Kepala SDN Pakintelan 2, Slamet Hari Pambudi, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB ketika korban dalam perjalanan pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 1-2 km dari sekolah.
"Di tengah perjalanan ada kendaraan roda empat yang mencoba menculik ananda. Pelaku seorang diri, mobil berhenti di depan, kemudian anak langsung ditarik untuk dimasukkan ke mobil," kata Slamet saat dihubungi detikJateng, Rabu (20/8/2025).
Korban berhasil melepaskan diri dan melarikan diri ke arah rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Setelah lepas, dia minta tolong, orang tuanya, RT, Babinsa, langsung kumpul. Kami langsung koordinasi dengan Satuan Pendidikan, Dinas Pendidikan, Dinas Perlindungan Anak," jelas Slamet.
Slamet menyebut pihaknya bersama warga sempat menelusuri lokasi kejadian dan kendaraan yang diduga digunakan pelaku, termasuk nomor polisimya pun sudah terekam di CCTV.
"Sudah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti," tambahnya.
Menurut Slamet, kondisi korban kini berangsur pulih. Pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang memberikan pendampingan agar korban tidak trauma.
"Alhamdulillah Selasa kemarin sudah masuk sekolah lagi. Kami berikan edukasi, pendampingan, dan juga dukungan psikologis agar anak tetap semangat," ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, sekolah kini memperketat pengawasan siswa terutama saat jam pulang. Guru-guru siap mengantar murid pulang bila orang tua tidak bisa menjemput.
"Sekolah kami sudah menerapkan konsep sekolah ramah anak. Untuk anak yang rumahnya jauh atau jalannya sepi, guru siap mengantar bila orang tua berhalangan," tegas Slamet.
Ia juga mengimbau orang tua untuk meningkatkan kerja sama dengan sekolah dalam menjaga keamanan anak-anak.
(apl/afn)