Profil Juliyatmono, Eks Bupati Karanganyar yang Diperiksa soal Korupsi Masjid

Profil Juliyatmono, Eks Bupati Karanganyar yang Diperiksa soal Korupsi Masjid

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 07 Agu 2025 16:53 WIB
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat ditemui wartawan di Lodji Gandrung, Solo, Senin (6/2/2023).
Eks Bupati Karanganyar. Foto: dok. detikJateng
Solo -

Setelah sebelumnya mangkir saat dipanggil sebagai saksi kasus korupsi proyek pembangunan Masjid Agung Madaniyah, mantan Bupati Karanganyar Juliyatmono memenuhi panggilan kedua dari Kejari melalui Kejagung. Berikut profilnya.

Menurut informasi dari laman resmi Kejaksaan Republik Indonesia, awal mula dugaan korupsi pembangunan masjid tersebut terungkap ketika vendor proyek mengaku tidak dibayar dari pekerjaan yang sudah selesai. Dana yang tak dibayar mencapai 5 miliar rupiah.

Sebagai informasi, Masjid Agung Karanganyar itu dibangun pada periode 2019-2021. Dana pembangunannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 101 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa pembangunan masjid sesuai dengan periode jabatan Juliyatmono sebagai bupati Karanganyar yang kedua, terhitung dari 2018 hingga 2023. Oleh karena itu, sosoknya yang kini mengampu amanah sebagai anggota DPR RI Komisi X diperiksa.

Bagi detikers yang ingin tahu lebih lanjut, di bawah ini profil singkat Juliyatmono.

ADVERTISEMENT

Perjalanan Karier Juliyatmono

Menurut keterangan dari Instagramnya, @juliyatmono.1, sosok kelahiran 29 Juli 1966 ini memulai kariernya sebagai guru di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar pada 1997. Tak lama, Juliyatmono banting setir memasuki dunia politik sebagai anggota DPRD.

Disokong Partai Golongan Karya (Golkar), Juliyatmono sukses mendapat jabatan Ketua DPRD Karanganyar masa bakti 2004-2009. Setelahnya, ia didapuk sebagai Wakil Ketua DPRD Karanganyar periode 2009-2013.

Mengakhiri kiprahnya pada 2013 di Lembaga Legislatif, ia kemudian mengajukan diri sebagai bupati Karanganyar. Melawan pasangan Aris Wuryanto-Wagiyo Ahmad Nugroho dan Paryono-Dyah Shintawati, Juliyatmono dan Rohadi Widodo berhasil memenangi pemilihan umum 2013.

Menurut dokumen 'Rekapitulasi Hasil Hitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar Tahun 2013' yang diunggah KPU Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono sukses meraih 243.168 suara, mengalahkan kedua pasangan lawannya.

Usai menyelesaikan masa bakti, ia maju lagi untuk 5 tahun selanjutnya. Kali itu pasangannya adalah Rober Christanto yang saat ini menjabat bupati Karanganyar. Dalam pemilihan umum 2018, keduanya mendapat 296.895 suara alias 56,22%, mengungguli lawannya, pasangan Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih yang mendapat 231.242 atau 43,78% suara.

Pada 2023, Juliyatmono mundur dari posisi Bupati Karanganyar karena berkeinginan maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam kontestasi, ia berjaya keluar sebagai satu dari 7 orang terpilih di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IV.

Disadur dari Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1206 Tahun 2024 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pemilihan Umum Tahun 2024, Juliyatmono tercatat memperoleh 97.157 suara sah. Bersamanya, ada nama-nama seperti Bambang Wuryanto dan Diah Pikatan Orissa Putri Haprani.

Saat ini Juliyatmono tergabung dalam Komisi X DPR RI yang berjumlah 45 orang. Berdasar penjelasan dari situs resmi DPR RI, Komisi X punya ruang lingkup tugas di bidang pendidikan, olahraga, sains, dan teknologi.

Riwayat Pendidikan dan Organisasi Juliyatmono

Dilihat dari situs resmi Kabupaten Karanganyar, berikut daftar pendidikan yang ditempuh Juliyatmono:

  • SD Negeri 1 Kaliboto (1977)
  • MTS Negeri Karanganyar (1980)
  • MAN Karanganyar (1983)
  • Universitas Muhammadiyah Surakarta - S1 (1993)
  • STIE Mitra Indonesia Yogyakarta - S2 (2008)

Ia juga sempat mengikuti pendidikan nonformal di Lemhanas pada 2008 dan kursus pelatihan GTZ Jerman. Adapun di bidang organisasi, Juliyatmono sudah berkecimpung sejak muda, dengan rincian:

  • Ketua OSIS MTSn Karanganyar (1979-1980)
  • Ketua OSIS MAN Karanganyar (1982-1983)
  • Sekretaris Resimen Mahasiswa UMS (1987-1993)
  • Anggota Malimpa UMS (1986-1993)
  • Ketua IMM UMS (1984-1993)
  • Ketua Karang Taruna Kaliboto (1987-1992)
  • Ketua AMPI Kec. Mojogedang (1988-1992)
  • Ketua PD Pemuda Muhammadiyah (1996-1998)
  • Wakil Sekretaris PD Muhammadiyah (1996-2001)
  • Ketua PDK Kosgoro Karanganyar (2008-2013)
  • Penasehat IPHI Kab Karanganyar (2005-Sekarang)
  • Ketua BPO HKTI Kab Karanganyar (2006-Sekarang)

Harta Kekayaan Juliyatmono dalam LHKPN

Sejauh penelusuran detikJateng, eks bupati Karanganyar ini terakhir kali membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 21 Maret 2025. Saat melapor, ia sudah menyandang status sebagai anggota DPR RI fraksi Golkar.

Ditinjau dari segi tanah dan bangunan, kekayaan Juliyatmono menyentuh angka 9 miliar rupiah. Total ia memiliki 8 properti yang semuanya berlokasi di Karanganyar dengan luas berbeda-beda. Dari 8 properti tersebut, 1 adalah warisan sedangkan sisanya hasil usaha sendiri.

Lebih lanjut, alat transportasi dan mesin miliknya punya total nilai 70 juta rupiah. Di antaranya adalah Nissan Terrano Jeep 2004, Yamaha Mio 2008, dan Honda CBR 2011.

Juliyatmono tercatat memiliki harta bergerak lain sebesar Rp 183 juta serta kas dan setara kas sebanyak Rp 599 juta. Dengan utang 0 rupiah, total kekayaan anggota DPR RI Komisi X ini mencapai Rp 10 miliar, tepatnya Rp 10.184.183.296.

Demikian profil ringkas Juliyatmono, eks bupati Karanganyar yang diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi Masjid Agung.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads