Warga Gemampir Klaten Pingsan Diserang Tawon Gung Saat Tebang Bambu

Warga Gemampir Klaten Pingsan Diserang Tawon Gung Saat Tebang Bambu

Achmad Hussein Syauqii - detikJateng
Jumat, 22 Agu 2025 17:37 WIB
Korban sengatan tawon dirawat di RSCH Klaten, Jumat (22/8/2025).
Korban sengatan tawon dirawat di RSCH Klaten, Jumat (22/8/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Koloni tawon gung menyerang warga di Desa Gemampir, Kecamatan Karangnongko, Klaten tadi siang. Korban, Sutardi (50) sampai pingsan sehingga dilarikan ke IGD RS Cakra Husada (RSCH) Klaten.

"Saya pada saat tebang pring (bambu) baru dapat dua batang. Mau bersihin ranting yang kedua itu langsung diserang," ungkap Sutardi kepada wartawan di RSCH, Jumat (22/8/2025) siang.

Diceritakan Sutardi, sekitar pukul 10.00 WIB dirinya dan seorang rekannya menebang pohon bambu. Rekannya yang satu sempat dikejar tapi tidak kena.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang satu cuma dikejar, dan lari tapi saya diserang, mungkin yang jadi sasaran saya. Karena yang dan ngrancasi saya," lanjut Sutardi.

ADVERTISEMENT

"Yang nyerang tawon gung, ya kurang lebih perkiraan sekitar 15-20 tawon. Yang diserang kepala belakang, geger (punggung) tapi untuk tangan, wajah aman," kata Sutardi.

"Saya kecapekan lari muter-muter, pusing setelah itu nggak tahu. Tadi mumet (pusing), ini sudah berkurang," imbuhnya.

Dokter Bagas, selaku dokter jaga RS Cakra Husada menjelaskan korban mendapatkan 16-20 sengatan. Kondisi pasien saat datang sesak napas.

"Pasien mengalami kondisi sesak napas dan saat dianalisis korban sempat pingsan saat dikejar. Untuk penanganan awal pasien tersebut perlu dirawat inap karena jika terjadi komplikasi terjadi alergi berat akan berisiko tinggi," kata Bagas.

Menurut Bagas, sengatan di punggung dan lengan belakang. Pasien sempat pingsan karena berlari saat dikejar tawon.

"Terlalu lelah lari-lari saat dikejar jadi bisa pingsan. Jika tersengat pasien bisa mengecek jumlah sengatan, jika cuma 1-2 bisa diberi anti nyeri tapi jika banyak bisa menyebabkan alergi berat bahkan komplikasi sehingga perlu ditangani intensif," imbuh Bagas.

Kepala Desa Gemampir, Kecamatan Karangnongko, Sri Lestari, menyatakan korban satu orang warganya dan sudah dibawa ke RS. Lokasi sarang di pohon besi dan bambu.

"Sarang di pohon besi dan bambu, bukan di pinggir sungai seperti serangan yang dulu tapi ini di kebun. Kita sudah koordinasi dengan relawan desa, kecamatan untuk pemusnahan," katanya.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads