- Ayat Salamun Rebo Wekasan Beserta Artinya 1. Surah Ar-Ra'd Ayat 24 2. Surah Yasin Ayat 58 3. Surah As-Saffat Ayat 79-80 4. Surah As-Saffat Ayat 109-110 5. Surah As-Saffat Ayat 120-121 6. Surah As-Saffat Ayat 130-131 7. Surah Az-Zumar Ayat 73 8. Surah Al-Qadr Ayat 5
- Cara Mengamalkan Ayat Salamun Rebo Wekasan
Di sebagian kalangan umat Islam, bulan Safar kerap dikaitkan dengan berbagai amalan khusus. Salah satunya adalah pembacaan ayat salamun Rebo Wekasan, sebuah tradisi yang hadir di Rabu terakhir bulan Safar dan masih terus dijalankan hingga kini.
Dikutip dari buku Kumpulan Khotbah Jumat Sepanjang Tahun Hijriyah tulisan Reyvan Maulid, ayat salamun Rebo Wekasan adalah rangkaian ayat Al-Quran yang dibaca pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Disebut 'ayat salamun' karena masing-masing ayat diawali dengan kata salamun, yang dalam Al-Quran tercatat muncul sebanyak delapan kali.
Amalan ini dilakukan dengan tujuan memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari bala, musibah, dan berbagai macam wabah. Lantas, bagaimanakah ayat salamun itu? Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayat Salamun Rebo Wekasan Beserta Artinya
Masih dikutip dari buku Kumpulan Khotbah Jumat Sepanjang Tahun Hijriyah tulisan Reyvan Maulid, berikut ini merupakan urutan ayat salamun Rebo Wekasan selengkapnya.
1. Surah Ar-Ra'd Ayat 24
Ayat salamun yang pertama terdapat dalam Surah Ar-Ra'd ayat 24. Ayat ini mengisahkan tentang ucapan malaikat kepada orang-orang beriman yang telah berhasil melewati berbagai ujian hidup dengan penuh kesabaran. Kesabaran itu menjadi sebab mereka memperoleh kemuliaan dan balasan terbaik dari Allah, yaitu surga sebagai tempat kembali yang kekal.
Bacaan ayat:
مَلَـٰٓئِكَةٌۭ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍۢ • سَلَـٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى ٱلدَّارِ
Salāmun 'alaikum bimā ṣabartum fani'ma 'uqbad-dār.
Artinya: "Malaikat berkata, 'Salamun 'alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu) karena kesabaranmu.' Itulah sebaik-baiknya tempat kesudahan (surga)."
Ayat ini memberikan gambaran betapa besar kedudukan orang-orang yang tabah menghadapi cobaan. Kesabaran mereka tidak hanya dihargai, tetapi juga menjadi pintu masuk menuju kenikmatan abadi di surga 'Adn. Lebih dari itu, keselamatan yang diucapkan para malaikat merupakan bentuk penghormatan sekaligus kabar gembira bahwa perjuangan dan pengorbanan mereka di dunia tidak sia-sia.
2. Surah Yasin Ayat 58
Berikutnya, ayat salamun kedua tercantum dalam Surah Yasin ayat 58. Jika pada ayat sebelumnya keselamatan datang melalui ucapan malaikat, maka pada bagian ini justru Allah SWT sendiri yang menyampaikan salam-Nya langsung kepada orang-orang beriman. Tentu hal ini menjadi bentuk kemuliaan yang tidak ternilai.
Bacaan ayat:
سَلَـٰمٌۭ قَوْلًۭا مِّن رَّبٍّۢ رَّحِيمٍۢ
Salāmun qawlan mir rabbir-raḥīm.
Artinya: "Salam sejahtera sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang."
