- Peristiwa Penting Rabiul Awal 1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW 2. Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul 3. Peristiwa Hijrah ke Madinah 4. Perang Buwath 5. Perang Safwan (Badar Pertama) 6. Perang Zi Amar (Ghatfan) 7. Perang Bani An-Nadhir 8. Perang Daumatul Jandal 9. Perang Bani Lahyan 10. Wafatnya Rasulullah 11. Pengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah
Dalam kalender hijriah yang digunakan oleh umat Islam, nama bulan ketiganya adalah Rabiul Awal yang dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun, itu hanyalah satu dari sekian peristiwa penting Rabiul Awal.
Menurut penjelasan Ida Fitri Shohibah dalam buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah, Rabiul Awal berasal dari kata 'rabi' yang berarti musim bunga, sementara 'awal' artinya pertama dalam bahasa Arab. Hal ini berkaitan dengan pohon-pohon buah yang mulai berbunga pada waktu tersebut. Oleh sebab itu, Rasulullah memilih nama Rabiul Awal sebagai bulan ketiga dalam penanggalan hijriah.
Lantas, ada peristiwa penting apa saja yang terjadi pada bulan Rabiul Awal? Mari kita simak penjelasan lengkap berikut ini untuk menemukan jawabannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa Penting Rabiul Awal
Dikutip dari Buku Pintar Sejarah Islam tulisan Qasim A Ibrahim dan Muhammad A Saleh, Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah tulisan Ida Fitri Shohibah, serta laman resmi Kementerian Agama, berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah pada bulan Rabiul Awal.
1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah, bertepatan dengan 23 April 571 M. Peristiwa ini bukan hanya menjadi tonggak sejarah bagi umat Islam, melainkan juga titik balik peradaban manusia.
Kehadiran Rasulullah membawa perubahan besar, mengeluarkan umat dari kegelapan menuju cahaya iman. Oleh karena itu, setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, memperingatinya dengan penuh sukacita.
Peringatan kelahiran Rasulullah SAW bukan sekadar mengenang hari lahirnya, melainkan juga momentum untuk meneladani akhlak mulianya. Kelahirannya membawa kabar gembira dan harapan baru bagi umat manusia, sementara wafatnya justru membawa kesedihan mendalam. Maka, tidak heran bila umat Islam lebih fokus memperingati kelahiran Rasulullah SAW sebagai wujud rasa syukur atas hadirnya rahmat terbesar dari Allah SWT.
2. Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul
Pada bulan Rabiul Awal juga terjadi peristiwa agung ketika Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul. Saat itu beliau berusia 40 tahun. Pengangkatan ini menandai awal dari dakwah Islam yang berlangsung secara sembunyi-sembunyi. Kemudian dakwah dilakukan dengan terang-terangan untuk menyeru umat manusia kepada jalan tauhid.
Momen ini menjadi awal mula penyebaran Islam secara luas. Nabi Muhammad SAW membawa risalah yang memandu manusia menuju kehidupan yang lebih baik, adil, dan berakhlak mulia. Sejak pengangkatan tersebut, perjalanan dakwah penuh tantangan pun dimulai. Namun dengan kesabaran dan pertolongan Allah, Islam terus berkembang hingga menyinari berbagai belahan dunia.
3. Peristiwa Hijrah ke Madinah
Salah satu peristiwa monumental di bulan Rabiul Awal adalah hijrah umat Islam dari Makkah ke Madinah. Hijrah di sini tidak hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga strategi besar untuk menyelamatkan dakwah Islam yang kala itu mendapat tekanan keras dari kaum Quraisy. Dengan hijrah, umat Islam dapat membangun masyarakat baru yang lebih kuat dan solid.
Di Madinah, Rasulullah SAW bersama para sahabat menyusun fondasi pemerintahan Islam. Dari kota inilah Islam berkembang pesat dan menyebar ke berbagai wilayah. Tidak berlebihan jika peristiwa hijrah menjadi titik awal kejayaan Islam, bahkan dijadikan patokan dalam penanggalan hijriah. Dengan demikian, hijrah adalah simbol perjuangan sekaligus pengorbanan demi tegaknya agama Allah.
4. Perang Buwath
Selain kelahiran, pengangkatan risalah, dan hijrah, bulan Rabiul Awal juga menjadi saksi beberapa peperangan penting dalam sejarah Islam. Setiap peperangan menyimpan kisah berharga tentang strategi, keteguhan iman, serta keberanian umat Islam dalam mempertahankan agama. Beberapa di antaranya adalah Perang Buwath, Perang Safwan, serta sejumlah ekspedisi lain yang terjadi pada masa awal dakwah Rasulullah SAW.
Perang Buwath berlangsung pada bulan Rabiul Awal tahun ke-2 Hijriah. Rasulullah SAW memimpin pasukan yang berjumlah sekitar 200 orang sahabat. Tujuan utama dari ekspedisi ini adalah menghadang kafilah Quraisy yang dipimpin oleh Umayyah bin Khalaf. Meski tidak terjadi pertempuran langsung karena kafilah berhasil lolos, peristiwa ini menunjukkan kesiapan kaum Muslimin dalam menghadapi ancaman dari Quraisy.
Kehadiran Rasulullah SAW di medan ini juga menegaskan bahwa Islam tidak hanya berbicara tentang ibadah ritual, tetapi juga melindungi umatnya dari ancaman eksternal. Walaupun tanpa bentrokan fisik, Perang Buwath memberikan pesan penting: umat Islam harus waspada dan siap menjaga eksistensinya kapan saja.
5. Perang Safwan (Badar Pertama)
Tak lama setelah Perang Buwath, terjadi Perang Safwan yang juga dikenal dengan sebutan Badar Pertama. Peristiwa ini berlangsung pada bulan Rabiul Awal tahun ke-2 Hijriah.
Rasulullah SAW memimpin sekitar 70 orang sahabat untuk mengejar Karaz bin Jabir al-Fihri. Karaz berusaha menyerang penggembala Muslim di Madinah, sehingga Rasulullah segera mengambil langkah antisipasi.
Walau pertempuran besar tidak terjadi, aksi ini menunjukkan sikap sigap Nabi dalam menjaga keamanan Madinah. Perang Safwan menjadi contoh nyata bahwa setiap ancaman sekecil apapun harus dihadapi dengan strategi matang. Dari sini, umat Islam belajar bahwa pertahanan merupakan bagian penting dalam membangun peradaban.
6. Perang Zi Amar (Ghatfan)
Masih di bulan Rabiul Awal, Rasulullah SAW memimpin pasukan dalam Perang Zi Amar. Perang ini melibatkan kaum muslimin melawan kabilah Ghatfan yang saat itu bersekutu dengan Quraisy untuk melemahkan posisi umat Islam. Kekuatan pasukan muslim dalam ekspedisi ini tidak hanya sebatas jumlah, tetapi juga pada strategi dan koordinasi yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Walaupun tidak terjadi pertempuran frontal yang besar, peristiwa Zi Amar menjadi bukti nyata bahwa umat Islam selalu sigap menghadapi ancaman. Kaum muslimin berhasil menunjukkan keberanian sekaligus menghalangi upaya musuh untuk menyerang Madinah. Dari peristiwa ini, umat Islam semakin percaya diri dalam menjaga stabilitas dan keamanan dakwah Islam di jazirah Arab.
7. Perang Bani An-Nadhir
Perang melawan Bani An-Nadhir termasuk salah satu peristiwa besar di bulan Rabiul Awal. Bani An-Nadhir adalah kaum Yahudi yang melanggar perjanjian dengan Rasulullah SAW. Mereka berkhianat dengan merencanakan pembunuhan terhadap beliau. Rencana ini akhirnya terungkap dan menimbulkan konflik serius antara umat Islam dengan Bani An-Nadhir.
Rasulullah SAW bersama kaum muslimin mengepung perkampungan Bani An-Nadhir hingga mereka menyerah. Allah menurunkan Surat al-Hasyr sebagai penegasan atas pengusiran Bani An-Nadhir dari Madinah. Peristiwa ini sangat penting karena menandai tegaknya hukum Islam atas pihak yang melanggar perjanjian dan mengancam keselamatan umat.
