. Bisa juga diakibatkan infeksi maupun pemberian obat-obatan.
Nah, itulah sekilas penjelasan tentang stem cell yang sedang dibahas buntut praktik ilegal di Magelang. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!
(sto/ams)