Pemkab Klaten Turun ke Desa, Warga Curhat soal Hama Tikus

Pemkab Klaten Turun ke Desa, Warga Curhat soal Hama Tikus

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Selasa, 12 Agu 2025 14:54 WIB
Sambung Rasa menjadi program Pemkab Klaten untuk berdialog hingga menyerap aspirasi dari masyarakat.
Foto: Pemkab Klaten
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten terus berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat lewat program Sambung Rasa. Agenda ini menjadi wadah dialog antara pemkab dan warga sekaligus sarana menyampaikan aspirasi langsung di lokasi.

Gelaran Sambung Rasa kedua berlangsung di Gedung Serbaguna Al Mubarok, Desa Kwaren, Kecamatan Ngawen, Selasa (12/8/2025). Hadir Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto, bersama para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), stakeholder, pemerintah kecamatan, dan desa. Ratusan warga tampak memadati acara tersebut.

Beragam fasilitas publik turut disediakan, mulai dari cek kesehatan gratis, perpustakaan keliling, hingga bazar UMKM. Selama kegiatan, Bupati dan Wakil Bupati berdialog akrab dengan warga, mendengar keluhan serta harapan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita jadi lebih dekat dengan warga. Kita bisa langsung mendengarkan keluhan dan harapan dari warga masyarakat. Kemudian jika memang memungkinkan ada yang langsung bisa kita eksekusi. Di sisi lain kita mengajak ke sini kepala OPD dan program mereka kita layanannya kita hadirkan," kata Hamenang.

Menurutnya, warga diundang khusus agar bisa menyampaikan aspirasi secara langsung. "Karena ini acaranya Sambung Rasa sehingga kami kemudian mengundang perwakilan masyarakat untuk kemudian menyampaikan aspirasi mereka. Bermacam-macam (aspirasi yang didapatkan)," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu keluhan utama warga Ngawen yang terungkap dalam acara ini adalah serangan hama tikus yang merusak lahan pertanian. "Isu terbesar Kecamatan Ngawen ternyata ada yang namanya hama tikus. Ini kemudian harus diselesaikan bersama-sama apakah kemudian harus ada kesepakatan pola tanam serempak, apakah kemudian nanti ada jedah padi, palawija, agar memutus rantai tikus. Nanti seperti apa, tapi yang jelas gerakan pertama kita gropyokan, kita lakukan," ujarnya.

Selain gropyokan, Pemkab Klaten juga menyiapkan langkah lain dengan bantuan rumah burung hantu. "Kemudian tadi berkoordinasi dengan beberapa stakeholder nanti ada bantuan rumah burung hantu. Termasuk pelatihan agar mengelola sawah agar kemudian bebas dari hama tikus," pungkas Hamenang.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads