Sekolah rakyat di Kabupaten Wonosobo resmi dimulai hari ini. Isak tangis wali murid pun tak terbendung saat salah seorang siswi berpidato untuk berpamitan kepada para orang tua.
Salah satunya adalah Rohmawati. Ia mengaku sedih bercampur bahagia saat anaknya mulai masuk di sekolah berasrama ini. Harapannya, anak bisa berlatih mandiri.
"Rasanya campur-campur. Ada sedihnya ada bahagianya. Tidak apa-apa sekolah di sini, semoga bisa berlatih mandiri," kata dia saat ditemui di BLK Wonosobo yang saat ini digunakan untuk Sekolah Rakyat, Jumat (15/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa juga dikatakan ibu Solihun. Meski sedih lantaran harus berpisah dengan anaknya, namun ia mengaku senang. Ia berharap anaknya sehat dan meraih mimpi di masa depan.
"Tadi nangis karena sedih. Tapi tidak apa-apa, doanya sehat dan sukses bisa meraih apa yang diimpikan oleh anak," tuturnya.
![]() |
Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyebut ada 100 siswa siswi yang masuk di Sekolah Rakyat di Wonosobo. Ia memastikan semua fasilitas sudah siap, mulai dari ruang kelas hingga asrama untuk siswa-siswi.
"Total siswanya ada 100 anak. Dan tadi saya sudah lihat asramanya sudah komplit. Setiap kamar, ada kamar mandinya. Jadi lantai bawah untuk putri, yang atas untuk putra," ujarnya.
Saat ini lanjutnya, sekolah rintisan ini baru untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA). Sebab, berdasarkan data, banyak lulusan SMP di Wonosobo tidak terserap ke sekolah tingkat atas.
"Awalnya untuk rintisan ini untuk jenjang SMP, tetapi setelah dilakukan pembahasan akhirnya tngkat SMA, karena yang tidak melanjutkan ke jenjang SMA lebih banyak, karena memang banyak yang tidak terserap," terangnya.
Sedangkan lokasi sekolah rakyat saat ini masih menggunakan Gedung BLK. Nantinya, Pemerintah Kabupaten Wonosobo akan menyiapkan lahan khusus untuk menampung siswa mulai jenjang SD, SMP hingga SMA.
"Dibutuhkan lahan 8 hektar, untuk jenjang SD, SMP dan SMA. Ini bertahap dulu, tapi mohon doanya saja ke depan bisa kita wujudkan," tambahnya.
![]() |
(apl/afn)