Selain itu, pengusiran Bani An-Nadhir menjadi pelajaran penting bagi umat Islam tentang konsekuensi pengkhianatan. Madinah kembali stabil setelah peristiwa ini, dan kaum muslimin mendapatkan penguatan moral serta keyakinan bahwa Allah selalu menolong hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya. Dari sini, dakwah Islam semakin kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan.
8. Perang Daumatul Jandal
Perang Daumatul Jandal juga terjadi pada bulan Rabiul Awal, tepatnya pada tahun kelima Hijriah. Daumatul Jandal merupakan daerah strategis di utara jazirah Arab, yang sering menjadi jalur perdagangan. Kabilah-kabilah di wilayah tersebut dikenal kerap mengganggu keamanan dan mengancam kafilah dagang kaum muslimin.
Rasulullah SAW memimpin langsung pasukan menuju wilayah tersebut dengan tujuan menekan gangguan dan menunjukkan kekuatan Islam. Walaupun musuh berhasil menghindar, keberadaan kaum muslimin di sana berhasil memberi pesan kuat.
Langkah ini memperluas pengaruh Islam ke wilayah utara dan membuka jalan bagi dakwah selanjutnya. Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa kekuatan kaum muslimin semakin diperhitungkan oleh kabilah-kabilah Arab lainnya. Dengan demikian, Perang Daumatul Jandal menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya memperkuat eksistensi umat Islam di kawasan jazirah.
9. Perang Bani Lahyan
Perang Bani Lahyan terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun keenam Hijriah. Perang ini dipicu oleh pengkhianatan Bani Lahyan yang sebelumnya telah membunuh para sahabat Rasulullah dalam peristiwa Bi'r Ma'unah. Untuk menegakkan keadilan, Rasulullah SAW mengumpulkan pasukan muslimin dan bergerak menuju perkampungan Bani Lahyan.
Meskipun pasukan muslimin tidak menemukan musuh secara langsung karena mereka melarikan diri ke pegunungan, ekspedisi ini tetap memiliki arti penting. Rasulullah SAW berhasil menegaskan kekuatan Islam dan menakutkan musuh-musuh yang berkhianat. Perang ini juga menunjukkan bahwa pengkhianatan terhadap umat Islam tidak akan dibiarkan tanpa balasan yang tegas.
10. Wafatnya Rasulullah
Salah satu peristiwa paling bersejarah dalam bulan Rabiul Awal adalah wafatnya Rasulullah SAW. Beliau wafat pada tahun ke-11 Hijriah setelah menderita sakit beberapa hari. Saat itu, Rasulullah SAW sempat menunjuk Abu Bakar untuk menggantikan beliau memimpin shalat jamaah, sebuah isyarat tentang kedudukan Abu Bakar di mata umat.
Kepergian Rasulullah SAW membuat suasana Madinah diliputi kesedihan yang mendalam. Para sahabat dan kaum muslimin merasakan kehilangan besar karena berpisah dengan pemimpin sekaligus teladan umat. Namun, peristiwa ini juga menjadi ujian bagi umat Islam untuk tetap teguh menjaga agama dan meneruskan perjuangan Rasulullah SAW.
11. Pengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah
Setelah wafatnya Rasulullah SAW umat Islam menghadapi persoalan besar tentang siapa yang akan memimpin mereka. Dalam pertemuan di Saqifah Bani Sa'idah, para sahabat akhirnya sepakat mengangkat Abu Bakar ash-Shiddiq sebagai khalifah pertama. Keputusan ini menjadi titik awal terbentuknya sistem kepemimpinan dalam Islam.
Pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah menunjukkan betapa pentingnya persatuan umat setelah kehilangan Rasulullah SAW. Abu Bakar dikenal sebagai sahabat paling dekat dengan Nabi dan memiliki keteguhan iman yang tinggi. Di bawah kepemimpinannya, umat Islam tetap terjaga, dakwah tetap berjalan, dan persatuan kaum muslimin tetap terpelihara.
Demikianlah tadi sejumlah peristiwa penting Rabiul Awal, mulai dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sejumlah peperangan, hingga pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah. Semoga bermanfaat!
(par/ams)