Ayat ini menegaskan betapa tingginya kedudukan hamba-hamba yang taat. Mereka tidak hanya diberi balasan berupa surga, tetapi juga menerima ucapan salam langsung dari Allah, Sang Maha Penyayang. Salam ini menjadi simbol kemuliaan sekaligus pemisah antara golongan yang beriman dengan mereka yang ingkar. Dengan begitu, jelas bahwa keselamatan hakiki hanyalah milik orang-orang yang senantiasa menjaga iman dan amal saleh.
3. Surah As-Saffat Ayat 79-80
Ayat salamun berikutnya terdapat dalam Surah As-Saffat ayat 79-80. Pada bagian ini, Allah menegaskan balasan yang diberikan kepada Nabi Nuh AS atas keteguhan dan pengorbanannya dalam menyampaikan risalah tauhid meski menghadapi tantangan berat dari kaumnya.
Bacaan ayat:
سَلَـٰمٌ عَلَىٰ نُوحٍۢ فِى ٱلْعَـٰلَمِينَ • إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ
Salāmun 'alā Nūḥin fil-'ālamīn • innā kadhālika najzīl-muḥsinīn.
Artinya: "Kesejahteraan (Kami limpahkan) atas Nuh di semesta alam. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan."
Ayat ini menunjukkan bagaimana Allah SWT meninggikan derajat Nabi Nuh AS sebagai teladan bagi seluruh alam. Salam yang dilimpahkan kepadanya bukan hanya sekadar doa keselamatan, melainkan juga pengakuan atas jasa besar beliau dalam menjaga iman. Dengan ini, Allah menegaskan bahwa setiap orang yang berbuat kebaikan akan memperoleh balasan setimpal, sebagaimana yang diberikan kepada Nabi Nuh AS.
4. Surah As-Saffat Ayat 109-110
Masih dalam surah yang sama, ayat salamun keempat ditujukan kepada Nabi Ibrahim AS. Beliau dikenal sebagai bapak para nabi, yang perjuangannya dalam menegakkan tauhid penuh dengan ujian berat, mulai dari penentangan ayahnya hingga ujian pengorbanan anaknya.
Bacaan ayat:
سَلَـٰمٌ عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ • كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ
Salāmun 'alā Ibrāhīm • kadhālika najzīl-muḥsinīn.
Artinya: "Salam sejahtera atas Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan."
Dalam ayat ini, keselamatan disampaikan kepada Nabi Ibrahim AS sebagai penghormatan atas keteguhan imannya. Meski menghadapi berbagai rintangan, beliau tidak pernah goyah dalam menyeru umatnya kepada Allah SWT. Pesan dari ayat ini jelas: setiap orang yang istiqamah dalam kebaikan akan mendapatkan balasan yang sama, yakni penghormatan dan keselamatan dari Allah.
5. Surah As-Saffat Ayat 120-121
Selanjutnya, salam juga diberikan kepada Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS sebagaimana disebutkan dalam ayat 120-121 Surah As-Saffat. Kedua nabi ini diutus untuk membimbing Bani Israil dan menghadapi kekejaman Firaun.
Bacaan ayat:
سَلَـٰمٌ عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَـٰرُونَ • إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ
Salāmun 'alā Mūsā wa Hārūn • innā kadhālika najzīl-muḥsinīn.
Artinya: "Salam sejahtera atas Musa dan Harun. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan."
Ayat ini menekankan bahwa perjuangan Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS tidak pernah sia-sia. Meskipun menghadapi penguasa zalim seperti Firaun, mereka tetap teguh menyampaikan risalah kebenaran. Salam dari Allah merupakan bentuk penghargaan atas keberanian, keteguhan, dan kesabaran mereka dalam melaksanakan amanah kenabian.
6. Surah As-Saffat Ayat 130-131
Masih dalam Surah As-Saffat, ayat salamun juga ditujukan kepada Nabi Ilyas AS. Beliau termasuk nabi yang menyeru umatnya untuk kembali kepada jalan Allah dan meninggalkan penyembahan berhala.
Bacaan ayat:
سَلَـٰمٌ عَلَىٰٓ إِلْ يَاسِينَ • إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ
Salāmun 'alā Ilyāsīn • innā kadhālika najzīl-muḥsinīn.
Artinya: "Salam sejahtera atas Ilyas (dan kaumnya). Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan."
Bagian dari surat As-Saffat ini menegaskan penghormatan Allah kepada Nabi Ilyas AS yang konsisten dalam mengajak umatnya beribadah hanya kepada Allah. Salam yang diberikan menjadi bentuk penghargaan atas amal saleh serta tanda bahwa perjuangan seorang nabi selalu mendapatkan balasan mulia di sisi Allah.
7. Surah Az-Zumar Ayat 73
Ayat salamun ketujuh terdapat dalam Surah Az-Zumar ayat 73. Ayat ini menggambarkan suasana ketika orang-orang bertakwa dipersilakan memasuki surga secara berombongan, disambut hangat oleh para malaikat penjaga pintu surga.
Bacaan ayat:
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ رَبَّهُمْ إِلَى ٱلْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَـٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَٱدْخُلُوهَا خَـٰلِدِينَ
Wa sīqal-ladhīnat-taqaw rabbahum ilal-jannati zumaran ḥattā idhā jā'ūhā wa futiḥat abwābuhā wa qāla lahum khazanatuhā salāmun 'alaikum ṭib'tum fadkhulūhā khālidīn.
Artinya: "Orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan sehingga apabila mereka telah sampai di sana dan pintu-pintunya telah dibuka, para penjaganya berkata kepada mereka, 'salamun 'alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu), berbahagialah kamu. Maka masuklah ke dalamnya (untuk tinggal) selama-lamanya.'"
Terdapat gambaran momen penuh kebahagiaan saat orang-orang bertakwa akhirnya memasuki surga di dalam ayat di atas. Salam yang diucapkan para malaikat menjadi tanda penghormatan dan penghargaan atas ketakwaan mereka di dunia. Ungkapan itu juga bermakna bahwa surga adalah tempat kedamaian abadi, tempat segala bentuk penderitaan telah sirna, digantikan dengan kebahagiaan tanpa akhir.
8. Surah Al-Qadr Ayat 5
Ayat salamun terakhir terdapat pada Surah Al-Qadr ayat 5. Berbeda dengan sebelumnya yang berhubungan dengan para nabi atau keadaan di surga, ayat ini berbicara mengenai keistimewaan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.
Bacaan ayat:
سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ
Salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr.
Artinya: "Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."
Ayat salamun yang terakhir ini menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar dipenuhi dengan kedamaian, keberkahan, dan keselamatan hingga terbit fajar. Pada malam itulah malaikat turun ke bumi dengan membawa ketentraman dan doa kebaikan bagi hamba yang beribadah. Ayat salamun ini memberi pesan bahwa siapa pun yang menghidupkan malam tersebut dengan ikhlas akan mendapatkan limpahan rahmat dan keberkahan yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.
Cara Mengamalkan Ayat Salamun Rebo Wekasan
Dalam tradisi sebagian umat Islam, khususnya di Jawa, amalan Ayat Salamun pada Rebo Wekasan dilakukan sebagai bentuk ikhtiar untuk menolak bala. Dikutip dari NU Online, salah satu cara yang dikenal adalah dengan menulis ayat salamun yang terdapat dalam Al-Quran. Ayat ini kemudian ditulis di sebuah wadah seperti bejana, gelas, atau toples.
Setelah selesai dituliskan, wadah tersebut diisi air, lalu tulisan ayatnya dihapus dengan air tersebut. Air yang sudah bercampur dengan tulisan ayat tadi kemudian diminum. Berdasarkan keterangan yang dikutip oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayah Az-Zain, amalan ini diyakini dapat mendatangkan perlindungan dari marabahaya yang diturunkan pada malam Rabu terakhir di bulan Safar. Wallahu a'lam bishawab.
Demikianlah tadi penjelasan lengkap mengenai ayat salamun Rebo Wekasan beserta artinya. Semoga bermanfaat!
(par/aku)